Pembagian COVID-19 Berdasarkan Beratnya Kasus,


Pembagian COVID-19 Berdasarkan Beratnya Kasus,
Pembagian COVID-19 Berdasarkan Beratnya Kasus,

Coronavirus-19 (COVID) telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO,2020). Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Virus dan penyakit ini diketahui berawal di kota Wuhan, Cina sejak Desember

2019. Per tanggal 21 Maret 2020, jumlah kasus penyakit ini mencapai angka 275,469 jiwa yang tersebar di 166 negara, termasuk Indonesia.

Karena berbahayanya penyebaran covid -19 maka perlu mengetahui klasifikasi pembagian virus covid 19.

Berdasarkan beratnya kasus, COVID-19 dibedakan atas beberapa kelompok yaitu tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis.

1.      Tanpa gejala

Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Pasien tidak ditemukan gejala. Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif COVID- 19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19

2.      Ringan/tidak berkomplikasi

Pasien dengan infeksi saluran napas oleh virus tidak berkomplikasi dengan gejala tidak spesifik seperti demam, lemah, batuk (dengan atau tanpa produksi sputum),anoreksia, malaise, nyeri otot, sakit tenggorokan, sesak   ringan,   kongesti   hidung,   sakit   kepala. Meskipun jarang, pasien dapat dengan keluhan diare, mual atau muntah. Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal.

3.      Sedang / Moderat

Pasien remaja atau dewasa dengan pneumonia tetapi tidak ada tanda pneumonia berat dan tidak membutuhkan suplementasi oksigen Atau  Anak-anak dengan pneumonia tidak berat dengan keluhan batuk atau sulit bernapas disertai napas cepat.

4.      Berat /Pneumonia Berat

Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi saluran napas/pneumonia,  ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distress pernapasan berat, atau saturasi oksigen (SpO2) <93% pada udara kamar atau rasio PaO2/FiO2 < 300. Atau Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari berikut ini:

•    sianosis sentral atau SpO2 <90%;

distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);

tanda  pneumonia  berat:  ketidakmampuan  menyusui  atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang. 

Tanda  lain  dari  pneumonia  yaitu:  tarikan  dinding  dada, takipnea :<2 bulan, ≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun, ≥30x/menit.

5.      Kritis

Pasien dengan gagal napas, Acute Respiratory Distress Syndrome

(ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ failure.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar