Penyebab ketunanetraan / Anak dengan Hambatan Penglihatan
1. Pengertian Anak dengan Hambatan Penglihatan
Terdapat sejenis konsensus internasional untuk menggunakan dua jenis
definisi sehubungan dengan hambatan penglihatan, yaitu: Definisi legal (definisi berdasarkan peraturan p erundang-undangan), dan Definisi edukasional (definisi untuk tujuan pendidikan).
1) Definisi Legal
Definisi legal terutama dipergunakan oleh profesi medis untuk menentukan apakah seseorang berhak memperoleh akses terhadap keuntungan - keuntungan tertentu sebagai mana diatur oleh peraturan perundang - undangan yang berlaku, seperti jenis asuransi tertentu, bebas be a transportasi, atau untuk menentukan perangkat alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya, dsb. Dalam definisi legal ini, ada dua aspek yang diukur, yaitu ketajaman penglihatan dan medan pandang.
2) Definisi Pendidikan
Hambatan penglihatan adalah seseorang yang tidak dapat mempergunakan penglihatannya untuk pendidikan, sehingga untuk mengikuti pendidikan ia memerlukan pendekatan dan metode khusus serta alat bantu yang dimodifikasi ataupun alat bantu khusus yang tidak digunakan oleh anak -anak awas.
3) Definisi sosial
Ditinjau dari segi sosial: hambatan penglihatan adalah orang yang tidak sanggup ikut serta dalam kehidupan yang dilakukan ora ng-orang awas pada umumnya, karena tidak berfungsinya alat penglihatan mereka tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana lazimnya yang dapat dilakukan oleh orang awas (tanpa menggunakan alat bantu khusus).
2. Penyebab ketunanetraan
Penyebab ketunanetraan, secara umum meliputi faktor keturunan (internal) , penyakit, dan kecelakaan (eksternal). Faktor keturunan (internal) merupakan faktor penyebab tunanetra yang lebih sering terjadi dibanding faktor penyakit dan kecelakaan.
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan penyebab ketunanetraan yang timbul dari dalam diri individu, yang sering disebut juga faktor keturunan. Faktor ini kemungkinan besar terjadi pada pernikahan antar keluarga dekat dan pernikahan antar tunanetra.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor penyebab ketunanetraan yang berasal dari luar diri individu. Penyebab ketunanetraan pada faktor ini dikelompokkan menjadi beberapa yaitu
1. Penyakit Rubella dan Sypilis
Rubella atau campak Jerman merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang berbahaya dan sulit didiagnosis secara klinis. Apabila seorang ibu hamil terkena virus rubella pada tri semester pertama ( 3 bulan pertama) maka virus tersebut dapat merusak pertumbuhan sel -sel pada janin dan merusak jaringan pada mata, telinga ata u organ lainnya. Sehingga kemungkinan besar anaknya lahir tunanetra atau tunarungu atau berkelainan lainnya. Demikian pula dengan penyakit Sypilis ( penyakit yang me n y e ra n g alat kelamin). Apabila penyakit Sypilis terjadi pada ibu hamil maka p e n y a k it tersebut akan merambat ke dalam kandungan sehingga dapat menimbulka n kelainan pada bayi yang dikandungnya atau bayi tersebut akan terkena penyakit ini sewaktu dilahirkan.
2. Glaukoma
Glaukoma merupakan suatu kondisi dimana terjadi tekanan yang berlebihan pada bola mata. Hal itu terjadi karena struktur bola mata yang tidak sempurna pada saat pembentukan dalam kandungan. Kondisi ini ditandai dengan pembesaran pada bola mata, kornea menjadi keruh, banyak mengeluarkan air mata, dan merasa silau.
3. Retinopati Diabetes
Retinopati Diabetes merupakan kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan dalam suplai/aliran darah pada retina. Kondisi ini disebabkan oleh adanya penyakit diabetes. Diabetes merupakan gangguan metabolisme
tubuh, dimana tubuh tidak cukup memproduksi insulin sehingga produksi gula darah meningkat dari ukuran normal. Gangguan metabolisme tubu h in i dapat merusak mata, ginjal, susunan saraf, dan pembuluh darah.
4. Retinoblastoma
Retinoblastoma merupakan tumor ganas yang terjadi pada retina, dan sering ditemukan pada anak-anak. Gejala yang dapat dicurigai dari penyakit ini antara lain menonjolnya bola mata, adanya bercak putih pada pupil, strabismus (juling), glaukoma, mata sering merah atau penglihatnnya ser in g menurun.
5. Kekurangan Vitamin A
Vitamin A berperan dalam ketahanan tubuh terhadap infeksi. Dengan adanya vitamin A tubuh lebih efisien dalam menyerap protein yang dikonsumsi. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan pada mata, yaitu kerusakan pada sensivisitas retina terhadap cahaya (rabun senja) dan terjadi kekeringan pada konjungtiva bulbi yang terdapat pada celah kelopak mata, disertai pengerasan dan penebalan epitel. Pada saat mata bergerak akan tampak lipatan pada konjungtiva bulbi. Dalam keadaaan parah hal ini dapat merusak retina, dan apabila keada an ini tetap d ib iar k an , akan terjadi ketunanetraan.
6. Terkena Zat Kimia
Disamping memberikan manfaat bagi manusia, zat -zat kimia juga dapat merusak apabila penggunaannya tidak hati-hati. Zat kimia tertentu, seperti zat etanol dan aseton apabila mengenai kornea akan mengakibatkan ker in g dan terasa sakit. Selain itu zat-zat lain seperti asam sulfat dan asam tannat yang mengenai kornea akan menimbulkan kerusakan, bahkan dapat menimbulkan ketunanetraan.
7. Kecelakaan
Kecelakaan menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketunanetraan apabila kecelakaan tersebut mengenai mata atau saraf mata.
Benturan keras mengenai saraf mata atau tekanan yang keras terhadap bola mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan atau ketunanetraan.
Sumber Utama : Marja. 2019. Pendalaman Materi : Pendidkan Khusus (PKh)/Pendidikan Luar Biasa (PLB) Modul 2 : Pendidikan Bagi Anak Dengan Hambatan Penglihatan, Kemendikbud.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar