Interaksi Dalam Ekosistem


Tuhan menciptakan alam semesta beserta hukum alam (sunnatullah) yang mengaturnya. Salah satu hukum alam adalah terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan suatu kesatuan yang lengkap, yang di dalamnya terdapat berbagai komunitas yang saling mempengaruhi (berinteraksi). 

interaksi dalam ekosistem dapat terjadi antar organisme maupun antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan antar organisme dapat bersifat saling menguntungkan, merugikan, bahkan saling berkompetisi. Pola-pola interaksi dalam ekosistem dapat berupa interaksi antar faktor biotik maupun antara faktor biotik dengan faktor abiotik, baik dalam tingkat spesies, populasi, maupun komunitas.

Ekosistem merupakan suatu kesatuan dinamis yang terdiri atas komunitas berbagai spesies yang berinteraksi dengan lingkungannya baik biotik maupun abiotik.

Faktor Biotik

Merupakan  bagian  hidup  dari  lingkungan,  termasuk  semua  organisme  yang dapat berinteraksi satu sama lain. Makhluk hidup sebagai komponen biotik terdiri dari individu, populasi dan komunitas.

Faktor Abiotik

Abiotik merupakan komponen fisik atau bagian yang tidak hidup dari lingkungan. Kemampuan  organisme  untuk  hidup  dan  berkembang  biak  tergantung  pada faktor fisika dan kimia lingkungannya. Misalnya air, tanah, suhu, cahaya, udara, tekanan udara, topografi, tekanan udara.

a. Interaksi Antara Faktor Biotik dengan Abiotik

Keberadaan faktor biotik atau organisme baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor abiotik. Faktor abiotik yang mempengaruhi organisme antara lain berupa kondisi tanah, kandungan unsur hara, iklim (kelembaban, suhu), kandungan air, dan topografi.

Suatu contoh yang sangat nyata, di daerah-daerah yang curah hujannya tinggi mempunyal jenis tumbuhan yang berbeda dengan daerah yang curah hujannya rendah. Hewan dan tumbuhan yang hidup di hutan berbeda dengan hewan atau tumbuhan yang hidup di padang rumput atau di gurun.

Selain itu, faktor abiotik juga dapat mempengaruhi populasi organisme. Misalnya populasi nyamuk akan meningkat sangat drastis pada musim hujan, beberapa tumbuhan akan semakin cepat bertambah populasinya pada musim hujan. Sebaliknya, pada musim kemarau beberapa tumbuhan, misalnya rumput mengalami penurunan populasi.

b. Interaksi Antar Faktor Biotik

Interaksi antar faktor biotik dapat terjadi pada tingkat individu atau spesies, populasi dan komunitas. lnteraksi tersebut dapat berupa kompetisi, predasi, dan simbiosis.

1)  Kompetisi

Kompetisi adalah bentuk hubungan antara spesies yang satu dengan yang lain jika terjadi persaingan di antara mereka. Persaingan dapat terjadi karena faktor makanan, tempat hidup, atau pasangan hidup. 

Contoh:

a) Kompetisi  antara  kambing,  kerbau,  dan  sapi  dalam  usaha  memenuhi kebutuhan makan yang berupa rumput.

b) Kompetisi antara tanaman jagung dengan rumput dalam memenuhi unsur hara dalam tanah.

2)  Simbiosis

Simbiosis  adalah  hubungan  erat  antara  dua  organisme  dan  spesies  yang berbeda yang hidup bersama di suatu daerah. Simbiosis dapat digolongkan menjadi tiga sebagal berikut.

a) Simbiosis mutualisme,

 jika kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut.

Contoh:

(1)       Simbiosis antara Iebah dengan tanaman berbunga. Lebah mendapatkan makanan berup nektar, sebaliknya lebah membantu penyerbukan.

(2)       Simbiosis   antara   tanaman   Leguminosa   dengan   bakteri   Rhizobium radicicolla.  Rhizobium  radicicolla  mampu  menambat  oksigen  bebas  untuk sumber energi. Gas nitrogen akan mengalami oksidasi menjadi ion nitrat, yang dapat diserap oleh tumbuhan Leguminosa.

(3)       Simbiosis antara rayap dengan sejenis Flagellata yang hidup di dalam usus rayap. Flagellata yang hidup dalam usus rayap membantu pencernaan selulosa, dalam rangka memenuhi kebutuhan makannya.

b) Simbiosis    komensalisme,   

 jika    salah    satu    organisme    mendapat keuntungan, sedang organisme yang lain tidak dirugikan.

Contoh:

(1)  Simbiosis antara ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapatkan sisa-sisa makanan dan ikan hiu.

(2)    Simbiosis antara tanaman epifit dengan tumbuhan bertajuk tinggi.

Tumbuhan menyediakan medium tumbuh atau tempat menempel bagi tanaman epifit.

(3)   Simbiosis antara ikan badut dengan anemon laut. Anemon laut menyediakan persembunyian atau perangkap makanan bagi ikan badut. 

c) Simbiosis parasitisme,

 jika salah satu organisme mendapat keuntungan, sedang organisme yang lain dirugikan. Organisme yang mendapat keuntungan dinamakan parasit, sedang yang mendapat kerugian dinamakan inang atau hospes. Organisme parasit mendapat keuntungan karena mendapat zat-zat makanan dan tubuh inang.

Contoh:

(1)  Kutu rambut pada kepala manusia (ektoparasit). 

(2)  Pinjal pada kulit anjing (ektoparasit).

(3)  Cacing perut (Ascaris lumbricoides) dan cacing pita  dalam  usus manusia (endoparasit).

d)        Antibiosis

Antibiosis  adalah  hubungan  antara  dua  organisme  yang  satu  menghambat pertumbuhan organisme yang lainnya.

Contoh:

(1)    Jamur   Penicillium   menghambat   pertumbuhan   bakteri   dengan mengeluarkan zat antibiotik penisilin.

(2)    Jamur   Aspergillus   flavus   menghasilkan   aflatoksin   yang   dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

e)  Predasi

Predasi adalah hubungan antara pemangsa (predator) dengan mangsa. Predasi dapat dilihat dengan jelas pada rantai makanan atau jaring-jaring makanan, yaltu antara  konsumen  I  dengan  konsumen  II  atau antara  konsumen  II     dengan konsumen III. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator. Perhatikan peristiwa predasi pada rantai makanan di bawah ini.














Sumber: Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok Kompetensi A, Bab Ekosistem

Penulis: Zaenal Arifin, M. Si


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar