Perbedaan Antara E-commerce dan e-business
Perbedaan Antara E-commerce dan e-business |
Pengertian E-commerce dan e-business
Dalam perdagangan online istilah yaitu e-commerce dan e- business. E- Commerce menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi, proses, dan praktik transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai sarana mekanisme transaksi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui e-mail. Elektronic Data Interchange (EDI), atau bisa juga melalui World Wide Web. E- Commerce ini juga meliputi transaksi di dalam dan antar sektor bisnis yang khusus (private) dan umum (public), serta system yang melibatkan komunitas dalam negeri maupun internasional (Purbo dan Wahyudi, 2001). E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses, bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dalam perdagangan barang, pelayanan jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik
Sementara itu e-business adalah suatu proses bisnis yang berhubungan dengan sistem informasi. Metode e-business memungkinkan perusahaan berhubungan dan mengakses data internal dan eksternal dengan proses yang lebih efisien dan fleksibel, agar berhubungan lebih erat dengan pemasok dan mitra usaha, dan untuk lebih memuaskan keinginan dan harapan pelanggan (Ahmadi dan Hermawan, 2013).
Dalam pratiknya, e-business lebih berfokus pada strategi dengan fungsi yang menggunakan kemampuan elektronik, sedangkan e- commerce adalah suatu kumpulan dari keseluruhan strategi e-business. E-commerce dicari untuk menambahkan aliran pendapatan dengan menggunakan internet untuk membangun hubungan dengan klien dan mitra usaha dan mengembangkan efisiensi. E-Business melibatkan seluruh rantai nilai dalam proses bisnis, yaitu pembelian elektronik dan manajemen rantai pasokan, memproses pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan, dan bekerjasama dengan mitra usaha.
Perbedaan E-commerce dan e-business
Dengan demikian ada perbedaan pengertian e-business dan e- commerce. Adapun perbedaannya, pertama kita lihat dari pengertian e- commerce, e- commerce adalah penjualan barang dan jasa, antara perusahaan, rumah tangga, individu dan pemerintah, masyarakat atau organisasi swasta lainnya, yang dilakukan melalui komputer pada media jaringan. Barang-barang dan jasa yang dipesan melalui jaringan tersebut, tetapi pembayaran dan pengiriman barang atau jasa dapat dilakukan di akhir atau offline. Pengertian e-business sendiri adalah proses dimana sebuah organisasi atau perusahaan bisnis melakukan proses tersebut pada saluran jaringan pada sebuah media elektronik.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan bagian dari e-business, tetapi e-business tidak terbatas pada kegiatan penjualan. Berbeda dengan e-business, e-commerce berkaitan dengan transaksi di mana pemesanan dilakukan secara elektronik, pembayaran dan pengiriman dapat dilakukan secara offline maupun online.
Ada beberapa sebutan untuk E-commerce yaitu internet Commerce atau Ecom atau E-commerce, atau immerce, yang pada dasarnya semua sebutan mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini dilakukan pada jaringan internet.
Ahmadi dan Hermawan (2013) menjelaskan e-commerce merupakan aktivitas pembelian dan penjualan melalui jaringan internet di mana pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, melainkan komunikasi melalui media internet. Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentukya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya kegiatan bisnis apapun yang yang dilakukan secara elektronik adalah e- commerce. Sederhananya, E-commerce adalah membuat, mengelola dan meluaskan hubungan komersial secara online. (Kieanan, 2000) Dengan demikian dapat disimpulkan e-commerce merupakan aktivitas jual beli dengan memanfaatkan layanan internet dimana dalam hal ini antara penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung.
Dunia semakin canggih. Teknologi semakin berkembang perkembangan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem perdagangan, transaksi, dan peredaran uang manusia selama ini. Sebelumnya, transaksi secara tradisional dilakukan dari tangan ke tangan secara langsung, antara pembeli dan penjual bertatap muka, dan melakukan tawar menawar, yang akhirnya terjadi kesepakatan. Namun kali ini, dengan adanya kecanggihan teknologi komputer, semua keterbatasan sarana, jarak dan waktu transaksi dapat teratasi dengan mudah. Hanya dengan klik saja kita dapat mendapatkan barang yang kita inginkan, bisa mengetahui apa saja yang kita inginkan dan dapat melakukan transaksi dengan siapa saja tanpa dibatasi waktu dan jarak. Kemudahan inilah yang menjadi faktor utama berkembangnya e-commerce Adapun kegiatan yang bisa dilakukan didalam e-commerce tersebut meliputi:
a. Perdagangan online melalui world wide web (PC- Personal Computer) merupakan contoh yang paling gampang dan umum diketahui orang.
b. Transaksi online bisnis antar individu maupun antar lembaga/perusahaan.
c. Internet banking yang saat ini berkembang di Indoneisa. Melalui internet banking kita bisa mengecek berapa saldo rekening kita, mengganti nomor PIN ATM kita, transfer antar rekening dan berbagai macam kemudahan sistem pembayaran tagihan lainnya.
d. TV interaktif di mana melaui televisi kita bisa melihat daftar acara secara interaktif, internet lewat TV, dan akses web lewat TV.
e. WAP (Wirelles Application Protocol) sistem belanja online. Dengan handphone yang selalu kita bawa kemana-mana, kita dapat melakukan segala macam transaksi yang kita inginkan. Misalnya pembelian tiket pesawat terbang, memesan makanan direstoran. Semua itu dilakukan hanya sekejap dan tidak mengharuskan anda untuk duduk di depan computer yang terhubung dengan internet. (Purbo dan Wahyudi, 2001).
Keuntungan yang bisa diambil dengan adanya e-commerce:
1. Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemukan pada sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya oprasional (oprating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach)
5. Meningkatkan costumer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu/proses produksi
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Usaha e-commerce yang sukses mungkin melibatkan pembayaran, pengembangan dan perencanaan produksi, pemasaran, penjualan, layanan, kolaborasi diantara sesama bisnis atau afiliasi, distribusi produk, riset, penyebaran informasi penyusunan komoditas komersial, pendidikan, hiburan dan mungkin juga semua jenis bisnis lain yang belum terpikirkan. Berikut ini sejumlah contoh e-commerce yang ada dalam tindakan:
a. Konsumen mempelajari produk online sebelum membelinya di lokasi dunia nyata
b.Konsumen memesan produk online dan menerimanya via pengiriman tradisional maupun internet
c. Mahasiswa berpartisipasi dalam program pendidikan online untuk menerima pelatihan bergelar atau professional
d.Penduduk memperbaharui SIM-nya, mendaftarkan mobil, memfilekan surat pajak, melaksanakan ijin bangunan, atau melakukan bisnis lain dengan agen pemerintah secara online.
e. Bisnis menjual produk dan layanan jasa kepada konsumen atau kepada bisnismen lain.
f. Proyek pelacakan bisnis file atau transfer file elektronik (gambar, catatan, data base, atau file teks) melalui internet.
g.Bisnis menyediakan dukungan teknis atau dukungan pelanggan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu
h.Bisnis hiburan dan usaha lain mempromosikan event secara online, atau bahkan membuat peristiwa online.
i. Pemerintah menerima dan memproses permohonan proposal dan dokumen lain melalui internet (secara online)
j. Lembaga pendidikan mengintregasikan komponen dan teknik riset online di ruang kelas harian. (Kieanan,2000)
Karakter e-commerce berupa kemampuan untuk melintasi batas antar Negara menyebabkan perlunya pengaturan kebijakan dan hukum perdagangan internasional, terutama hal-hal yang berkaitan dengan transaksi online. agar media tersebut mendapatkan kepercayaan dan dapat diterima lebih luas oleh pihak-pihak dari Negara yang berbeda.
Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis dengan menggunakan fasilitas e-commerce, yaitu:
1. Dapat menjangkau audiensi di seluruh dunia.
2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien.
3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu.
4. Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi seperti perubahan harga atau karakter produk yang diperdagangkan.
5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses selama 24 jam, tujuh hari seminggu.
6. Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen.
7. Menyediakan biaya penyebaran informasi merk yang efektif dan efisien. (Morissan. 2010)
E-commerse berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet. Contoh paling umum dari kegiatan e-commerce tentu saja adalah aktivitas transaksi perdagangan melalui sarana internet. Dengan memanfaatkan e- commerce, para penjual (merchant) dapat menawarkan produknya secara lintas Negara karena sifat internet tidak mengenal batasan geografis. Transaksi dapat berlangsung secara real time dari sudut mana saja di dunia asalkan terhubungkan dalam jaringan internet.
Umumnya transaksi melalui sarana e-commerce dilakukan melalui sarana suatu situs web yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam ajang pamer bagi produk yang ditawarkan. Dari situ web ini, para pembeli (costumer) dapat melihat bentuk dan spesifikasi produk lengkap dengan harganya. Berikutnya, apabila calon pembeli tertarik, maka ia dapat melakukan transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana kartu kredit. Berbeda dengan transaksi kartu kredit pada umunya yang menggunakan peralatan khusus, transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit beserta waktu kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan (Sutanta. 2005).
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar