Penguatan Nilai Moral melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam konteks Globalisasi


 

Penguatan Nilai Moral melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam konteks Globalisasi

Bagi negara yang ingin mempertahankan eksistensinya ada suatu kewajiban utama yang harus dilakukan adalah mendidik semua warga negaranya agar sadar dan berpartisipasi melaksanakan hak dan kewajibannya secara seimbang. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui koridor “value based education”. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai ideologi Pancasila, yang didalamnya terdapat nilai-nilai yang menjadi dasar konsep warga global sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan kewarganegaraan.

Ada beberapa nilai dasar yang dapat dikembangkan dalam pendidikan kewarganegaraan mengacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan dapat dijadikan pijakan dalam pergaulan internasional. Selain itu, nilai-nilai yang dapat dikembangkan dalam hubungan antarnegara secara jelas dinyatakan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yakni “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.   Nilai-nilai hubungan antarnegara didalamnya memuat nilai kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial.

Morais dan Ogden (2011) mengemukakan tentang dimensi-dimensi kewarganegaraan global yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran kewarganegaraan di sekolah, yakni tanggungjawab sosial (social responsibility), kompetensi global (global competence), dan keterlibatan dalam kewargaan global (global civic engagement). 

Tanggung jawab sosial dimaknai sebagai tingkat kesadaran saling ketergantungan dan kepedulian sosial kepada orang lain, masyarakat dan lingkungan. Peserta didik berlatih mengembangkannya dengan cara ikut serta mengevaluasi masalah-masalah sosial dan mengidentifikasi kasus atau contoh-contoh ketidakadilan dan kesenjangan global. Peserta didik juga dapat berlatih menghormati perbedaan dan membangun etika pelayanan sosial untuk mengatasi isu-isu global dan lokal. Peserta didik ditumbuhkan kesadarannya bahwa di era global akan bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda. Perbedaan itu bukan hanya dalam hal budaya yang ada di satu negara, tetapi sudah melintasi batas-batas wilayah negara (transnational).

Kompetensi global diartikan sebagai kemampuan memiliki pikiran yang terbuka dan secara aktif berusaha memahami norma-norma budaya orang lain dan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja secara efektif. Peserta didik dapat berlatih dengan menggunakan pendekatan berpikir kritis untuk memecahkan masalah-masalah penting tentang isu-isu dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia, misalnya melalui bantuan teknologi internet akan sangat mudah dan cepat menjadi isu utama di negara lain.

Keterlibatan dalam kewargaan global dimaknai sebagai tindakan dan atau kecenderungan untuk mengenali masalah-masalah kemasyarakatan baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun global dan menanggapinya melalui tindakan  seperti  kesukarelaan,  aktivitas politik  dan  partisipasi  masyarakat. Peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan berpartisipasi secara aktif dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan global yang muncul.

Tiga dimensi global tersebut dapat menjadi nilai-nilai yang penting untuk dikembangkan dalam pendidikan kewarganegaraan, dan ketiganya merupakan implementasi dari nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keterampilan-keterampilan hidup yang didapatkan peserta didik melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. 





sumber : modul belajar mandiri pppk pkn , Pembelajaran 5. Peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membangun Warga Negara Global, kemdikbud

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar