Politik Luar Negeri Indonesia : Prinsip Dasar, Landasan , tujuan & tugas,


Politik Luar Negeri Indonesia

Prinsip Dasar Politik Luar Negeri Indonesia

Prinsip-prinsip dasar  pelaksanaan  politik  luar  negeri  Indonesia  telah dinyatakan   dalam   pembukaan   UUD   1945   alinea   pertama,   Indonesia percaya  “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak  sesuai  dengan   peri kemanusiaan dan peri keadilan”. Indonesia juga percaya, pembentukan negara   ini    adalah    untuk    “ikut    melaksanakan ketertiban    dunia   yang   berdasarkan kemerdekaan,  perdamaian   abadi dan  keadilan  sosial”. 

Dua  prinsip  tersebut  kemudian menjadi politik luar negeri Indonesia yang tercetus dalam politik luar  negeri bebas aktif. Bebas berarti  bahwa  bangsa  Indonesia berhak  menentukan  sikap    menghadapi masalah-masalah yang ada tanpa berpihak pada blok-blok kekuatan  atau persekutuan militer yang ada di dunia. Aktif berarti bahwa Indonesia selalu berperan aktif dalam pergaulan international.

Politik  luar  negeri  merupakan  strategi  atau  rencana  tindakan  yang dibuat   oleh para pembuat keputusan negara dalam menghadapi negara lain atau unit politik internasional lainnya dan dikendalikan untuk mencapai tujuan nasional   spesifik   atau  kepentingan   nasional.   Politik   luar   negeri  juga  merefleksikan   kepentingan dalam negeri yang hendak dipromosikan ke luar negeri atau politik luar negeri suatu   negara  adalah   bagian   dari   politik nasionalnya  dan  oleh   sebab  itu  mempunyai   landasan dan tujuan yang sama.

Rosenau  memberikan  pengertian  politik  luar  negeri  sebagai  upaya suatu   negara    melalui    keseluruhan     sikap    dan    aktivitasnya    untuk mengatasi     dan    memperoleh keuntungan  dari lingkungan  eksternalnya. Sedangkan Undang-undang   Nomor 37 Tahun 1999 pada pasal  1 angka 2 memberikan definisi politik luar negeri   sebagai kebijakan, sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil   dalam  melakukan  hubungan dengan negara  lain, organisasi internasional, dan  subyek   hukum internasional   lainnya   dalam   rangka   menghadapi   masalah  internasional guna mencapai tujuan nasional. Berikut ini akan diuraikan mengenai landasan pokok, tujuan pokok, serta prinsip bebas aktif dari politik luar negeri Indonesia.

Landasan Pokok Politik Luar Negeri Indonesia

Landasan pokok  luar negeri  lainnya  adalah  Undang-undang  Nomor 37  Tahun 2000 tentang Hubungan Luar Negeri dan Undang-undang Nomor 24 Tahun   2000 tentang Perjanjian Internasional. Ciri utama atau landasan pokok politik luar   negeri Indonesia tersimpul  dalam  alinea pertama Pembukaan  UUD   1945  yang   berbunyi,  ”bahwa  sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan  oleh sebab  itu penjajahan di  atas  dunia  harus  dihapuskan  karena  tidak  sesuai   dengan perikemanusiaan  dan perikeadilan”.   Dalam  alinea tersebut,  menyatakan bahwa Indonesia menentang  segala bentuk penjajahan atau kolonialisme dan  mendukung setiap negara untuk merdeka.  Sikap ini merupakan  ciri utama dari  politik luar negeri Indonesia.

Sebagai negara berdaulat,  Indonesia telah menggariskan  suatu landasan   bagi politik luar negeri Indonesia sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tujuan   dan  cita-cita  bangsa   Indonesia,   sebagaimana termaktub  dalam  UUD  45  dan  Pancasila.  Pembukaan  UUD  45  secara tegas   menggariskan   kewajiban   bagi   pemerintah,  bukan   saja  untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah  Indonesia, mencerdaskan kehidupan  bangsa,   memajukan   kesejahteraan   umum   tetapi juga   ”ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Tujuan Pokok dan Tugas Pokok Politik Luar Negeri Indonesia


Tujuan  pokok  dari  politik  luar  negeri  Indonesia  dijabarkan  dalam beberapa  tujuan strategik seperti:
1)   Mewujudkan   dukungan  masyarakat   internasional  terhadap  keutuhan dan  kedaulatan wilayah NKRI;
2)   Meningkatkan  penyelesaian   masalah  perbatasan   wilayah   Indonesia dengan  negara tetangga secara diplomatis;
3)  Mengembangkan kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi, alih teknologi  dan bantuan  pembangunan  untuk  meningkatkan  kesejahteraan masyarakat  Indonesia;
4)  Meningkatkan fasilitasi bagi perluasan kesempatan kerja di luar negeri;
5)   Mewujudkan    kepemimpinan    Indonesia    dalam    proses    integrasi  ASEAN  Community dan penanganan kejahatan lintas negara di kawasan;
6)  Memperkuat   hubungan   dan   kerjasama   Indonesia   dengan   negara- negara  kawasan Asia Pasifik;
7)  Mewujudkan kemitraan strategis baru Asia Afrika;
8) Memantapkan dan memperluas hubungan dan kerjasama bilateral;
9)  Memperkuat kerjasama di forum regional dan multilateral;
10) Meningkatkan  dukungan  dan  kepercayaan  masyarakat   internasional terhadap  Indonesia yang demokratis, aman, damai adil dan sejahtera;
11) Meningkatkan komitmen terhadap perdamaian dunia;
12) Meningkatkan pelayanan dan perlindungan warga negara Indonesia dan badan  hukum Indonesia di luar negeri;
13) Meningkatkan upaya diplomasi kemanusiaan dalam menangani bencana alam,  khususnya rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Sumatera Utara;
14) Mewujudkan organisasi Departemen Luar Negeri yang profesional, efektif dan  efisien;
15) Meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam penyelenggaraan hubungan luar  negeri dan pelaksanaan politik luar negeri.

Prinsip Politik Luar Negeri Bebas Aktif 

Prinsip dasar politik luar negeri Indonesia lainnya mengacu pada Pembukaan  UUD  45  dan  Ketetapan  Majelis  Permusyawaratan   Rakyat (MPR)   NO.IV/MPR/1999   tentang    Garis-Garis    Besar    Haluan   Negara (GBHN)  yang  menegaskan arah politik yang bebas  aktif dan berorientasi untuk kepentingan  nasional,   menitik   beratkan   kepada   solidaritas   antar negara      berkembang,    mendukung  perjuangan   kemerdekaan   bangsa, menolak   segala  bentuk  penjajahan    serta    meningkatkan     kemandirian bangsa   dan   kerjasama   internasional  bagi  kesejahteraaan rakyat.
Politik bebas  aktif  Indonesia,  pertama  kali  dicanangkan  pada  tahun

1948   oleh almarhum Bung Hatta, politik luar negeri bebas  aktif dipahami sebagai sikap  dasar Indonesia yang menolak masuk dalam salah satu blok negara-negara  super   power; menentang  pembangunan  pangkalan  militer asing  di  dalam  negeri;   serta   menolak terlibat  dalam  pakta  pertahanan negara-negara besar. Namun, Indonesia  tetap berusaha aktif terlibat dalam setiap upaya meredakan ketegangan di dunia  internasional.


source : Modul Belajar Mandiri PPPK IPS Geografi, Pembelajaran 5. Interaksi Antarwilayah. Kemdikbud

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar