Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani yang Terkait dengan Kesehatan
Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan gerak peserta didik SD, menurut Wall dan Murray (1994) dapat dilakukan latihan melalui aktivitas:
(1) menari (dance),
(2) permainan (game), dan
(3) senam (gymnastic).
Kemudian Ateng (1992) menyatakan bahwa penyajian pembelajaran olahraga di SD sebaiknya dilaksanakan melalui bentuk permainan karena bermain merupakan dunianya anak-anak. Dimana menurut Monks dkk. (1989) menyatakan bahwa usia SD adalah usia masa kanak-kanak.
Masih menurut Ateng (1992) dunia SD adalah dunia bermain sehingga penyajian dalam pembelajaran pendidikan jasmaninya haruslah dalam bentuk permainan. Permainan berperan sebagai kendaraan pertama untuk memperlajari diri sendiri dan dunia sekitarnya. Melalui permainan, individual atau kelompok, aktif atau diam, anak-anak mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PJOK dan olahraga di Sekolah Dasar harus dikemas secara lengkap dengan memperhatikan aspek gerak melalui permainan, karena dunia anak adalah dunia bermain. Kaitannya dengan pengembangan kebugaran jasmani, guru harus mampu mendesain model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik.
Berikut beberapa contoh bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan:
1) Latihan Kekuatan
a) Latihan Kekuatan otot lengan
Bentuk latihan kekuatan otot lengan secara sederhana melalui permainan antara lain sebagai berikut :
(1) Nama Permainan: Siapa Cepat Berdiri
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(a) Jumlah pemain : tidak terbatas
(b) Alat yang di gunakan : Tanpa alat
(c) Tempat : di dalam atau di luar ruangan
(2) Aturan Permainan
(a) Semua peserta didik dibariskan di sisi panjang lapangan
(b) Tidak boleh ada yang bergerak sebelum ada aba-aba dari guru, peserta didik yang bergerak duluan sebelum ada aba-aba dianggap gugur.
(c) Peserta didik yang berdiri paling duluan merupakan pemenang dalam permainan ini.
(d) Peserta didik yang pertama berdiri diberi kepercayaan untuk mengawasi dan menentukan pemenang dalam permainan selanjutnya, sampai ditemukan peserta didik yang paling akhir berdiri.
(3) Cara Bermain
(a) Semua peserta didik bersiap-siap di pinggir lapangan dengan posisi siap merangkak.
(b) Setelah ada aba-aba dari guru semua peserta didik merangkak dari sisi yang satu menuju sisi yang lainnya.
(c) Di tengah-tengah perjalanan bila mendengar tanda yang dibunyikan oleh guru, maka peserta didik harus segera berdiri.
(d) Peserta didik yang berdiri lebih dulu dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan ini.
(e) Permainan terus diulang-ulang sesuai kebutuhan.
(f) Peserta didik yang kalah menerima hukuman sesuai kesepakatan.
b) Latihan Kekuatan Otot Kaki
Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot kaki secara sederhana dapat dilakukan melalui permainan.
(1) Nama Permainan: Perlombaan Naik Kuda
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(a) Jumlah pemain: tidak terbatas
(b) Alat yang di gunakan : tanpa alat
(c) Tempat : di lapangan olahraga
(d) Susunan kelas : lihat gambar
(2) Aturan Permainan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(a) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok yang sama.
(b) Aba-aba dilakukan dua kali, apabila ada kuda yang berlari sebelum ada aba- aba dari guru maka dinyatakan gugur.
(c) Jarak tempuh masing-masing lintasan ± 30 meter.
(d) Kuda yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
(e) Apabila joki terjatuh dari kudanya maka kelompok tersebut dinyatakan gugur.
(f) Pemenangnya ditentukan kuda terakhir pada masing-masing kelompok menyentuh garis finish.
c) Latihan Kekuatan otot lengan, perut, dan kaki
Secara sederhana dapat dilakukan melalui permainan berikut.
(1) Perlombaan Gerobak Dorong
Cara melakukannya sebagai berikut:
(a) Jumlah pemain : tidak terbatas
(b) Alat yang di gunakan : tanpa alat
(c) Tujuan permainan : untuk melatih kekuatan otot tangan, perut, dan kaki, kerjasama
(d) Tempat : di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan
(2) Aturan Permainan
(a) Semua peserta didik saling berpasangan, yang tidak kebagian pasangan bertugas menjadi juri membantu guru mengawasi permainan.
(b) Aba-aba dilakukan dua kali
(c) Pasangan yang bergerak lebih dulu sebelum ada aba-aba akan mendapatkan peringatan dari guru, kalau mengulangi hal yang sama maka pasangan tersebut akan didiskualifikasi (dianggap gugur)
(d) Jarak tempuh pada masing-masing lintasannya ± 10 meter.
(e) Gerobak yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
(f) Pemenangnya ditentukan oleh gerobak yang pertama menyentuh garis finish.
(3) Cara Bermain
(a) Guru menyiapkan 4 lintasan permainan dengan jarak lintasannya ± 10 meter.
(b) Masing-masing pasangan bersiap-siap dibelakang garis start, pada tiap-tiap lintasan.
(c) Pada aba-aba yang pertama peserta didik yang bertindak sebagai pemilik gerobak memegang pergelangan kedua kaki peserta didik yang berperan sebagai gerobak.
(d) Aba-aba kedua gerobak segera bergerak dengan cara merangkak/berjalan menggunakan kedua tangan sementara kedua kaki dipegang sama pemilik gerobak.
(e) Selanjutnya gerobak bergerak menuju garis finish yang sudah ditentukan, setelah sampai digaris finish maka segera tukar posisi, yang semula bertindak sebagai gerobak sekarang menjadi pemilik gerobak dan sebaliknya. Kemudian tanpa menunggu aba-aba lagi segera berlari menuju garis start pertama yang sekarang akan dijadikan garis finish.
(f) Permainan terus dilanjutkan pada pasangan berikutnya.
(g) Setelah itu dilombakan lagi pasangan yang menang dengan pasangan yang menang sampai menemukan pasangan yang tidak pernah kalah, dan pasangan itulah pemenangnya.
(h) Pemenang dalam permainan ini akan mendapatkan hadiah.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar