Pengertian dan Prinsip-Prinsip Evolusi


Evolusi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya ”membuka gulungan”  atau  ”membuka  lapisan”.  Kemudian  bahasa  itu  diserap  menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap. Di dalam biologi, pengertian evolusi telah   mengalami perkembangan, menurut Darwinisme:  Evolusi  adalah  perubahan  bertahap  pada  rentang  waktu  yang sangat panjang (makro evolusi). Dengan berkembangnya genetika molekuler, para ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensif yang menggabungkan Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis modern (modern synthesis).  Menurut sintesis modern: evolusi adalah perubahan frekuensi alel dari suatu populasi persatuan waktu (mikro evolusi) (Iskandar,2008).

Disebut sebagai sintesis, karena teori ini memadukan penemuan-penemuan dan ide dari berbagai bidang yang berbeda, yang meliputi paleontologi, taksonomi, biogeografi, dan genetika populasi. Di antara arsitek sintesis modern terdapat ahli genetika Theodosius Dobzhansky, ahli biogeografi, dan ahli taksonomi Ernst Mayr, ahli paleontologi George Gaylord Simpson, dan ahli Botani G. Ledyard Stebbins.  

Sintesis  modern  menekankan  arti  penting  populasi  sebagai  unit evolusi, peran sentral seleksi alam sebagai mekanisme terpenting dalam evolusi, dan ide tentang gradualisme untuk menjelaskan bagaimana perubahan besar (spesiasi) dapat berkembang sebagai suatu akumulasi perubahan kecil (perubahan frekuensi alel) yang terjadi selama periode waktu yang panjang (Campbell,  2003).  Biologi  abad  ke-20  telah  dipengaruhi  begitu  dalam  oleh sintesis modern, yang telah membentuk sebagian besar ide tentang bagaimana populasi berkembang dan berevolusi.

Evolusi  pada  akhirnya  adalah  suatu  proses  penciptaan  keanekaragaman makhluk hidup. Seperti halnya dikemukakan Vyrba guru besar Paleontologi dan Biologi Yale University, bahwa bukti terbaik untuk evolusi adalah adanya keanekaragaman organisme hidup, penyebaran karakteristik di antara spesies, dan   pola   hirarki   keanekaragaman.   Dari   waktu   ke   waktu,   spesies   baru berkembang dari spesies yang ada melalui spesiasi, dan spesies lain punah, menghasilkan perubahan yang terus menerus dalam dunia biologi yang dicerminkan dalam rekaman fosil. Sekitar 99% dari semua spesies yang pernah hidup di Bumi ini sudah punah (Campbell, 2003).


Gambar   Perbandingan Teori Lamarck dan Darwin


Gambar   Perbandingan Teori Lamarck dan Darwin
(Agampalaguna, 2017)

Teori evolusi menjelaskan bagaimana terjadinya proses perubahan    pada makhluk hidup yang menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak dan   beraneka   ragam sehingga kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Pertama, makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak  punah  atau  disebut  juga  dengan  istilah  evolusi  progresif.  

Sedangkan Kemungkinan atau opsi yang kedua adalah makhluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif. Menurut Teilhard de Chardin proses evolusi dibedakan menjadi

3 tahap, seperti berikut ini. 

a.  Tahap Geosfer

Tahap pra-hidup, tahap perubahan yang terutama  menyangkut  perubahan tata surya.

b.  Tahap Biosfer

Kalau pada tahap geosfer yang menjadi masalah adalah  adanya "loncatan" dari materi tak hidup menjadi materi hidup, maka pada tahap biosfer yang dimasalahkan adalah "loncatan" munculnya manusia.

c.  Tahap Nesosfer

Pada tahap ini yang   penting   pada  makhluk   hidup   dalam   hal   ini manusia adalah terjadi evolusi kesadaran batin yang semakin mantap. Dengan cara menghubungkan keanekaragaman kehidupan dengan mekanisme penyebab alaminya, Darwin memberikan suatu dasar ilmiah yang jelas bagi ilmu biologi. Namun demikian, produk evolusi yang beraneka ragam sungguh sangat elok dan mengilhami  banyak  pemikiran.  Sebagaimana  yang  dikatakan  Darwin  dalam alinea  penutup  bukunya  The  Origin  of  Spesies,  “Ada  keagungan  dalam kehidupan dilihat dari sudut pandang ini”.

>> baca juga : Perkembangan Teori Evolusi

Prinsip-Prinsip Evolusi

Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang bekerja ketika proses evolusi terjadi. 

a.  Pada satu waktu evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.

b.  Laju kecepatan evolusi tidak sama pada organisme yang berbeda.

c.   Spesies baru bukan merupakan bentuk yang paling sempurna tapi bentuk yang sudah terspesialisasi.

d.  Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke kompleks. 

e.  Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu.



Sumber: Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok Kompetensi D, Bab Evolusi

Penulis: Dr Yeni Hendriani, M. Si


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar