Manusia Sebagai Makhluk Sosial


 

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Mengapakah manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial? sebelum mebahas mengenai hal tersebut kembali kita mengulas secara ringkas tentang manusia

Manusia 

Manusia adalah mahluk yang sempurna karena diberikan akal untuk berfikir dan menyadari bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya.

Dengan kemampuan akal inilah, manusia memiliki kemampuan tentang “apa yang telah, yang sedang dan yang akan diperbuat” terutama terhadap lingkungan alam di mana manusia hidup. Dengan kata lain bahwa manusia mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan manusia juga mampu memanfaatkan lingkungan alam untuk keberlangsungan dan kesejahteraan manusia itu sendiri karena manusia itu adalah makhluk “yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain)” (https://kbbi.web.id/manusia).

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan bekal akal dan pikiran inilah manusia dapat mempertinggi dan meningkatkan derajat kualitas kehidupannya melalui dorongan hasrat keingintahuan terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan keingintahuannya inilah juga manusia berusaha mengetahui dan memahami berbagai hal yang ada di luar dirinya tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya bahwa manusia dalam kehidupannya selalu berhubungan dan membutuhkan manusia lain. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya dalam masyarakat. Setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, tetapi setiap individu juga mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. Melalui hidup dengan sesamanya inilah manusia dapat mengukuhkan keberadaannya. Terdapat hubungan pengaruh timbal balik antara individu dengan masyarakatnya. Sebaliknya, terdapat pula pengaruh dari individu terhadap masyarakatnya. Masyarakat terbentuk dari individu-individu, maju mundurnya suatu masyarakat akan ditentukan oleh individu-individu yang membangun dalam masyarakatnya. Dengan kata lain, setiap manusia adalah individu sebagai pribadi dan adanya hubungan pengaruh timbal balik antara individu sebagai pribadi dengan sesamanya (Sumantri, 2015).

Kenapakah manusia sebagai individu dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sesamanya dalam masyarakat? Pengaruh hubungan timbal balik ini adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia menjalin hubungan sosial dengan manusia lainnya untuk saling berbagi sumber daya yang mereka miliki. Kebutuhan-kebutuhan dasar hidup manusia itu sebenarnya menggambarkan nilai- nilai sosial yang dihargai oleh manusia-manusia lainnya. Nilai sosial bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dihargai manusia lain karena nilai sosial terbukti memiliki daya guna yang fungsional bagi perkembangan hidup manusia. Nilai sosial itu bisa berupa manusia, benda, barang, hewan, sikap, perbuatan, perilaku, cara berfikir dan perasaan serta pandangan-pandangan atau ide (R. Hermawan dan K. Rukandi, 2006).

Manusia sebagai makhluk sosial adalah sebagai individu pribadi yang selalu bergantung dan membutuhkan manusia lain ketika ia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosialnya. Semua aspek yang terdapat dalam lingkungan sosialnya akan berpengaruh pada manusia sebagai individu pribadi dan juga pada manusia  lainnya  yang ada  dalam  lingkungan sosial  tersebut.  Keluarga  yang meliputi ayah, ibu dan anak menjadi bagian penting dari lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan diri individu, sedangkan masyarakat di sekitar merupakan lingkungan sosial yang dikenal dan memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang berguna.



Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 4. Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed.

Modul  Pengembangan  Keprofesian  Berkelanjutan  (PKB).  Modul  D.  Kajian Geografi dalam IPS Terpadu Penulis. Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd.


.



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar