Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengatasi keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengatasi keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat vital dan strategis dalam membentuk karakter bangsa, mulai dari nilai, moral, pengetahuan dan lain sebagainya. Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa salah satu mata pelajaran wajib yang dimuat dalam kurikulum pendidikan menengah dan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Penjelasan pasal tersebut mengenai Pendidikan Kewarganegaraan yaitu Pendidikan Kewarganegaraan  yang  dimaksud  adalah  untuk  membentuk  peserta  didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pada zaman milenium ini, internet merupakan pintu utama masuk dan keluarnya berbagai  macam  informasi,  mulai  dari  informasi  yang  bermanfaat  hingga informasi provokator yang dapat mengancam keamanan dan pertahanan nasional. Masyarakat mengakses internet untuk kegiatan bekerja sampai dengan mengurus rumah tangga. Oleh sebab itu, mudah sekali informasi tersebar secara merata ke seluruh pelosok penjuru negeri. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga menjadi salah satu kunci dalam menghadapi fenomena revolusi informasi yang saat ini banyak sekali terjadi penyimpangannya. Sebagai salah satu pendidikan moral, PPKn bertugas menjadikan individu memiliki moral yang baik yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sebagai pendidikan bela negara, PPKn juga berfungsi menanamkan rasa cinta tanah air kepada setiap individu di Indonesia.

Dalam sebuah interaksi, yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan bangsa adalah toleransi, seperti halnya semboyan persatuan negara Indonesia yakni „Bhinneka Tunggal Ika‟ yang memiliki  arti  berbeda-beda  tetapi  tetap  satu  jua,  merupakan  sebuah  fakta penguat bahwa toleransi harus ada dalam langkah kehidupan bangsa Indonesia. Toleransi adalah sebuah sikap saling menghargai setiap perbedaan yang ada di setiap suku, ras, bangsa, agama dan sebagainya. Dengan percaya dan melihat secara langsung bahwa perbedaan itu memang ada dan bukan merupakan sesuatu yang buruk maka toleransi dan harus selalu terjaga demi menjamin terlaksanakan kehidupan yang aman dan damai di tengah keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan bangsa Indonesia.

Bhinneka  Tunggal Ika  akan  menjadi sebuah upaya  yang dapat mewujudkan sebuah persatuan yang ada pada masyarakat Indonesia yang heterogen. Pancasila sebagai dasar falsafah negara didukung oleh Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang mendukung terciptanya sebuah persatuan ditengah perbedaan yang ada. Pemisah antara bangsa Indonesia, laut yang terbentang luas justru merupakan sebuah media untuk pemersatu bangsa, dengan melintasi laut dapat kita jumpai saudara kita dari wilayah yang berbeda. Sebuah persatuan dapat   terjalin   dalam   bangsa   yang   heterogen   dengan   adanya   semangat persatuan  dan  kesadaran  akan  indahnya  sebuah  perbedaan,  dengan  hal tersebut yang merupakan implementasi dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Tjarsono, 2013).

Dalam hal menciptakan sebuah pemahaman toleransi akan keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam menyampaikan dan memberikan wawasan (cara pandang) kepada siswa untuk memiliki sikap toleransi yang sangat dibutuhkan dan menjadi urgensi saat ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi basis pendidikan yang mengarahkan siswa untuk mempelajari dan menerapkan kewajiban dan haknya sebagai masyarakat Indonesia yang baik dan sebagai masyarakat yang menjalankan kebijakan pemerintah berdasarkan dasar hukum Indonesia. Pendidikan Pancasila menekankan pada civic knowledge, civic skills, dan civic disposition dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk pengembangan sikap yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari- hari, karena Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan tidak hanya menjadi mata pelajaran yang mengajarkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik melainkan mampu mengelaborasikan nilai dan diharapkan mampu untuk menjadi solusi untuk menghadapi masalah sosial di masa depan (Japar, 2018). 

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang mampu menjadi solusi untuk menghadapi masalah sosial di masa depan dan menciptakan implementasi yang baik dalam kehidupan peserta didik dibutuhkan sebuah media yang menarik dan interaktif. Karena dengan menggunakan media yang interaktif dan menarik mampu membangkitkan semangat dan motivasi belajar peserta didik dalam memahami materi yang sedang dibahas. Media sangat penting karena merupakan sebuah moda untuk menyampaikan pesan dan materi yang sedang disampaikan, merangsang cara berpikir peserta didik, dan meningkatkan kemampuan dan mempermudah proses penyampaian materi mata pelajaran  Pendidikan  Pancasila  dan Kewarganegaraan (Rachmadtullah, MS, Nadiroh, & Sumantri, 2018). 


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar