Konsep, Prinsip, Dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat / Komunitas


 

Konsep, Prinsip, Dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat / Komunitas

Konsep Pemberdayaan Komunitas

Secara  konseptual,  pemberdayaan  masyarakat  atau  komunitas  merupakan usaha untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Secara sederhana memberdayakan dalam hal ini diartikan sebagai memampukan dan memandirikan masyarakat.

Menurut Ife (2014) pemberdayaan (empowerment) sebagai upaya memberikan otonomi, wewenang, dan kepercayaan kepada setiap individu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin. Swift dalam Mardikanto (2015) menegaskan bahwa pemberdayaan dalam konsep ini menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok yang rentan, dalam hal:

1) Akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan;

2) Partisipasi  dalam  proses  pembangunan  dan  keputusan-keputusan yang  mempengauhi  mereka. Pemberdayaan menunjuk pada  usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial

Dengan   kepemilikan   akses   terhadap   segala   sumber   daya   produktif   dan partisipasi aktif dalam pembangunan akan mendorong setiap individu untuk memiliki daya ubah untuk dirinya sendiri lalu secara kolektif mengubah struktur sosial masyarakatnya.

Sumodiningrat (1999) menjelaskan bahwa jika dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memiliki dua kecenderungan, antara lain:

1) Kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya.

2) Kecenderungan  sekunder,  yaitu  kecenderungan  yang  menekankan pada proses memberikan stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

Berikut ini beberapa pengertian pemberdayaan menurut para pakar: 

1) Pemberdayaan   adalah   suatu   cara   agar   rakyat,   komunitas,   dan organisasi diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya (Rappaport dalam Mardikanto, 2015).

2) Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak beruntung (Ife, 2014).

3) Pemberdayaan   menunjuk    pada    usaha    pengalokasian    kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial

4) Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat terdapat beberapa prinsip yan g harus dipenuhi sebagai berikut:

1) Penyadaran

Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah- masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang- peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumber daya-sumber daya yang telah dimiliki namun tak pernah dipikirkan untuk dikembangkan. Masyarakat yang memiliki kesadaran menjadi semakin tajam dalam mengetahui permasalahan yang dihadapi dan kekuatan serta sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi

2) Pendidikan & Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan menjadi penting karena dijadikan sarana karena ide besar yang terkandung dibalik pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat yang tidak berdaya adalah membuka pandangan yang luas untuk keluar dari permasalahan dan keterampilan untuk malakukan aksi nyata untuk mengatasi permasalahan.

3) Pengorganisasian 

Agar menjadi kuat dan dapat menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir. Dengan demikian setiap anggota msyarakat memiliki peran dan tanggung jawab untuk keluar dari permasalahan yang memilit mereka.

4) Pengembangan Kekuatan

Kekuasaan  berarti  kemampuan  untuk  mempengaruhi  orang  lain. Bila dalam suatu masyarakat tidak ada penyadaran,  latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan tak berkekuatan. Pengembangan kekuatan akan menyatukan mereka untuk keluar dari permasalahan.

5) Pengembangan Dinamika

Dinamika masyarakat berarti bahwa masyarakat  itu  sendiri  yang memutuskan   dan   melaksanakan   program-programnya   sesuai dengan rencana yang sudah digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan di luar masyarakat tersebut. setiap perubahan-perubahan (dinamika) yang diinginkan merupakan inisiatif mereka sendiri.

Tujuan Pemberdayaan Komunitas

Tujuan utama pemberdayaan adalah membentuk masyarakat yang berdaya. Secara spesifik Mardikanto (2015) mengidentifikasi bahwa tujuan dari pemberdayaan masyarakat dapat berupa:

1) Perbaikan kehidupan (better living),

Pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki taraf kehidupan setiap individu yang kemudian memberi efek pada perbaikan kehidupan di setiap keluarga dan pada akhirnya mampu mendorong perbaikan kehidupan masyarakatnya.

2) Perbaikan aksesabilitas (better accesability),

Pemberdayaan ditujukkan untuk membuka akses yang seluas- luasnya terutama aksesabilitas tentang informasi, pengetahuan dan keterampilan yang mampu memberi solusi pada permasalahan yang dihadapi masyarakat lalu memberi wawasan tentang berbagai alternatif inovasi.

3) Perbaikan pendidikan (better education)

Bekal pendidikan yang baik pada masyarakat diyakini akan mendorong terjadinya perubahan pada pola pikir dan pola tindakan pada masyarakat. Minimal tindakan yang positif ketika menyadari akan kelemahan atau ketidakberdayaan yang ada pada masyarakat. Harapan besarnya adalah perubahan tindakan yang mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan nyata memperbaiki kelemahan atau ketidakberdayaannya.

4) Perbaikan kelembagaan (better institution),

Tujuan pemberdayaan sesungguhnya adalah tidak semata-mata memperbaiki setiap individunya, namun akan lebih baik dan lebih kuat adalah memberdayakan masyarakatnya secara luas sehingga pemberdayaan akan memberi efek perubahan secara signifikan.

5) Perbaikan usaha (better busines)

Akses informasi, pengetahuan, keterampilan, sumber daya dan jaringan yang cukup diharapkan akan mendorong pada perbaikan usaha masyarakat. Perbaikan dapat dilihat dari sisi kuantitas seperti volume usaha, jumlah jaringan dan sebagainya. Selain itu bisa juga dari sisi kualitas seperti kualitas produk, kemasan, mutu dll.

6) Perbaikan pendapatan (better income)

Seringkali pemberdayaan lebih fokus pada upaya memberdayakan masyarakat dari sisi pendapatan. Pemberdayaan bertujuan untuk perbaikan  pendapatan  harus  benar-benar  sudah  siap  dengan sumber daya yang mampu menghasilkan. Misal meningkatkan pendapatan petani rumput laut yang belum mampu mengolah hasil panen rumput lautnya.

7) Perbaikan lingkungan (better environment),

Seringkali masyarakat tidak berdaya disebabkan oleh aspek lingkungan  yang  tidak  mendukungnya. Aspek  fisik  seperti  akses transportasi yang sulit karena jalan rusak kemudian tidak mampu menggerakkan  roda  perekonomian  masyarakat  sehingga masyarakat lambat sekali berkembang.

8) Perbaikan masyarakat (better community).

Secara umum tujuan pemberdayaan adalah perbaikan sebuah kehidupan masyarakat. Ketika berbicara kehidupan sebuah masyarakat maka banyak aspek yang menyertainya mulai dari pola pikir, pola tindakan, perekonomian dan sebagainya. Perbaikan- perbaikan dari berbagai aspek itulah yang diharapkan dari pelaksaaan sebuah pemberdayaan.

Dari sisi lain tujuan pemberdayaan masyarakat dapat pula dilihat dari tiga sisi seperti dikemukakan oleh Sumodiningrat (1999) sebagai berikut:

1) menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).

2) memperkuat potensi atau daya  yang dimiliki masyarakat (empowering).

Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Penguatan ini meliputi langkah-langkah nyata dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi berdaya.

3) memberdayakan  mengandung  pula  arti  melindungi  (protecting)  Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,  oleh  karena  kekurangberdayaan  dalam  menghadapi  yang  kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah ama t mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity), karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha send iri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain).

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar