Penyimpangan Sosial : Pengertian, Ciri, Faktor Penyebab, Klasifikasi, dan Hubungan Sosialisasi dengan Penyimpangan Sosial


Penyimpangan Sosial : Pengertian, Ciri, Faktor Penyebab, Klasifikasi, dan Hubungan Sosialisasi dengan Penyimpangan Sosial

Pengertian Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial sering ditemukan dalam kehidupan di sekitar kita. Penyimpangan  sosial  terjadi  akibat  ketidaksesuaian  perilaku  atau  tindakan dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Penyimpangan sosial dapat mengganggu keteraturan sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian sosial untuk mengembalikan keteraturan sosial.

Menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip (2011), penyimpangan sosial merupakan semua perilaku manusia, baiksecara individual maupun kelompok yang  tidak  sesuai  nilai  dan  norma  yang  berkembang  dalam  kelompok tersebut. Penyimpangan sosial sering disebut deviasi sosial. Adapun pelaku penyimpangan sosial disebut devian (deviant).

Ciri-Ciri Penyimpangan Sosial

Menurut  Horton  dan  Hunt    (1987)  ciri-ciri  penyimpangan  sosial  sebagai berikut.

a) Terdapat  penyimpangan  relatif  dan  penyimpangan  mutlak.  Artinya, terdapat pihak-pihak yang melakukan penyimpangan dengan frekuensi kecil atau disebut penyimpangan relatif dan terdapat pihak-pihak yang melakukan penyimpangan dengan frekuensi besar dan kontinu atau disebut penyimpangan mutlak.

b)   Muncul  penyimpangan  terhadap  budaya  nyata  dan  budaya  ideal.

Artinya, budaya ideal berkaitan dengan norma yang tertulis. Akan tetapi, banyak peristiwa budaya nyata yang menyimpang dari budaya ideal.

c) Didefinisikan  perilaku  menyimpang  oleh  masyarakat.  Artinya,  suatu perilaku yang telah dicap sebagai penyimpangan karena merugikan dan meresahkan  masyarakat.  Pedoman  yang  digunakan  yaitu  nilai  dan norma sosial dalam masyarakat.

d) Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan. Artinya, terdapat praktik- praktik dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, tetapi masyarakat menolak jika dikatakan menyimpang.

e) Penyimpangan dapat diterima atau ditolak. Artinya, penyimpangan yang dilakukan   tidak    selalu   berdampak   negatif. Jika penyimpangan berdampak positif seperti mendorong perubahan akan diperbolehkan.

Faktor Penyebab Terjadinya Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

a)    Keterbatasan ekonomi.

b)    Pelampiasan rasa kecewa. 

c)    Sosialisasi tidak sempurna.

d)    Pemberian julukan (labelling).

e)    Pengaruh mental yang tidak sehat.

f)     Keinginan seseorang untuk dipuji oleh orang lain.

g)    Pengaruh lingkungan dan media massa yang cenderung negatif. 

h)    Adanya differential association atau asosiasi diferensial.

i)     Sosialisasi subkebudayaan menyimpang.

j)     Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi tidak maksimal.

Hubungan Sosialisasi dengan Penyimpangan Sosial

Proses  sosialisasi  yang  mempengaruhi  munculnya  penyimpangan  sosial meliputi proses belajar menyimpang dan proses sosialisasi tidak sempurna.

a)  Proses belajar menyimpang. Individu atau kelompok melakukan proses sosialisasi berupa belajar melakukan penyimpangan. Individu atau kelompok secara sadar ingin melakukan penyimpangan. Misalnya, pelajar secara sadar melanggar tata tertib sekolah.

b)  Proses sosialisasi tidak sempurna. Agen atau media sosialisasi yang tidak menjalankan proses sosialisasi secara benar dapat mendorong terjadinya penyimpangan sosial. Misalnya, orang tua tidak menjalankan fungsi afeksi dan kontrol terhadap anak.

Klasifikasi Penyimpangan Sosial dalam Masyarakat

Penyimpangan  sosial  dalam  masyarakat  dapat  diklasifikasikan  sebagai berikut.

a)    Berdasarkan Sifatnya

(1)  Penyimpangan  positif  yaitu  perilaku  yang  bertentangan  dengan norma kebiasaan dalam masyarakat, tetapi berdampak positif bagi pelaku penyimpangan atau orang lain di sekitarnya. Sebagai contoh, perempuan bekerja pada pekerjaan yang mayoritas dikerjakan oleh laki- laki atau sebaliknya.

(2)  Penyimpangan negatif yaitu seluruh perilaku bertentangan dengan nilai dan norma dominan dalam masyarakat. Penyimpangan ini menimbul- kan keresahan dan berdampak negatif bagi pelaku atau masyarakat. Masyarakat biasanya tidak mentoleransi tindak penyimpangan negatif.

b)   Berdasarkan Jumlah Pelakunya

1) Penyimpangan individual yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang melanggar tatanan nilai dan norma di lingkungan masyarakat.

2)  Penyimpangan  koiektif  yaitu  bentuk  pelanggaran  terhadap  nilai  dan norma oleh sekelompok orang secara terkoordinasi. Penyimpangan ini terjadi karena adanya pengaruh subkebudayaan menyimpang.

c)   Berdasarkan Jenisnya

1) Penyimpangan primer yaitu penyimpangan yang dilakukan dalam kondisi terdesak atau ketidaksengajaan. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer, tidak dilakukan secara berulang-ulang, dan masih dapat ditoleransi oleh masyarakat.

2) Penyimpangan  sekunder  yaitu  penyimpangan  sosial  yang  dilakukan secara berulang-ulang dan sudah mengarah pada pelanggaran hukum.




source: modul belajar mandiri pppk ips sosiologi, Pembelajaran 2. Interaksi Sosial, kemdikbud
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar