Materi TKP JEJARING KERJA tes SKD CPNS


Materi TKP JEJARING KERJA tes SKD CPNS


tujuan belajar TKP jejaring sosial tes SKD CPNS ialah mampu membangun dan membina hubungan, bekerja    sama,    berbagi    informasi    dan    berkolaborasi    dengan orang lain secara efektif

Dalam   era   globalisasi,   adalah   suatu   kenyataan bahwa tidak ada satu entitas yang  mampu  berdiri  sendiri  terpisah  dari   entitas   yang   lain.   Secara   garis   besar, kita sangat membutuhkan Jejaring  Kerja  (networking)  untuk  menjadikan    kehidupan    kita    lebih    sukses.    Meskipun  kita  berada  di  era  modern,  dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan tehnologi mutakhir, tetapi kesuksesan   lembaga   atau   organisasi   masih  sangat  bergantung  pada  keberhasilan    menciptakan    Jejaring    Kerja    (networking).  Dengan  kata  lain,  menjalin hubungan sosial dengan siapa pun menjadi  bagian  penting  dalam  segala  aktivitas kehidupan setiap organisasi.

Jejaring Kerja adalah salah satu kegiatan penting dalam berorganisasi yang pada dasarnya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Dengan melakukan koordinasi dan  kolaborasi  antar  bagian  dari  satu  organisasi  atau  dengan  organisasi  lain,  akan  memudahkan  setiap  individu  mengatasi  masalah untuk tujuan bersama.Membangun Jejaring Kerja bukan sekedar bertukar kartu nama dan berkenalan. Jika sebagian besar orang merasa kurang berhasil  membangun  Jejaring  Kerja  (networking)  karena  mereka  hanya  berkenalan  atau  bertukar  kartu  nama.  Setelah  tiba  di  rumah, kartu nama itu hanya memenuhi laci meja kerja dan sulit mengingat lagi siapa mereka. Sedangkan membangun kekuatan networking hanya bisa dikerjakan dengan cara yang terorganisasi

A. Pengertian Jejaring Kerja

Menurut  Wayne  E.  Baker  (  1994  )  jejaring  kerja  adalah  proses  aktif  membangun dan mengelola hubungan-hubungan yang produktif baik personal       maupun       organisasi.       Pendapat      lainnya      menyatakan      bahwa   jejaring   kerja   merupakan   suatu sistem informasi yang terdiri dari    manusia,    datra,    perangkat    lunak ( soft ware ), perangkat keras ( hardware ) dan jaringan itu sendiri ( O’Brien, 1999 ).

Sedangkan  Nazir  Harjanto  (  2002  )  menyatakan  jejaring  kerja  sebagai wadah baik formal maupun informal yang memfasilitasi pertemuan  kelompok  atau  komunikasi  diantara  pihak-pihak  yang  berkepentingan  untuk  menemukan  pemecahan  masalah  dan kebutuhan informasi untuk kepentingan semua pihak.

Jejaring  kerja  (kemitraan)  atau  sering  disebut  partnership,  secara etimologis berasal dari akar kata partner. Partner dapat diartikan pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan partnership   diterjemahkan   persekutuan   atau   perkongsian.   Dengan  demikian,  kemitraan  dapat  dimaknai  sebagai  suatu  bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan  tertentu  sehingga  dapat  memperoleh  hasil  yang  lebih  baik.  Pendapat  senada  disampaikan  Agung  Sudjatmoko  dalam  bukunya  yang  berjudul  Cara  Cerdas  Menjadi  Pengusaha  Hebat  bahwa  ”kemitraan  bisnis  merupakan  kerjasama  terpadu  antara  dua  belah  pihak  atau  lebih,  secara  serasi,  sinergis  terpadu,  sitematis dan memiliki tujuan untuk menyatukan potensi bisnis dalam mengahasilkan keuntungan yang optimal”.

B. Konsep Jejaring Kerja

Membangun jejaring kerja (kemitraan) pada hakekatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide,  informasi  dan  sumber  daya  atas  dasar  saling  percaya  (trust)  dan  saling  menguntungkan  diantara  pihak-pihak  yang  bermitra  yang  dituangkan  dalam  bentuk  nota  kesepahaman  atau  kesepakatan  guna  mencapai  kesuksesan  bersama  yang  lebih besar. Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa membangun  Jejaring  Kerja  (kemitraan)  dapat  dilakukan  jika  pihak-pihak yang bermitra memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1.  Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga

2. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan    organisasi/lembaga.

3. Ada kesepakatan/kesepahaman

4. Saling percaya dan membutuhkan

5. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih  besar.

C. Tujuan Membangun Jejaring Kerja

Ada  beberapa  tujuan  yang  ingin  dicapai  oleh  suatu  organisasi  dalam  membangun  Jejaring  Kerja  (kemitraan  )  yaitu  sebagai  berikut:

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat Salah  satu  tujuan  membangun  Jejaring  Kerja  (kemitraan)  adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap eksistensi organiasi tersebut, menumbuhkan minat dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan oranisasi.  Masyarakat  disini  memiliki  arti  luas  tidak  hanya  pelanggan  tetapi  termasuk  juga  pengguna,  dinas  atau  departemen terkait, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi,  lembaga  pendidikan,  dunia  usaha  dan  industry  (dudi), tokoh masyarakat dan stake holder lainnya.

2. Peningkatan mutu dan relevansiDinamika   perubahan/perkembangan   masyarakat   sangat   tinggi. Lembaga kursus jika ingin tetap eksis harus mampu bersaing  dengan  kompetitor  lain.  Untuk  itu,  organisasi  dituntut untuk terus melakukan inovasi, peningkatan mutu dan  relevansi  program  yang  dibuatnya  sesuai  kebutuhan  pasar.  Untuk  itu,  membangun  Jejaring  Kerja  (kemitraan)  diperlukan    guna    merancang    program    yang    inovatif,    meningkatkan    mutu    layanan    dan    relevansi    program    dengan kebutuhan pasar

D. Prinsip Dalam Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)

1. Kesamaan visi-misi;Kemitraan  hendaknya  dibangun  atas  dasar  kesamaan  visi  dan  misi  dan  tujuan  organisasi.  Kesamaan  dalam  visi  dan  misi menjadi motivasi dan perekat pola kemitraan. Dua atau lebih lembaga dapat bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama

2. Kepercayaan (trust);Setelah ada kesamaan visi dan misi maka prinsip berikutnya yang  tidak  kalah  penting  adalahadanya  rasa  saling  percaya  antar  pihak  yang  bermitra.  Oleh  karena  itu  kepercayaan  adalah  modal  dasar  membangun  jejaring  dan  kemitraan.  Untuk  dapat  dipercaya  maka  komunikasi  yang  dibangun  harus dilandasi itikad (niat) yang baik dan menjunjung tinggi kejujuran

3. Saling menguntungkan;Asas  saling  menguntungkan  merupakan  fondasi  yang  kuat  dalam membangun kemitraan. Jika dalam bermitra ada salah satu  pihak  yang  merasa  dirugikan,  merasa  tidak  mendapat  manfaat  lebih,  maka  akan  menggangu  keharmonisan  dalam  bekerja sama. Antara pihak yang bermitra harus saling memberi  kontribusi  sesuai  peran  masing-masing  dan  merasa  diuntungkan.

4. Efisiensi dan efektivitas;Dengan  mensinergikan  beberapa  sumber  untuk  mencapai  tujuan yang sama diharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tanaga. Efisiensi tersebut tentu saja tidak mengurangi  kualitas  proses  dan  hasil.  Justru  sebaliknya  dapat meningkatkan kualitas proses dan produk yang dicapai.  Tingkat  efektifitas  pencapaian  tujuan  menjadi  lebih tinggi jika proses kerja kita melibatkan mitra kerja. Dengan kemitraan   dapat   dicapai   kesepakatan-kesepakatan   dari   pihak yang bermitra tentang siapa melakukan apa sehingga pencapaian tujuan menjadi lebih efektif.

5. Komunikasi timbal balik;Komunikasi  timbal  balik  atas  dasar  saling  menghargai  satu  sama lain merupakan fondamen dalam membangun kerjasama. Tanpa komunikasi timbal balik maka akan terjadi dominasi satu terhadap yang lainnya yang dapat merusak hubungan yang sudah dibangun

6. Komitmen yang kuat;Jejaring Kerja sama akan terbangun dengan kuat dan permanen  jika  ada  komitmen  satu  sama  lain  terhadap  kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.

E. Strategi Membangun Jejaring

1. Menjadi pendengar yang baik. Pada umumnya, orang-orang lebih  senang  membicarakan  tentang  diri  mereka  sendiri.  Mereka  akan  selalu  berpikir,  “Apa  yang  bisa  saya  peroleh?”  atau “Apa keuntungan percakapan ini untuk diri saya sendiri?” Bila kita mampumenunjukkan ketertarikan terhadap apa yang  mereka  pikirkan  ataupun  katakan  secara  tulus,  tidak  dibuat buat maka kita akan amendapatkan banyak keuntungan. Keuntungan menjadi pendengar yang baik adalah: Pertama: kita akan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dalam  kesempatan  pertemuan  singkat  tersebut,  misalnya  informasi  tentang  anak-anak,  usaha/pekerjaan  mereka  dan  hobi  yang  sedang  mereka  jalankan  saat  ini.  Informasi  lebih  banyak  tentang  diri  pribadi  mereka  sangat  penting  guna  memberikan perlakuan yang paling tepat, di sisi lain mereka juga  pasti  terkesan  pada  diri  kita  Kedua:  ciptakan  tujuan. Dengan  menjadi  pendengar  yang  baik  kita  akan  mampu  memvisualisasikan siapa saja yang harus kita dekati. Sehingga tak perlu membuang waktu dengan mengikuti perkumpulan  yang  tidak  berhubungan  dengan  target  yang  ingin  kita  capai..  Karena  kekuatan  networking  terletak  pada  kualitas  dibandingkan kuantitas atau jumlahnya.

2. Mengupayakan  dalam  72  jam  kita  harus  berusaha  menjalin  komunikasi  dengan  calon  partner  kita  agar  mereka  tidak  melupakan kita begitu saja. Langkah yang bisa kita lakukan adalah  mengirimkan  kartu  pos,  mengirimkan  e-mail,  surat,  menelpon     seraya     mengungkapkan     kebahagiaan     kita     mendapatkan  kesempatan  bertemu  mereka  atau  menanyakan  kabar  tentang  anak-anak,  usaha,  maupun  hobi  yang  sedang mereka kerjakan. Cara lain adalah mengirimkan ses-uatu  dan  menyampaikan  kesan  mendalam  sekaligus  keinginan   untuk   bertemu   mereka   suatu   saa   tnanti,   dan   lain   sebagainya. Ciptakan berbagai langkah menciptakan jalinan komunikasi,  karena  hal  itu  akan  membuat  mereka  lebih  mengingat  kita.  Sehingga  apabila  suatu  ketika  kita  menghubungi  atau  bertemu  lagi,  mereka  akan  dengan  mudah  mengingat dan menjalin keakraban dengan kita.

3. Bersikap  sabar  tetapi  aktif  dan  proaktif  dalam  memberi.  Memberi  bisa  dilakukan  dalam  berbagai  cara  entah  dalam  bentuk   pelayanan   atau   kontribusi   kepada   perorangan   maupun  group.  Milikilah  nilai  tersendiri  bagi  orang  lain,  dengan  menciptakan  kerjasama  yang  memberikan  kemudahan dan berbagai nilai yang menguntungkan mereka.

4. Bersikap  lebih  cerdas  dan  selalu  menyampaikan  informasi  yang  akurat  dan  apa  adanya.  Caranya  adalah  dengan  terus  belajar banyak hal setiap ada kesempatan (banyak membaca,  mengikuti  seminar,  worksop,  kompetisi,  expo,  dsb)  sehingga kita akan lebih dikenal dibandingkan orang lain karena kelebihan ilmu pengetahuan yang kita miliki

5. Kesinambungan  komunikasi.Kita  harus  selalu  meluangkan  waktu  untuk  melakukan  komunikasi  guna  mengembangkan  dan   mempertahankan   hubungan   yang   sudah   terbangun.   Salah  satu  alasannya  karena  tak  ada  jalan  pintas  dalam  mengembangkan  dan  mempertahankan  networking  kecuali  kesinambungan  komunikas.  Joe  Girald  dalam  bukunya  The  Greatest  Salesman  In  The  World,  menyatakan  bahwa  kesinambungan komunikasi sudah dapat memperluas networking.  Ia  berpendapat  orang  biasapun  memiliki  sekurang-kurangnya 250 orang yang cukup dekat dalam kehidupannya. Berdasarkan  sebuah  penelitian,  sebagian  besar  orang  tidak  akan pernah menyadari sedang memerlukan orang lain sebelum berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan selama

6. Menjadi  anggota  komunitas  tertentu  seperti  forum  HIPKI,  HISSPI,HIPMI,   Komunitas   Entrepreneur   dan   sebagainya   untuk menambah relasi dan memperlus wawasan

7. Peduli   lingkungan.Perlu   memiliki   rasa   tanggung   jawab   (peduli) terhadap kehidupan masyarakat di lingkungan sekitarnya.   Ada   banyak   cara   untuk   mewujudkannya   seperti   donor  darah,  menjaga  kebersihan  dan  kesehatan  leingkungan  melalui  kerja  bakti  dan  penghijauan,  pemberi  beasiswa  bagi masyarakat sekitar yang tidak mampu, ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan dimasayarakat

8. Membangun  citra  diri  sebagai  wirausaha.  Membangun  citra  diri sebagai wira usaha dapat dilakukan dengancara meningkatkan  kemampuan  berkomunikasi,  komitmen  atas  prinsip  dan janji, professional, peduli terhadap karyawan serta yang tidak kalah penting adalah menjaga penampilan.

9. Masuk ke lingkungan organisasi profesi.Masuk menjadi anggota komunitas organisasi profesi tertentu dapat menambah teman  bisnis,  menambah  wawasan  dan  pengalaman.  Dalam  pengelolaan lembaga kursus perlu diciptakan jejaring mitra yang  fokus  dan  benar-  benar  mendukung  efektifitas  program


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar