Macam Macam Metode Belajar Mengajar


Macam Macam Metode Belajar Mengajar
Macam Metode Belajar



Berikut beberapa teknik penyajian belajar mengajar:

A.PROBLEM SOLVING

       Titik berat metode ini terletak ada "pemecahan masalah secara rasional, logis ,benar dan tepat dengan penentuan alternatif yang berguna". Permasalahan akan timbul apabila terdapat ke tidak cocokkan antara keadaan nyata (aktual) dengan keadaan yang dikehendaki (ideal). Landasan metode ini  adalah berpikir reflektif atau berpikir kritis dengan pola : (1) menyadari adanya masalah, (2) mencari petunjuk pemecahannya dengan menggunakan cara yang paling tepat, dan (3) memecahkan masalah dengan bekerja sama dengan orang lain.
  Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan  suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat  menggunakan metode-metode Iainya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode problem solving

B.DISCOVERY

  Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund, discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segitiga, panas, demokrasi dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prinsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengembang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.
Discovery erat kaitannya dengan metode inquiry.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode discovery

C.INQUIRY

      Inquiry (inkuiri) dan Discovery (penemuan) pada dasarnya merupakan dua metode yang saling berkaitan. Inkuiri artinya penyelidikan sedang discovery artinya penemuan. Dengan melalui "penyelidikan" Siswa akhirnya dapat memperoleh suatu "penemuan". Karena itu dua metode ini dilaksanakan secara seiring-sejalan. Kalau di dalam metode problem solving titik beratnya adalah bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi, maka dalam inkuiri Siswa dihadapkan pada suatu masalah kemudian diminta untuk "mencari jawabannya serta kesimpulannya. Jawaban yang ditemukan, belum tentu merupakan pemecahan dari masalah yang dihadapi bahkan jawaban mungkin hanya sampai dengan "penemuan penyebab timbulnya  masalah (discover).
      Inquiry adalah istilah dalam bahasa Inggris; ini merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode inquiry

D.EKSPERIMEN

Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan; maka segala sesuatu memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas digunakan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
   Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode eksperimen

E.DISKUSI

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana  siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
      Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan Oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode diskusi

F.PROYEK

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
     Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode proyek

G.TANYA JAWAB

  Metode tanya jawab adalah cara menyajikan bahan pelajaran  dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab siswa atau sebaliknya ; baik secara lisan maupun tulisan.
  Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab

H.KARYAWISATA

Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan sekadar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karyawisata, adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, mobil dan sebagainya. Banyak istilah yang digunakan, tetapi maksudnya sama dengan karyawisata, seperti widyawisata, study-tour, dan sebagainya. Karyawisata ada dalam waktu singkat, dan ada pula dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode karyawisata

I.LATIHAN /DRILL

Seorang siswa perlu memiliki ketangkasan atau keterampilan dalam sesuatu, misalnya dalam lari cepat, atletik, berenang; atau berkebun. Sebab itu di dalam proses mengajar belajar, perlu diadakan latihan untuk menguasai ketrampilan tersebut. Maka salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill.
    Latihan / drill lalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilaku kan; serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan itu; bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna.
     Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode latihan / drill

J.SIMULASI

Dalam pengajaran modern teknik ini telah banyak dilaksanakan sehingga siswa bisa berperan seperti orang-orang atau dalam keadaan yang dikehendaki.
Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang Yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode simulasi

K.SOSIODRAMA ROLL PLAYING

Kadang-kadang banyak peristiwa psikologis atau sosial yang sukar bila dijelaskan dengan kata-kata belaka. Maka perlu didramatisasikan, atau siswa dipartisipasikan untuk berperanan dalam peristiwa sosial itu.
     Dalam hal ini perlu digunakan teknik Sosiodrama ialah siswa dapat mendramatisasikan tingkah gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia. Atau dengan roll-playing di mana siswa bisa berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial/psikologis itu. Karena itu kedua teknik ini hampir sama, maka dapat digunakan bergantian tidak ada salahnya.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode sosiodrama

L. CERAMAH

Ceramah merupakan cara penyajian bahan pelajaran melalui penuturan (penjelasan lisan).
    Cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah Pendidikan ialah cara mengajar dengan ceramah. Sejak dahulu guru dalam usaha menularkan pengetahuannya pada siswa, ialah secara lisan atau ceramah. Cara ini kadang-kadang membosankan; maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar gaya penyajiannya tidak membosankan dan menarik perhatian murid.
    Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi, atau   uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
     Biasanya guru menggunakan teknik ceramah bila memiliki  tujuan agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok  atau persoalan tertentu. .Memang hal itu wajar digunakan bila sekolah itu tidak memiliki bahan bacaan tentang masalah yang akan dibicarakan. Mengingat juga bahwa jumlah siswa pada umumnya banyak; sehingga sulit untuk menggunakan teknik penyajian lain kecuali/ ceramah; untuk menjangkau jumlah siswa sebanyak itu.

Baca: kelebihan dan kekurangan metode ceramah

M.TUGAS RESITASI

Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan  kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok.
       Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai; seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium, dan lain-lain. 

Baca: kelebihan dan kekurangan metode tugas resitasi

Sumber :
Syaiful bahri djamarah & aswan zain, strategi belajar mengajar , rineka cipta, jakarta, cet II, 2002
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar; Bina Aksara, Jakarta, 1991
Lalu muhammad azhar, proses belajar mengajar pola CBSA, usana,  surabaya,  1993

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar