Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Kualitatif  Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan sebuah catatan informasi keuangan yang terdapat pada suatu perusahaan yang dapat membantu menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Menurut Kieso, dkk (2007)

 pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi  keuangannya kepada  pihak-pihak yang  berkepentingan  baik yang berasal dari internal entitas maupun eksternal entitas. 

Sementara itu PSAK No. 1 (2015:) menyatakan bahwa, “Laporan keuangan   adalah   penyajian terstruktur dari  posisi keuangan  dan kinerja  keuangan  suatu  entitas”.  Laporan  ini  menampilkan sejarah entitas yang di kuantifikasi dalam nilai moneter. Dengan demikian laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan, yang dibuat oleh manajemen untuk tujuan pertanggungjawaban yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan. 

Laporan keuangan juga digunakan untuk mempertemukan kebutuhan pihak luar dalam menilai kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa yang akan datang, dan keuntungan- keuntungan lain  dari suatu perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar kebijakan perusahaan dalam rangka menjalankan bisnis dan dalam berbagai bentuk, dengan melakukan hubungan kerja sama atau bisnis (Baridwan, 2010)

Tujuan pelaporan keuangan dalam Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1 paragraf 34 (2002) menyatakan bahwa: Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor  baik  sekarang maupun  yang  potensial  dan  pemakaiannya  dalam membuat keputusan rasional atau investasi, kredit dan keputusan sejenis. Informasi harus dapat dipahami agar seseorang dapat memiliki pemahaman yang layak tentang aktivitas bisnis dan ekonomi dan berkeinginan mempelajari informasi dan ketentuan yang cukup.

Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, SAK:  2004)  disebutkan  pihak-pihak  yang  berkepentingan  dengan  laporan keuangan yaitu: investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman   (kreditur),   pemasok   (supplier),   dan   kreditur   usaha   lainnya, pelanggan, pemerintah beserta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC (Statement of Financial A ccounting Concepts) No.1 paragraf 34 (2002) terdiri dari:

a)  Laporan keuangan dasar (Basic Financial Statements) yang terdiri dari laporan keuangan (Financial Statement) dan catatan atas laporan keuangan (Notes of Financial Statements).

b)  Informasi-informasi tambahan (Supplementary Informations).

c)   Laporan-laporan lain selain laporan keuangan (Other means of Financial reporting).

Laporan keuangan menurut PSAK (SAK, 2004) adalah posisi keuangan, kinerja dan arus kas disajikan secara wajar dalam laporan keuangan, sehingga tujuan laporan keuangan tersebut dapat tercapai. Laporan keuangan merupakan gambaran umum dari suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam waktu tersebut. Laporan keuangan sebenarnya merupakan proses akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi dari satu kesatuan akuntansi. Adapun, bagian dari proses laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut (SAK, 2004):

a)  Neraca, laporan yang menunjukkan keadaan keuangan (aktiva, kewajiban dan modal).

b)  Laporan Rugi-Laba, laporan yang menunjukkan hasil- hasil yang dicapai dari operasi perusahaan selama periode tertentu.

c)   Laporan Perubahan Posisi Keuangan, laporan yang menunjukkan sebab- sebab perubahan modal perusahaan selama periode tertentu. 

d)  Laporan Aliran Kas, laporan yang menunjukkan jumlah arus kas masuk dan jumlah arus kas keluar selama suatu periode tertentu yang biasanya meliputi periode satu tahun.

e)  Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian internal dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.

FASB dalam SFAC No.1 paragraf 35 (2002) secara tegas menjelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah bukan sesuatu yang tidak terpengaruh (immutable). Tujuan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, politik, dan sosial dimana pelaporan keuangan berasal. Adapun tujuan pelaporan keuangan dalam SFAC No.1 adalah:

a)  Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk melakukan investasi, pemberian kredit, dan keputusan secara rasional.

b)  Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman.

c)   Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan lingkungan serta klaim yang dapat berpengaruh terhadap sumber daya tersebut.

Statement of Financial Accounting Concepts (1992) No. 1 menyatakan bahwa laporan keuangan: (1) berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan investasi, pemberian kredit, dan keputusan lainnya; (2) Dapat membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di asa yang akan datang; (3) Menunjukkan sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan kepada perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi, kejadian atau keadaan yang mempengaruhi sumber dan klaim atas sumber tersebut.

Tujuan laporan Keuangan

SAK No. 1 (2017) mengungkapkan tentang tujuan laporan Keuangan adalah sebagai berikut: 

1. Tujuan  laporan  keuangan  adalah  menyediakan  informasi  yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.

2.   Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

3.   Laporan   keuangan   juga   menunjukkan   apa   yang   telah   dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PSAK

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut PSAK (2017) adalah sebagai berikut :

1.   Dapat dipahami

Informasi dalam laporan keuangan dianggap berkualitas jika memiliki kemudahan untuk dipahami pemakai. Pemakai diasumsikan   memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2.   Relevan

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebuuthan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Kualitas informasi harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai denga n membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu.

3.   Materiality

Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keungan.

4.   Keandalan

Informasi memilki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,  kesalahan  material,   dan  dapat  dihandalkan  pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan

5.   Penyajian jujur

Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari pada apa yang seharusnya digambarkan.

6.   Substansi mengungguli bentuk 

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta pristiwa lain yang seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat  dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukum. Subtansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

7.   Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh  ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugi

8.   Pertimbangan sehat

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.

9.   Kelengkapan

Agar dapat diandalkan,informasi dalam laoran keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

10. Dapat dibandingkan

pemakai dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan  keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Laporan keuangan tahunan (annual report)

Laporan keuangan tahunan (annual report) adalah sebuah laporan yang yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan  ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan meliputi (Brigham & Houston, 2006):

a) Balance Sheet (Neraca): sebuah laporan keuangan tentang posisi keuangan

b) Income Statement (Laporan laba rugi): laporan yang mengihtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun. 

c) Statement of Retained Earning (Laporan laba ditahan): menyajikan perubahan saldo laba ditahan yang terjadi diantara tanggal neraca.

d)  Statement of Shareholders’ Equity (Laporan ekuitas pemegang saham): menyajikan perubahan-pada pos-pos ekuitas, untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas dan aktivitasnya. Masing-masing jenis laporan keuangan tersebut memiliki tujuan dan karakteristik tersendiri.

e)  Statement of Cash Flow (Laporan arus kas): tujuan perusahaan menyusun laporan arus kas adalah:

1) Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.

2)  Memberikan  informasi  mengnai  efek  kas  dari  tiga  kategori  akltivitas

(aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, aktivitas operasi).

Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (PSAK 1,2017), Komponen-komponen laporan keuangan yang lengkap terdari-dari :

a.   Laporan posisi keuangan pada akhir periode;

b.   Laporan laba rugi dan penghasilan komperhensif lain selama periode;

c.   Laporan perubahan ekuitas selama periode;

d.   Laporan arus kas selama periode;

e.   Catatan atas laporan keuangan, berisi ringakasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain;

f.    Informasi komperatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A;

g.   Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ktika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan sesuai dengan pargraf 40A-40D (PSAK)

Neraca adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang mengikhtisarkan nilai dan susunan aktiva, hutang dan modal sebuah perusahaan pada suatu tanggal tertentu (Munawir, 2003). Neraca dimaksudkan untuk membantu pihak internal dalam memberikan informasi tentang dua   hal yang bermanfaat, yaitu likuiditas dan fleksibilitas finansial perusahaan yang dapat dipakai serbagai dasar untuk membuat estimasi (prediksi) terhadap keadaankeadaan (finansial) dimasa yang akan datang. 

Komponen neraca dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 

(1) aktiva, adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dinyatakan dalam ukuran moneter (uang),  

(2)  hutang,  adalah  kewajiban  perusahaan pada   pihak   lain   untuk membayarkan sejumlah uang, menyerahkan aktiva lainnya atau memberikan jasa,

(3) modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Laporan laba-rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Berdasarkan PSAK Nomor 1 bahwa laporan laba-rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba-rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba atau rugi perusahaan asiliasi dan asosiasi diperlukan menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari aktiva normal perusahaan, pos luar perusahaan, hak minoritas, laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, dan laporan laba-rugi.

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan informasi tentang perubahan modal perusahaan didalam  periode  akuntansi  tertentu (Munawir, 2003). Perusahaan perseorangan, tambahan modal dapat berasal dari setoran pemilik serta laba bersih yang diperoleh perusahaan, sedangkan pengurangan modal dapat disebabkan karena pengambilan pribadi pemilik serta rugi bersih yang diderita perusahaan.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar