Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi


Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi


Ekonomi adalah “ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian dan perdagangan)” https://kbbi.web.id/ekonomi Ekonomi juga dapat diartikan sebagai “suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan dan mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya” (Paul A Samuelson dalam E. Ahman dan Y. Rohman, 2009).  Dengan kata lain, ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih, menggunakan sumber daya yang langka dan yang memiliki beberapa alternatif penggunaan untuk dapat memproduksi berbagai komoditi kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan pada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Dengan mempelajari ilmu ekonomi berarti kita mempelajari perilaku ekonomi yaitu suatu perilaku dalam memilih berbagai alternatif yang memberikan hasil yang terbaik. 

a.  Perilaku Ekonomi

Kebutuhan  manusia  memiliki  sifat  yang  tidak  terbatas  karena  manusia cenderung  tidak  pernah  merasa  puas  dan  selalu  merasa  kekurangan sementara sumber daya yang dimilikinya terbatas.   Dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki tersebut, manusia berusaha mengatasi masalah itu dengan melakukan perilaku ekonomi. Perilaku ekonomi tidak akan pernah lepas  dari  kehidupan  kita  sehari-hari  mulai  dari  hal  kecil  hingga  besar. Manusia melakukan berbagai perilaku ekonomi dalam upaya untuk bertahan hidup. Setiap individu memiliki kebutuhan masing-masing. Dalam sebuah keluarga menerapkan perilaku ekonomi pada anak-anak sejak dini agar kelak mampu menjalankan kehidupan ekonomi di masa datang. Seorang ibu dalam sebuah keluarga melakukan perilaku ekonomi dengan mengatur penghasilan keluarganya. Ketika mendapatkan uang bulanan, ibu pasti akan membagi berbagai kebutuhan keluarga untuk satu bulan ke depan dengan melakukan pengaturan belanja makanan yang dikonsumsi oleh keluarga secara rutin. Perilaku ekonomi juga terjadi pada lingkup yang lebih luas misalnya saja pada sebuah   perusahaan   ingin   mendapatkan   keuntungan   dengan   membeli peralatan  baru  untuk  meningkatkan  hasil  produksinya.  Perilaku  ekonomi dalam perusahaan itu juga terjadi ketika perusahaan tersebut mempekerjakan karyawan dan memberikan upah setiap bulannya. Perilaku ekonomi yang lebih luas dapat terjadi ketika pemerintah menyediakan beras murah untuk rakyat pra-sejahtera supaya harga beras menjadi murah yang dapat terjangkau oleh masyarakat kecil. Pemerintah tidak hanya melakukan perilaku ekonomi sehari-hari untuk pangan tetapi juga faktor lain dalam rangka menunjang kebutuhan masyarakat lainnya seperti membangun pengairan sawah melalui bendungan yang dibuat pemerintah. Proses pembangunan bendungan merupakan perilaku ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengatur kebutuhan pangannya.

Perilaku ekonomi antar negara berupa kerjasama internasional dilakukan juga sebagai cara negara memperbaiki perekonomian untuk kepentingan rakyatnya. Kerjasama ekonomi membuat beberapa negara bergotong-royong untuk membantu perekonomian satu sama lain. Kerjasama internasional ini membantu negara dari kemiskinan, meningkatkan pembangunan, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan dan meningkatkan kesadaran berpolitik, dll. Contoh dari kerjasama seperti ini antara lain adalah kegiatan bilateral dan multilateral.

b.   Motif Ekonomi

Segala sesuatu itu tergantung dari niatnya artinya bahwa segala kegiatan yang kita lakukan harus dibarengi dengan niat kita. Setiap orang pasti memiliki alasan tertentu ketika melakukan suatu kegiatan misalnya saja seseorang bekerja dengan niat untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Motif merupakan alasan atau niat dari suatu kegiatan. Semua yang dilakukan manusia pasti ada dorongan atau alasan tertentu. Dengan demikian,  motif  ekonomi adalah sebuah alasan tertentu yang mendasari seseorang dalam melakukan aktivitas perekonomian baik lingkup kecil maupun lingkup besar.   Seseorang melakukan aktivitas ekonomi dengan menggunakan fikiran dan akal sehatnya ketika dianggap memungkinkan maka ia akan melakukannya tapi kalau tidak memungkinkan maka ia akan mengurungkan niatnya tersebut. Berdasarkan alasan inilah, motif ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu: 

•    Motif Ekonomi Instrinsik

Motif ekomomi instrinsik adalah sebuah alasan yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri dengan tanpa paksaan atau pengaruh dari pihak lain. Orang itu sendiri yang menentukan perilaku ekonomi seperti menjual barang yang ia miliki dan lain sebagainya. Akan tetapi motif ini masih tergantung pada mood yang dimiliki oleh individu tersebut bila moodnya baik maka kegiatan ekonomi akan mudah terlaksana dan ketika moodnya kurang bagus maka ia tidak akan melakukan aktivitas ekonominya.

•    Motif Ekonomi Ekstrinsik

Motif ekonomi ekstrinsik merupakan motif yang terpengaruh oleh situasi di luar individu seperti ajakan dari orang lain untuk berbisnis, situasi dan kondisi lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Motif ini terjadi karena stimulus yang diberikan oleh pihak luar seperti teman maupun situasi dan kondisi. Misalnya saja   seorang bekerja karena tuntutan dari keluarga dan anak untuk membayar keperluan dan kebutuhan sehari-hari, Indonesia menjalin kerjasama dengan negara lain untuk mendapatkan sebuah keuntungan dan keamanan.

Dua motif tersebut adalah pengelompokkan motif ekonomi yang didasarkan atas alasan dari suatu pihak ketika melakukan suatu kegiatan atau aktivitas perekonomian. Selanjutnya kita akan membahas tentang pembagian motif ekonomi berdasarkan aspeknya, antara lain:

1)  Mendapatkan sebuah keuntungan

Keuntungan atau laba menjadi salah satu tujuan pihak-pihak tertentu untuk melakukan kegiatan perekonomian, motif inilah yang menjadi motif paling terlihat dari semua golongan yang melakukan kegiatan perekonomian. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang memiliki tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan lebih dari kegiatan ekonomi yang telah mereka lakukan, baik keuntungan berupa uang maupun barang. Motif inilah yang menjadi pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan perekonomian.

2)  Mencari sebuah kekuasaan dalam perekonomian

Mendapatkan sebuah posisi menjadi seorang pemimpin di bidang perekonomian   menjadi   sebuah   motif   untuk   melaksanakan   kegiatan perekonomian. Hal ini biasa dilakukan oleh pihak yang sudah mapan atau makmur namun ingin mendapatkan sesuatu yang lebih yaitu sebuah kekuasaan. Misalnya, sebuah pedagang besar yang memiliki banyak kekuatan dari segi modal berusaha untuk melakukan segala kegiatan yang bisa menarik perhatian konsumen dan bisa menyingkirkan semua pesaingnya yaitu dengan cara menjual produk lebih murah, menjual produk yang tidak ada di pedagang lain. Ketika pedagang tersebut mampu memperluas jangkauannya atau bisa membentuk cabang-cabang di berbagai daerah saat itulah kekuasaan ekonomi ada di tangannya.

3)  Mendapatkan penghargaan dari pihak lain

Semua manusia memiliki sifat dasar untuk menjadi yang terbaik diantara yang lainnya. Motif ini menjadi sebuah alasan atau dorongan untuk melaksanakan sebuah kegiatan atau aktivitas ekonomi. Mereka menginginkan adanya sebuah penghargaan, baik atas keahlian yang mereka miliki, atas etos kerja yang mereka berikan dan lainnya.

4)  Dorongan untuk perbuatan sosial

Motif ekonomi selanjutnya adalah sebuah motif yang didasari atas sikap kepedulian sosial dari suatu pihak. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain dan kita juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Motif ini merupakan sebuah motif yang patut dikembangkan dan diapresiasi serta disosialisasikan dalam melakukan aktivitas perekonomian untuk tujuan membantu pihak lain yang kurang mampu.

5)  Memenuhi kebutuhan hidup dan mencari sebuah kesejahteraan. 

Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan motif yang tidak bisa ditawar lagi. Pasti   semua   orang   melakukan   kegiatan   ekonomi   adalah   memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk memperoleh sebuah kesejahteraan dalam  kelangsungan  hidupnya.  Contohnya  dari  motif  ini  adalah  seorang bekerja dari pagi hingga sore hari dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang berupa biaya pendidikan anak, biaya tagihan listrik dan lain sebaginya. 

c.   Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin. Dalam kegiatan sehari-hari kita tentu saja menerapkan prinsip ekonomi. Jadi, prinsip yang pertama menunjukkan bahwa dalam melakukan pemilihan harus didasarkan pada pemilihan biaya yang paling efisien. Sedangkan yang kedua menunjukkan bahwa pemilihan berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas memang merupakan dua istilah yang melekat dan menjiwai kegiatan ekonomi.

Prinsip 1: Tiap orang menghadapi tarik ulur

Dalam kehidupan manusia apabila kita ingin mendapatkan sesuatu maka terdapat suatu harga dari barang yang ingin kita dapatkan itu. Dengan kata lain, kita mesti mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan itu. Sesuatu yang biasanya dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu itu adalah berupa uang, kesempatan maupun barang lainnya. Setiap orang menghadapi situasi tarik ulur ini. Misalnya saja, kita mengunjungi tempat wisata kita harus siap untuk mengorbankan uang dan waktu serta kehilangan kesempatan untuk melakukan aktivitas lainnya.

Prinsip 2: Konsep biaya

Kita biasanya hanya menilai biaya adalah nilai yang mesti dibayar untuk mendapatkan yang dibutuhkan. Padahal, sebenarnya biaya tidak hanya menyangkut masalah uang saja tetapi juga kesempatan. Konsep tentang kesempatan ini ialah harga yang harus dibayarkan atau dihilangkan untuk mendapatkan suatu kesempatan yang lain.

Prinsip 3: Berpikir pada margin

Konsep ekonomi rasional merupakan suatu konsep dimana seseorang akan melakukan hal terbaik untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan yang diinginkan dengan kesempatan yang ada. Dengan demikian konsep ekonomi rasional berfokus pada batas yang dapat dilakukan seseorang dengan pemikiran rasional untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan secara maksimal. 

Prinsip 4: Reaksi terhadap insentif

Insentif bisa berupa hadiah atau hukuman untuk membujuk seseorang agar bertindak. Dalam ilmu ekonomi, insentif merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk mengetahui pergerakan pasar dengan menerapkan insentif dan mengetahui bagaimana reaksi apabila diberi insentif. Pemberian insentif  akan  membuat  seseorang lebih  aktif  dan  antusias  dalam bekerja karena menerima keuntungan tambahan dari pekerjaan sehari-harinya.

Prinsip 5: Pertukaran barang

Dalam kegiatan ekonomi tidak pernah lepas dengan pertukaran barang. Setiap negara memproduksi suatu barang sesuai dengan kemampuan yang paling optimal dengan biaya rendah, kemampuan produksi maksimal dan kualitas barang yang bagus. Kemudian negara menjual barang produksi dalam negeri ke negara lain yang tidak memproduksi barang tersebut ataupun produksinya belum maksimal. Sebagai contoh yaitu Indonesia mengekspor minyak mentah untuk diolah di negara lain dan mengimpor kendaraan bermotor untuk digunakan di Indonesia.

Prinsip 6: Mekanisme pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi

Mekanisme pasar merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber daya dengan tepat. Mekanisme yang seperti ini bertumpu pada keputusan kolektif dari rumah tangga serta perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya. Fungsi utama pasar adalah mengumpulkan perusahaan dan rumah tangga untuk memberikan penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa.

Prinsip 7: Pemerintah meningkatkan kinerja pasar

Mekanisme pasar bisa dianggap sebagai satu hal yang penting untuk mengatur kegiatan pasar, seolah-olah pemerintah tidak memiliki peran yang berarti. Namun sebenarnya peran pemerintah untuk meningkatkan kinerja pasar juga sama pentingnya dengan mekanisme pasar. Tanpa adanya pemerintah yang memberikan sarana prasarana untuk kegiatan pasar; mekanisme pasar juga tidak bisa berjalan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai penegak hukum dan pembuat kebijakan untuk mencegah kecurangan pada pasar. Intervensi pemerintah untuk mekanisme pasar terkadang juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi serta keadilan pasar. Kehadiran pemerintah bisa mencegah kemungkinan pasar dikuasai oleh perseorangan atau monopoli pasar untuk mencegah kegagalan kinerja pasar.

Prinsip 8: Inflasi terjadi ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak

 Banyak faktor yang menyebabkan inflasi yang terjadi di suatu negara.  Salah satu faktornya adalah ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Tingginya produksi uang juga mengakibatkan peningkatan peredaran uang. Hal ini menyebabkan nilai mata uang semakin turun sehingga dapat menyebabkan inflasi.

Demikian contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa dari contoh di atas mungkin juga sering kita lakukan dan beberapa diantaranya adalah biasa kita saksikan dalam siaran berita. Jadi, prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. 




Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 4. Ilmu Pengetahuan Sosial
Penulis. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed.

Modul  Pengembangan  Keprofesian  Berkelanjutan  (PKB).  Modul  E.  Kajian
Ekonomi dalam IPS Terpadu
Penulis. Yasser Awaluddin, S.E., M.Ed., Erning Wijayati, S.AB., M.M.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar