Langkah – Langkah Tindakah Dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas)


 

Langkah – Langkah Tindakah Dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

A. Kajian Konseptual Teoritis Tentang Langkah – Langkah Tindakan

Mengacu kepada penelitian induknya, yaitu penelitian tindakan sebagaimana yang dikemukakan oleh Cohen dan Manion (1980) serta Winter (1989), maka secara konseptual teoritis, ada beberapa langkah penelitian tindakan kelas, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Dalam konteksnya dengan langkah pertama ini, yakni mengidentifikasi dan merumuskan masalah, lebih dahulu disajikan uraian tentang ruang lingkup masalah dalam penelitian tindakan kelas. Ini penting agar dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah menjadi lebih focus pada objek penelitian yang akan diteliti.

Ruang lingkup masalah

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengubah perilaku penelitinya yaitu guru, perilaku orang lain yaitu siswa, atau merubah kerangka kerja yaitu kegiatan pembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan dan peningkatan kualitas keseluruhan aspek tersebut. Singkatnya, penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan kualitas keseluruhan praktik pembelajaran dalam situasi nyata.

Identifikasi masalah

Masalah yang akan diteliti harus dirasakan dan identifikasi oleh guru sendiri sebagai peneliti, meskipun dapat juga dilakukan dengan bantuan seorang fasilitator, supaya merasa betul – betul terlibat dalam proses penelitiannya. Masalahnya terdapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam penerapan model pembelajaran, penggunaan metode, penggunaan alat peraga, rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, kreativitas belajar siswa, dan sebagainya. Pendek kata, masalahnnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan.

Perumusan masalah

Masalah – masalah dalam penelitian tindakan kelas hendaknya dideskripsikan dengan jelas agar perumusan masalahnya dapat dibuat secara jelas pula. Pada intinya, rumusan masalah harus mengandung deskripsi secara jelas tentang kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan keadaan yang diinginkan.

2. Menganalisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi – dimensi penting yang ada dalam masalah itu dan untuk memberikan penekanan secara lebih jelas. Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, tergantung kepada tingkat kesulitan yang ditunjukkan dalam perumusan masalah. Di antara analisis masalah yang dapat dilakukan adalah analisis sebab – akibat tentang kesulitan yang dihadapi, pemeriksaan asumsi yang dibuat, kajian terhadap data penelitian yang tersedia, atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau untuk mengubah cara pandang individu yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya. Kegiatan analisis masalah ini dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat, dengan fasilitator peneliti dari perguruan tinggi kependidikan, dan juga kajian pustaka yang relevan.

Berikut ini ada sejumlah pertanyaan penting yang dirumuskan oleh Kemmis dan Me Taggar, yang dapat membimbing guru sebagai peneliti untuk menganalisis masalah secara lebih cermat dan mendalam.

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini? 

b. Apa yang diungkap oleh situasi ini tentang hubungan antara jati din individual dan budayanya?

c. Bagaimana situasi ini mengungkapkan hubungan antara nilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka?

d. Sejauh mana situasi ini dibentuk oleh kondisi objektif, dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif seperti: harapan dan cara memahami dunia pada orang-orang yang terlibat dalam penelitian? 

e. Apa yang diungkapkan dalam situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan? 

f. Apa yang diungkapkan dalam situasi ini tentang hubungan antara kapasitas kemauan manusia dengan struktur kerangka kerja yang membentuk dan membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan itu?

g. Apa yang diungkapkan oleh situasi ini tentang hubungan antara teori dan praktik? 

h. Apa yang diungkapkan dalam situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk? 

i. Apa yang diungkapkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat? 

j. Apa yang diungkapkan oleh situasi ini tentang hubungan antara reproduksi dan trarasformusi? 

k. Apa yang diungkapkan oleh situasi ini tentang hubungan antara stabilitas atau kesinambungan dengan perubahan atau keputusan sejarah? 

l. Apa yang diungkapkan oleh situasi ini tentang hubungan antara keadaan dan konsekuensi, atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian?

Tentu saja guru sebagai peneliti tidak mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh. Namun, daftar pertanyaan itu dapat membantu peneliti dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti. Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa masih kurang mengenai pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan pada dirinya. Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan. termasuk penelitian tindakan kelas.

3. Merumuskan Hipotesis Tindakan Kelas

Dalam penelitian tindakan kelas, rumusan hipotesisnya bukan hipotesis tentang perbedaan atau hubungan antarvariabel, melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dianggap tepat guru sebagai peneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan usaha untuk mengesahkan pengembangan gagasan tertentu saja, dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain.

4. Merumuskan Rencana Tindakan

Dalam merumuskan rencana tindakan hendaknya memuat informasi sebagai berikut :

a) Apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan terpecahnya masalah yang telah dirumuskan.

b) Alat – alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data.

c) Rencana perekaman atau pencatatan data dan pengolahannya.

d) Rencana untuk melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasilnya.

Untuk dapat menyajikan informasi di atas, peneliti perlu melakukan:

a. pemilihan prosedur, yang mencakup penelitian, administrasi, pemilihan materi, metode mengajar, model pembelajaran, dan alokasi sumber daya 

b. pemilihan prosedur pemantauan dan evaluasi, yang mencakup pemilihan teknik pengukuran dan teknik perekaman atau pencatatan data beserta alat-alat yang diperlukan.

5. Melaksanakan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang direncanakan hendaknya bersifat fleksibel untuk mencapai perbaikan yang diinginkan. Pada saat tindakan dilaksanakan inilah pengumpulan data dilakukan. Data yang dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan, pengaruh tindakan terhadap peserta penelitian, pola interaksi yang terjadi, dan proses yang berlangsung.

Untuk menjamin kelengkapan data, penulisan jurnal data merupakan bagian dari proses pelaksanaan tindakan. Penulisan jurnal data ini hendaknya dilakukan oleh guru sebagai peneliti secara cermat. Apa sesunguhnya yang dimaksud dengan jurnal itu? Menurut White (1998), jurnal adalah berbagai cara merekam atau mencatat respons respons tertulis terhadap pengalaman yang dimiliki oleh subjek penelitian selama pelaksanaan tindakan. 

6. Menganalisis dan Memaknai Data

Isi semua catatan atau rekaman data hendaknya dicermati untuk dijadikan landasan melakukan refleksi. Di sini peneliti harus membandingkan berbagai isi catatan atau rekaman agar dapat menentukan suatu temuan yang relative valid dan reliable. Dengan perbandingan ini, unsur kesubjektifan dapat dikurangi. Penggolongan dapat dilakukan juga untuk dapat menyimpulkan dan memberikan pemaknaan data.

Data yang diperoleh melalui tes akan sangat membantu untuk menentukan adanya perbaikan yang diinginkan. Semua yang terjadi, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan perlu dianalisis untuk menentukan apakah ada perubahan kea rah perbaikan atau peningkatan kualitas di segala aspek praktik dalam situasi yang terkait dengan kegiatan pembelajaran. Hasil data dapat disajikan secara kualitatif deskriptif.

7. Membuat Laporan Hasil

Hasil analisis data dilanjutkan dengan penyusunan laporan. Laporan hendaknya mencakup ulasan lengkap tentang pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan, pelaksanaan pemantauannya, dan perubahan atau peningkatan kualitas yang terjadi sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

Secara rinci laporan hasil hendaknya mencakup ulasan mengenai hal-hal berikut.

a. Bagaimana gagasan umum guru sebagai peneliti telah berkembang dan berubah dari permulaan sampai akhir penelitian, termasuk pengembangan penalaran untuk praktik yang dilakukan oleh peneliti yang bersangkutan.

b. Bagaimana tindakan yang telah dirumuskan itu terlaksana melalui penjajagan dan perbaikan tindakan, serta bagaimana tindakan itu dirumuskan kembali untuk tindakan berikutnya. 

c. Bagaimana pemantauan telah berlangsung dan apakah ada kemacetan, atau apakah ada perubahan teknis sesuai dengan kondisi lapangan yang dialami

d. Situasi tempat dilaksanakan tindakan tersebut. 

e. Tindakan strategis yang dilakukan dan apakah tindakan itu terus dilakukan atau harus diubah selama pelaksanaan penelitian.

f. Konsekuensi tindakan yang dilakukan. 

g. Perubahan peran semua orang yang terlibat dalam tindakan penelitian.

h. Kesulitan yang dihadapi dan bagaimana kesulitan tersebut diatasi.

i. Perbaikan atau peningkatan kualitas dalam praktik dan pemahaman terhadap praktik tersebut.

B. Langkah – Langkah Praktis Tindakan Kelas

Berdasarkan kajian konseptual – teoritis tentang langkah – langkah penelitian tindakan kelas sebagaimana dipaparkan di atas, berikut ini dapat disajikan langkah – langkah praktis tindakan dalam penelitian tindakan kelas yang seharusnya dilakukan oleh guru. Adapun langkah – langkah tindakan praktis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Langkah pertama yang berupa perencanaan ini pada dasarnya merupakan kegiatan menyusun rencana tindakan yang di dalamnya mengandung penjelasan tentang What (siapa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana), Who (oeleh siapa), dan How (bagaimana) tindakan tersebut akan dilakukan. Langkah ini seringkali dikenal dengan langkah untuk menjawab atau menjabarkan “5W & 1H”. Intinya, dalam langkah perencanaan ini ada sejumlah kegiatan yang seharusnya dilakukan, yaitu sebagai berikut ini :

a) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah yang akan diteliti harus sesuatu kegiatan pembelajaran yang benar – benar factual terjadi di kelas, memang penting untuk diteliti dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran, dan guru mampu melaksanakannya.

b) Merumuskan latar belakang pentingnya penelitian tersebut dilakukan. Di sini harus tampak jelas uraian bahwa ada sesuatu yang memang penting untuk diteliti, diperbaiki, dan ditingkatkan kualitasnya.

c) Merumuskan masalah penelitian secara jelas. Rumusan masalah ini biasanya dalam bentuk kalimat tanya, tetapi bisa juga dalam kalimat pernyataan.

d) Menetapkan cara – cara yang akan dilakukan untuk melakukan tindakan. Ini biasanya dikenal dengan merumuskan hipotesis tindakan.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam suatu penelitian tindakan kelas biasanya jarang yang berhasil mencapai batas ketuntasan belajar hanya dalam satu siklus saja. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas dilakukan secara bersiklus, yakni lebih dari satu siklus, bisa dua atau tiga siklus atau bahkan lebih.

3. Observasi

Observasi sebenarnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi itu dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan. Pada langkah ini, guru sebagai peneliti melakukan observasi terhadap tindakan yang dilakukannya sendiri, mencatat hal – hal yang dipandang penting, dan hambatan – hambatan yang dialami selama melakukan tindakan.

Observasi dilakukan terhadap proses tindakan dan dampaknya terhadap perbaikan proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan melalui observasi itu dapat berupa data kuantitatif, seperti : hasil pertanyaan kuis, hasil presentasi, hasil PR, hasil tes, dan sejenisnya. Selain itu dapat juga berupa data kualitatif, seperti motivasi belajar siswa di kelas, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, kualitas pertanyaan siswa yang diajukan kepada guru, kualitas jawaban siswa ketika menjawab pertanyaan guru, dan sejenisnya.

4. Refleksi

Kegiatan pada langkah ini adalah mencermati, mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didasarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi. Berdasarkan data yang ada, guru sebagai peneliti melakukan evaluasi untuk menemukan keberhasilan dari dampak tindakan yang telah dilakukan terhadap perbaikan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Selain itu, melalui evaluasi dalam refleksi ini juga akan ditemukan kelemahan – kelemahan yang masih ada pada tindakan yang telah dilaksanakan untuk kemudian dijadikan dasar menyempurnakan rencana tindakan pada siklus berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi aksara

Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Wacana prima

Basrowi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor : Ghalia Indonesia

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung persada press



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar