penyalahgunaan dan kegagalan system e-commerce serta Cara Menanggulanginya


 

penyalahgunaan dan kegagalan system e-commerce serta Cara Menanggulanginya
penyalahgunaan dan kegagalan system e-commerce serta Cara Menanggulanginya

E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses, bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dalam perdagangan barang, pelayanan jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik

E-commerce dicari untuk menambahkan aliran pendapatan dengan menggunakan internet untuk  membangun hubungan dengan klien dan mitra usaha dan mengembangkan efisiensi. e- commerce adalah penjualan barang dan jasa, antara perusahaan, rumah tangga, individu dan pemerintah, masyarakat atau organisasi swasta lainnya, yang dilakukan melalui komputer pada media jaringan. 

Ada beberapa sebutan untuk E-commerce yaitu internet Commerce atau  Ecom  atau  E-commerce,  atau  immerce,  yang  pada  dasarnya semua sebutan mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini dilakukan pada jaringan internet.

Ahmadi dan Hermawan (2013) menjelaskan e-commerce merupakan aktivitas pembelian dan penjualan melalui jaringan internet di mana pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, melainkan komunikasi melalui media internet. Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentukya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya kegiatan bisnis apapun yang yang dilakukan secara elektronik adalah e- commerce. Sederhananya, E-commerce adalah membuat, mengelola dan meluaskan hubungan komersial secara online. (Kieanan, 2000) Dengan demikian dapat disimpulkan e-commerce merupakan aktivitas jual beli dengan memanfaatkan layanan internet dimana dalam hal ini antara penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung.

Meskipun e-commerce merupakan system yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan, namun system Electronic Commerce ini beserta semua infrastruktur pendukungnya mudah sekali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Di samping itu, bisa juga terjadi kesalahan- kesalahan yang mungkin timbul melalui berbagai cara. kesalahan hebat bisa  terjadi pada semua elemen yang berkaitan dengan sistem ini, baik dalam system perdagangan komersial, institusi financial, service provider, konsumen sendiri.

Dari segi bisnis, penyalahgunaan dan kegagalan system yang terjadi, terdiri atas: 

1.        Kehilangan financial secara langsung karena kecurangan Seseorang atau seorang penipu yang berasal dari dalam atau dari luar sistem transfer sejumlah uang dapat menghancurkan/mengganti semua data finansial yang ada dengan teknologi yang dikuasainya.

2.        Pencurian informasi rahasia yang berharga

Pada umumnya banyak organisasi maupun lembaga-lembaga yang menyimpan data rahasia yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka. Misalnya, kepemilikan teknologi atau informasi pemasaran maupun informasi yang berhubungan dengan kepentingan konsumen/client mereka. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi pemilik informasi

3.        Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan Ketergantungan   pada   pelayanan   elektronik   dapat   mengakibatkan gangguan  selama  periode  waktu,  pada  saat  terjadi  gangguan  teknis maupun non-teknis, seperti aliran listrik tiba-tiba padam, atau gangguan perangkat keras.

4.        Penggunaan akses oleh pihak yang tidak berhak

Pihak luar kadang bisa mendapatkan akses informasi yang sebenarnya bukan menjadi haknya, dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya, seorang hacker yang berhasil membobol sebuah system perbankan.   Setelah itu, dengan seenaknya sendiri dia memindahkan sejumlah rekening orang lain kedalam rekeningnya sendiri.

5.        Kehilangan kepercayaan dari para konsumen

Melalui teknologi internet bisa membuat gangguan (hack) terhadap jaringan internet suatu lembaga, sehingga dokumen lembaga tersebut menjadi “kacau”. Kekacauan dokumen ini bisa menghilangkan/mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang bersangkutan.

6.        Kerugian-kerugian yang tidak terduga

Gangguan terhadap transaksi bisnis, yang disebabkan oleh gangguan dari luar yang dilakukan dengan sengaja, dan praktek bisnis yang tidak benar, dapat mengakibatkan kerugian finansial.

Hilangnya kredibilitas dan reputasi, dan kerugian finansial yang besar merupakan risiko yang sewaktu-waktu terjadi, Risiko ini harus dikelola (manajemen risiko) untuk menekan kerugian finansial (Purbo dan Wahyudi 2001).

Salah satu isu terbesar dalam implementasi e-commerce adalah mekanisme transaksi pembayaran via internet. Dalam bisnis konvensional sehari-hari,  seseorang biasa  melakukan pembayaran  terhadap  produk atau jasa yang dibelinya melalui berbagai cara. Cara yang paling umum adalah dengan membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash). Cara lain adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debet card). Cek pribadi (personal check), atau transfer antar rekening (Kostiur dalam Indrajit, 2002).

Pada dasarnya prinsip pembayaran di dalam E-commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja internet berfungsi sebagai POS yang dapat dengan mudah diakses melalui komputer atau perangkat lain yang mendukung. Langkah pertama yang biasa dilakukan konsumen adalah mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet dengan cara melakukan browsing terhadap situs-situs yang ada.

Langkah selanjutnya adalah konsumen berhadapan dengan halaman situs yang menanyakan berbagai informasi sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin dilakukan. Informasi yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah sebagai berikut.

1.        Cara pembayaran yang ingin dilakukan.

2.        Data atau informasi pribadi dari yang melakukan transaksi.

3.       Bagi perusahaan yang memperbolehkan konsumennya untuk melakukan pembayaran beberapa kali (cicilan), biasanya akan ditanyakan pula termin pembayaran yang dikehendaki.

Menyangkut transaksi pembayaran melalui internet Indrajit (2002) menjelaskan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem E-commerce, yaitu:

a.        Security

Data atau informasi yang berhubungan dengan hal-hal sensitif yang harus dirahasiakan.

b.        Confidentiality 

Perusahaan  harus  dapat  menjamin  bahwa  tidak  ada  pihak  lain  yang mengetahui terjadinya transaksi jual beli dan pembayaran, kecuali pihak- pihak yang memang secara hukum harus mengetahuinya misalnya bank. 

c.        Integrity

Sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa yang telah dibeli dan disetujui bersama.

d.        Authentication

Proses pengecekan kebenaran dimana pembeli maupun penjual merupakan mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh masing-masing pihak.

e.        Authorization

Mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan seorang konsumen untuk melakukan pembelian (adanya dana yang diperlukan untuk melakukan transaksi jual beli

f.         Assurance

Kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan E-commerce yang ada benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet. Sistem pembayaran melalui internet dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Mengingat bahwa seluruh mekanisme tersebut dilakukan di sebuah dunia maya yang penuh dengan potensi kejahatan, maka adalah merupakan suatu keharusan bagi perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan audit terhadap kinerja sistem pembayaran perusahaan E-commerce-nya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Di pihak konsumen, adalah baik untuk tidak langsung percaya begitu saja terhadap perusahaan maupun “dunia maya” yang ada. Belajar berbelanja melalui internet dapat dilakukan dengan melibatkan uang dalam jumlah yang kecil dahulu. Jika benar-benar tidak diketemukakan masalah, barulah secara perlahan dapat dilakukan frekuensi dan volume jual beli dengan nilai yang lebih besar. 

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar