Proses Pelaporan Keuangan Perusahaan Dagang dalam Siklus Akuntansi




Proses Pelaporan Keuangan Perusahaan Dagang dalam


Berdasarkan siklus akuntansi ditunjukkan bahwa tahap pelaporan dari akuntansi perusahaan dagang dapat dilakukan dengan melakukan proses (i)  penyusunan Laporan Keuangan,   (ii) Melakukan ayat jurnal Penutup dan ayat jurnal pembalik.

Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan.  Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya laporan  keuangan  perusahaan  dagang sama seperti  perusahaan  lain. Namun yang membedakan adalah elemen-elemen atau jenis akun yang termasuk di dalam laporan keuangan tersebut.

a)   Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan ini menyajikan rincian informasi tentang penghasilan, beban, laba atau rugi perusahaan pada periode tertentu. Terdapat dua komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban. Sedangkan komponen lainnya adalah harga pokok penjualan. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar contoh sebelumnya.

b)  Laporan Perubahan Modal

Sama halnya dengan perusahan jasa, laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang perubahan  modal  pada  perusahaan  akibat  dari  berbagai  kegiatan pokok operasi perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. Laporan ini disusun setelah menyusun neraca lajur atau kertas kerja dan laporan laba rugi, karena sumber data laporan ini terkait dengan laba bersih atau rugi bersih yang berasal dari laporan laba rugi. Laporan perubahan modal dibutuhkan untuk menerangkan kondisi modal yang sebenarnya dan juga mengetahui dana yang dihasilkan sepanjang satu periode akuntansi. Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang atas dasar contoh sebelumnya.
 

c)   Neraca (Balance Sheet)

Sama halnya dengan perusahan jasa, didalam Perusahaan Dagang, Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.

d)   Laporan Arus Kas

Laporan arus kas untuk perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa, dimana dalam laporan arus kas perusahaan dagang juga merupakan laporan yang memperlihatkan jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik  serta jumlah  kas  yang  dikeluarkan  perusahaan,  seperti beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive.

Ayat jurnal penutup

Ayat jurnal penutup (closing journal entry) adalah ayat jurnal yang digunakan untuk menghilang kan saldo akun sementara agar dapat digunakan untuk transaksi akuntansi periode berikutnya. Akun pendapatan dan beban merupakan akun sementara. Oleh karena itu, pada akhir periode nilai kedua akun tersebut harus dijadikan nol. Pengambilan pribadi (prive) juga merupakan akun sementara yang harus ditutup pada akhir periode.

Jika jurnal penyesuaian menggunakan basis akun Ikhtisar laba/rugi maka pencatatan jurnal penutup di perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan di perusahaan jasa. Jurnal penutup meliputi akun-akun pendapatan, akun-akun biaya, akun Ikhtisar Laba/Rugi, dan akun pribadi. Jika jurnal penyesuaian menggunakan basis akun Harga Pokok Penjualan maka diperlukan satu tambahan pencatatan jurnal penutup, yaitu penutupan akun Harga Pokok Penjualan ke akun Ikhtisar Laba/Rugi. Penutupan akun Ikhtisar Laba Rugi dilakukan setelah akun- akun nominal dan akun Harga Pokok Penjualan ditutup terlebih dahulu 

Ayat jurnal pembalik

Ayat jurnal pembalik (reversing journal entry), yaitu ayat jurnal untuk membalikkan ayat jurnal penyesuaian tertentu yang  dibuat pada akhir periode dan mempunyai pengaruh penting terhadap transaksi rutin yang akan terjadi pada periode berikutnya. Ayat jurnal pembalik ini dibuat pada awal periode berikutnya. Untuk ayat jurnal pembalik ini baik perusahaan dagang ataupun perusahaan   jasa, pencatatannya sama dilakukan pada empat hal yang memerlukan jurnal pembalik, yaitu sebagai berikut:

a)  Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar di Muka) yang Dicatat sebagai Beban

b)  Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka) yang Dicatat sebagai Pendapatan

c)  Beban yang Belum Dibayar

d)  Pendapatan yang Belum Diterima

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar