Menulis Puisi dan Mendemonstrasikan Puisi
Menulis Puisi dengan Memperhatikan Unsur Pembangun
Menulis puisi dapat dimulai dengan menemukan gagasan yang akan ditulis. Gagasan itu dapat diperoleh melalui berbagai sarana, seperti objek gambar pemandangan, video, lagu, kisah inspiratif, dan sebagainya. Dari objek-objek itu kita dapat menginventaris kata. Sebagai contoh, dari gambar pemandangan pantai dengan pasir dan bebatuan, kita inventaris kata ‘pantai’, ‘batu’, ‘pasir’,
‘langit’, ‘ombak’, ‘angin’, dan sebagainya. Ambil satu kata dan rangkai dengan kata yang indah, misalnya ‘sebongkah batu’, ‘pasir putih, ‘langit yang syahdu’,
‘sepoi angin laut’, ‘deburan ombak’, dan sebagainya. Selanjutnya, rangkailah
menjadi baris-baris puisi seperti berikut.
Di bawah langit yang syahdu
Pada deburan ombak dan sepoi angin laut
Aku merangkai kata cinta di pasir putihnya
Lalu, kusembunyikan di bawah sebongkah batu
Berharap suatu saat bisa mengejanya
Di depanmu
Cara ini bisa kita gunakan sebagai latihan. Untuk mengasah kemampuan ini kita bisa memperbanyak objek untuk mendapatkan gagasan. Semakin banyak objek, semakin bervariasi juga kata-kata yang kita kumpulkan. Unsur pembangun puisi dapat kita pertimbangkan untuk mendapatkan efek estetis. Sebagai contoh, kita dapat memasukkan unsur persajakan dan gaya bahasa dengan variasi berikut.
Di bawah langit yang syahdu
Hatiku menari menulis kata cinta yang biru Lalu, kusembunyikan di bawah sebongkah batu Berharap suatu saat bisa mengejanya di depanmu Sembari menunggu senandungmu
Berucap ku juga cinta padamu
Mendemonstrasikan Puisi
Salah satu cara mengapresiasi puisi adalah dengan mendemonstrasikannya menjadi sebuah pembacaan yang menarik. Untuk melakukan pembacaan puisi dengan baik, kita perlu memahami isi puisi tersebut. Aktivitas menemukan unsur batin puisi, baik berupa tama, perasaaan, nada, maupun amanat, di atas dapat menjadi bekal untuk membaca puisi. Dengan memahami isi dan suasana puisi, kita dapat melakukan penghayatan atau penjiwaan.
Selanjutnya, kita bisa berlatih mengucapkan baris-baris puisi dengan lafal dan intonasi yang jelas, tempo yang tepat, ekspresi wajah yang sesuai dengan isi puisi, dan melatih gerak atau gestur tubuh.
Sebagai variasi, pembacaan puisi dapat juga diiringi musik yang sesuai dengan suasana puisi. Musik yang tepat akan membantu membangun suasana. Selain itu, puisi dapat didemonstrasikan dalam bentuk musikalisasi puisi. Dalam musikalisasi puisi, puisi dilagukan, diberi irama, atau diiringi musik yang sesuai dengan isinya. Setelah menentukan puisi yang akan dimusikalisasikan, pahami isinya. Selanjutnya, rancanglah lagunya dengan menentukan notasi nada yang akan digunakan. Notasi itu akan mempermudah melagukan puisi tersebut. Tentukan alat musik apa yang akan digunakan untuk musikalisasi. Untuk mendapatkan musikalisasi yang baik, kita harus harus rajin berlatih, terutama jika musikalisasi dilakukan bersama tim.
Sumber: Kusmarwanti. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 3 Kesastraan. Kemdikbud
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar