5 Tipe Jenis-Jenis Menyimak


Jenis-Jenis Menyimak

Jenis menyimak biasanya sesuai dengan tujuannya. Untuk menentukan srategi yang tepat dalam kegiatan menyimak berikut ini digolongkan beberapa jenis menyimak  yang  selaras  dengan  tujuan  yang  bermacam-macam tersebut. Pengetahuan tentang jenis menyimak dapat membantu penyimak menyiapkan strategi  yang  diperlukan  untuk  kesuksesan tujuan  menyimaknya tersebut. Wolvin & Coakely menngolongkan jenis menyimak dalam 5 tipe yaitu: diskriminatif (discriminative), komprehensif (comprehensive), terapeutik (therapeutic), kritis (critical), dan apresiatif (apreciative) (Goh:2002).

1) Diskriminatif    (discriminative).    Menyimak    diskriminatif    merupakan menyimak yang bertujuan untuk membedakan rangsang bunyi atau visual yang merupakan dasar dari tujuan menyimak 

2) Komprehensif  (comprehensive).  Menyimak  komprehensi  ini  bertujuan untuk memahami pesan. Menyimak komprehensi ini merupakan menyimak yang mendasari jenis menyimak yang lain yaitu menyimak terapeutik, menyimak kritis, dan menyimak apresiatif. Dasar dari semua jenis menyimak tersebut memang harus ada pemahaman terhadap pesan yang disampaikan dengan media audio dan atau audio visual.

3) Terapeutik  (therapeutic).  Menyimak  terapeutik  merupakan  menyimak untuk menyediakan kesempatan untuk berbicara melalui sebuah pemasalahan. Hal ini tampak pada percakapan antar pasien dan dokter, atau psikolog dengan pasiennya.

4) Kritis (critical). Menyimak kritis merupakan menyimak yang bertujuan untuk mengevaluasi pesan. Hal ini merupakan kemampuan yang dapat dilakukan oleh penyimak tingkat mahir karena untuk mengevaluasi pesan diperlukan penguasaan terhadap bahasa yang menjadi pengantar pesan tersebut juga penguasaan terhadap makna yang komprehensif.

5) Apresiatif (apreciative). Menyimak apresiatif merupakan jenis menyimak yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan melalui karya atau pengalaman orang lain. Apresiasi adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada pembuat/pencipta suatu karya atau pemilik pengalaman tertentu. Untuk dapat menghargai sebuah karya sebagai contoh karya sastra, penyimak harus terlebih dahulu mempunyai bekal pengetahuan tentang struktur sastra yang diapresiasinya karena tanpa pengetahuan tersebut, penyimak akan menemukan kesulitan ketika memahami isi atau maknanya.

Dalam pembelajaran menyimak bahasa asing, dari sekian jenis menyimak yang paling penting adalah keterampilan menyimak komprehensi atau pemahaman kegiatan: menyimak untuk memperoleh ide pokok, membuat kesimpulan, memilih dan memprediksi. Kunci menyimak pemahaman adalah dapat memahami detail dengan baik. Secara khusus fokusnya biasanya terletak pada pemahaman terhadap kata kunci dan nomor/angka. Di dalam bahasa asing menyimak jenis ini merupakan tantangan tersendiri karena memang adanya perbedaan pola dengan bahasa pertama penyimak biasanya  mempengaruhi banyak hal. 

Pembelajaran keterampilan menyimak dalam bahasa Indonesia, para siswa rata-rata sudah melampaui tahap tersebut dengan baik. Tuntutan berikutnya adalah bagaimana kekompleksan pemahaman mereka yang terlihat dari penafsiran mereka terhadap teks yang dihadapi. Kegiatan menyimak untuk memperoleh ide pokok berarti menyimak yang bertujuan untuk memahami inti secara keseluruhan. Menyimak untuk membuat kesimpulan berarti menyimak untuk mengisi kata yang rumpang artinya berdasarkan konteks yang dipahami, penyimak dapat menyimpulkan kata-kata yang harus mengisi bagian yang rumpang tersebut. Adapun menyimak untuk memilih adalah menyimak yang bertujuan hanya untuk bagian khusus dari informasi yang masuk. Menyimak jenis ini dapat mengganggu pemahaman jika tujuan penyimak diwarnai oleh prasangka mereka atau persepsi mereka yang bias.

Tujuan menyimak dan jenis menyimak tersebut menjadi penting karena akan menentukan strategi yang akan digunakan dalam menyimak. Sebagai contoh ketika akan menyimak untuk memeperhatikan detail penyimak pasti sudah mulai memikirkan detail apa saja yang akan dibutuhkan untuk diperhatikan sungguh- sungguh. Memakanai detail juga berkaitan dengan materi apa yang disimak. Menyimak subuah siaran berita akan berbeda dengan menyimak jadwal perjaalanan pesawat terbang atau yang lain. Hal-hal tersebutlah akan selalu berkaitan satu dengan yang yang lain karena memang tujuan dan jenis menyimak mendasari kegiatan atau proses menyimak yang berlangsung.

Jadi, untuk mencapai hasil menyimak yang maksimal seorang penyimak harus betul-betul paham dengan tujuan dari kegiatan menyimaknya karena tujuan tersebutlah yang akan menjadi pijakan untuk langkah selanjutnya. Menyimak tanpa tujuan yang jelas akan mengaburkan atau memecah fokus dan ini adalah sumber kegagalan pertama di dalam menyimak. Mohon diperhatikan bahwa materi di dalam menyimak tersampaikan secara lisan dan tidak dapat diulang seperti halnya di  dalam keterampilan membaca atau menulis yang dapat mundur sesekali ketika tidak paham dengan isi atau salah menuliskan gagasan. Menyimak merupakan keterampilan yang sangat mengandalkan konsentrasi karena sekali saja   kita kehilangan konsentrasi entah berapa hal dapat terlepas atau kehilangan alur dan tidak dapat diulangi lagi untuk mendengarkan ulang. 

Sumber:   Sudiati.   2019.   Pendalaman   Materi   Bahasa   Indonesia   Modul   4 Keterampilan Berbahasa Reseptif. Kemdikbud.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar