Situasi Ekonomi pada Masa Reformasi


Setelah terjadi pergantian presiden dari Soeharto ke presiden B.J Habibie kebijakan dalam bidang ekonomi juga mengalami perubahan. Dalam bidang ekonomi Presiden Habibie mempunyai tiga program yaitu program jangka pendek, jangka menengah dan program jangka panjang. Tujuan program jangka pendek ini untuk mengurangi beban masyarakat, terutama masyarakat miskin dan yang berpenghasilan rendah. Seperti program jaringan pengaman sosial (JPS), penyediaan kebutuhan pokok rakyat serta pengendalian harga. 

Dalam program jangka menengah,hal- hal yang dilakukan meliputi upaya penyehatan sistem perbankan untuk membangkitkan kembali kepercayaan dan kegiatan dunia usaha, khususnya investor luar negeri serta pengendalian laju inflasi dan berbagai upaya reformasi struktural untuk memperkuat landasan perekonomian nasional dengan meningkatkan efisiensi dan daya saing. Sedangkan dalam program jangka panjang sedang diletakkan landasan bagi perekonomian yang maju,modern,mandiri dan berkualitas, terbuka bagi semua kalangan serta membangun institusi ekonomi yang berorientasi ke pasar dalam negeri dan pasar global. 

Pada  1999  terjadi  kembali  perubahan  pimpinan  di  Indonesia.  Presiden  B.J habibie digantikan oleh Abdurrahman Wahid atau GusDur. Pada bidang perekonomian, Presiden Abdurrahman Wahid mewarisi ekonomi Indonesia yang relatif lebih stabil dari pemerintahan Habibie, nilai tukar Rupiah berada dikisaran Rp 6.700/US$. indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di level 700. Dengan bekal ini di tambah legitimasi yang dimilikinya sebagai presiden bersama wapres yang dipilih secara demokratis, Indonesia mestinya sudah bisa melaju kencang. 

Namun Presiden Abdurrahman Wahid bersama kabinetnya menolak melanjutkan semua hasil kerja  keras kabinet pemerintahan  Habibie misalnya Departemen  Koperasi dan  Pengusaha Kecil  Menengah  (PKM),  yang  selama pemerintahan Habibie menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan oleh Presiden Abdurrahman Wahid dijadikan kementerian nonportofolio atau menteri negara non Departemen. Selama pemerintahan Abdurrahman Wahid IMF tak pernah mencairkan  pinjamannya,  Bagaimanapun  juga  presiden  Abdurrahman  Wahid telah  membuktikan  kepada  dunia  luar,  bahwa  Indonesia  bisa  diurus  tanpa bantuan dana dari IMF.Pemerintahan Abdurahman Wahid juga memiliki gagasan sekuritisasi aset yaitu aset-aset negara,terutama barang tambang bisa dinilai dulu, kemudian pemerintah bisa mengeluarkan saham atas aset-aset Negara tersebut yang kemudian diperjual-belikan dipasar modal untuk membiayai pembangunan nasional.

Pada era kepemimpinan Gus Dur terdapat peristiwa perekonomian yang mengguncang pemerintahan, yakni bulog gate dan bruneigate.Kasus Buloggate begitu terkenal karena seringkali menjerat petinggi-petingggi negara. Kasus- kasus yang melibatkan nama Badan Urusan Logistik (Bulog) serta jajaran pimpinannya sejak lama sudah mengemuka. Kasus   ini   melibatkan   Yanatera (Yayasan  Bina Sejahtera) Bulog yang dikelola oleh mantan Wakabulog,Sapuan.Sapuan akhirnya divonis 2 tahun penjara dan terbukti bersalah menggelapkan dana non bujeter Bulog sebesar 35 milyar rupiah. Kasus ini pula yang mengantarkan Gus Dur lengser di tahun 2001. Setelah sebelumnya ia  menerima  dua  kali  memorandum  DPR  RI.  Brunei  gate  adalah  kasus penyaluran dana Sultan Brunei yang diserahkan kepada pengusaha yang dekat dengan Presiden Wahid, yaitu ArioWowor. 

Setelah Gus Dur lengser pada tahun 2001, posisinya kemudian digantikan oleh wakilnya, yakni Megawati Soekarno Putri. Pada saat Megawati Soekarno Putri diangkat menjadi Presiden RI yang kelima, kondisi Indonesia masih dalam keadaan krisis. Krisis ini disebabkan karena situasi politik dan ekonomi yang belum stabil.Banyak orang yang berpendapat, bahwa siapapun yang menjadi pemimpin dalam negeri ini akan menghadapai masalah yang sangat berat, dan bagi pasangan Megawati Soekarno Putri dan Hamzah haz, masalah krisis Indonesia ini adalah tugas yang sangat berat dan harus dijalani.

Kebijakan lain yang dibuat oleh Presiden Megawati dalam bidang ekonomi antara lain : 
(a) memutuskan hubungan dengan IMF, 
(b) melakukan restrukturisas dan reformasi  keuangan  dengan  melakukan  pembaruan  ketentuan  perundang - undangan, 
(c) meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah,
(d) kerjasama ekonomi dan politik diluar Amerika.Keadaan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Megawati  Soekarno  Putri  terus  mengalami  kemajuan.  

Secara  riil  keadaan ekonomi masih belum sepenuhnya pulih, dan tingkat pengangguran masih tinggi, namun dari sejumlah indikator ekonomi makro tampak bahwa keadaan sudah menunjukkan tanda-tanda membaik. Mengingat pertumbuhan ekonomi nasional yang terpuruk pada lima tahun yang lalu akibat krisis ekonomi.

Megawati Soekarno Putri tidak lagi menjadi Presiden Indonesia, setelah dalam pemilihan   umum   pada   tahun   2014   dimenangkan   oleh   Susilo   Bambang Yudhoyono (SBY) bersama pasangannya yakni Jusuf Kalla. Pada era kepemimpinan SBY membentuk kabinet yangkemudian disebut sebagai Kabinet Indonesia Indonesia bersatu I ( pada periode pertama SBY memimpin bersama wakilnya Jusuf Kalla) dan Kabinet Indonesia Bersatu II (pada periode kedua SBY memimpin bersama wakilnya Boediono). Kehidupan perekenomian Indonesia bertumbuh secara positif, pada tahun 2004 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% yang kemudian pada tahun 2007 mencapai 6,3%. Adanya krisis keuangan global pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelambatan hingga hanya tumbuh 4,6% pada tahun 2009. Namun hal tersebut masih cukup baik mengingat hanya beberapanegara saja yang mengalami pertumbuhan ekonomi secara positif, diantaranya adalah China, India dan   Indonesia.  Pendapatan   Domestik  Bruto  (PDP)  Indonesia   juga   terus mengalami peningkatan pada era SBY memimpin yaitu naik lebih dari tiga kali lipat, dari Rp 10,5 juta pada tahun 2005 hingga mencapai Rp 33,7 Juta pada tahun 2012.


source : modul belajar mandiri pppk Pembelajaran 4. Kehidupan Bangsa Indonesia Masa Revolusi, Orde Lama, Orde Baru hingga Reformasi , kemdikbud

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar