Teori Perdagangan Internasional


Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional (International Trade) ialah kegiatan transaksi dagangantara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu negara. Perdagangan internasional saat ini didorong oleh kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitasnya.  Sementara itu,  kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasatersebut cenderung terbatas. Hal ini disebabkan oleh adanya kelangkaan sumber daya yang tersedia di dalam suatu negara. Dalam hal ini perdagangan internasional mempunyai peran penting, terutama untuk pengadaan barang dan jasa yang beraneka ragamyang dibutuhkan oleh masyarakat suatu negara.

Perdagangan internasional mencakup ekspor dan impor. Perdagangan internasional dibagi menjadi dua kategori, yakni perdagangan  barang (fisik) dan perdagangan jasa. Perdagangan jasa, antara lain, meliputi transportasi, perjalanan (travel), asuransi, dan jasa konsultan asing. Manfaat Perdagangan Internasional

Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional mencoba memahami alasan setiap negara melakukan perdagangan (pertukaran) dengan negara-negara lain. Pada dasarnya ada 3 teori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional. Berikut ini adalah paparan dari teori-teori tersebut.

Teori Pra-klasik

a.   Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita- cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor. Dalam sektor perdagangan internasional, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:

a) Pemupukan  logam  mulia, 

 tujuannya  adalah  pembentukan  negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasional untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut;

b)   Setiap  politik  perdagangan  ditujukan  untuk  menunjang  kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia.

Teori klasik

a)  Kemanfaatan absolut (absolute advantage: Adam Smith) 

Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “Wealth of Nations” yang terbit tahun 1776. Teori ini lebih mendasarkan pada besaran (variable) rill bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variable rill seperti nilai sesuatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga   kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut(labor theory of value).

b)  Kemanfaatan relatif (Comparative Advantage: J.S Mill)

Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage, yaitu suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalua dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar.

Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang, makin mahal barang tersebut.

c)  Biaya relatif (Comparative Cost: David Ricardo)

Titik pangkal teori Ricardo tentang perdagangan internasional adalah teorinya tentang nilai/value. Menurut dia nilai/ value sesuatu barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut (labor cost value theory). Perdagangan antar Negara akan timbul apabila masing- masing Negara memiliki comparative cost yang terkecil.

Teori Modern

Teori Ketersediaan Faktor Produksi

Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif. Sebelum masuk ke dalam pembahasan teori H-O, tulisan ini  sedikit  akan mengemukakan kelemahan teori yang mendorong munculnya teori H-O.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar