Sumber Belajar Di Tengah Masyarakat.
 |
| Sumber Belajar Di Tengah Masyarakat. |
Belajar secara terus menerus (life-long learning) menjadi kebutuhan dan tuntutan dalam masyarakat belajar (learning society). Untuk melaksanakan itu, diperlukan sumber belajar yang memadai dan mudah diperoleh di tengah-tengah masyarakat. Dilihat dari peruntukan pembuatannya, sumber belajar dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni (1) sumber belajar yang direncanakan dan dibuat untuk kepentingan belajar masyarakat, dan (2) sumber belajar yang direncanakan dan dibuat bukan untuk keperluan belajar tetapi dapat dimanfatkan untuk keperluan belajar masyarakat.
Sumber belajar yang termasuk jenis pertama adalah lembaga pendidikan seperti tempat kursus dan pelatihan yang memiliki program atau kurikulum, pembelajar, serta sarana dan prasarana belajar. Sedangkan sumber belajar yang termasuk jenis kedua adalah tempat-tempat yang memang bukan direncanakan khusus untuk tempat belajar tetapi untuk keperluan lain. Misalnya, museum yang dibangun untuk menyimpan dan merawat harta budaya lokal atau nasional tetapi dapat dimanfaatkan untuk mempelajari budaya asli dan perkembangannya. Rumah sakit atau puskesmas yang dibangun untuk merawat orang sakit, dapat dipergunakan untuk mempelajari jenis-jenis penyakit dan tata cara pengobatannya, tugas dan fungsi dokter, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Dengan melakukan ibadah di rumah ibadah, orang dapat belajar tata cara beribadah, berbagai ajaran agama melalui ceramah atau khotbah di rumah ibadah, fungsi rumah ibadah, serta bagian-bagian rumah ibadah. Melalui bangunan rumah ibadah dapat dipelajari perkembangan arsitektur dan budaya masyarakat sekitarnya. Seperti dalam organisasi, anggota masyarakat dapat juga menggunakan sesamanya sebagai sumber belajar dalam kehidupan sehari-hari dengan bertukar pikiran atau berdiskusi mengenai masalah tertentu yang dapat menambah pengetahuan. Ketika mengurus perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP), orang belajar prosedur dan mekanisme memperpanjang KTP. Atau ketika membuat atau memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM), orang belajar tata cara membuat atau mengurus perpanjangan SIM, termasuk di dalamnya budaya antri. Dalam hal-hal tertentu mungkin anggota masyarakat itu tidak menyadari bahwa ia mengalami proses belajar dengan melakukan kegiatan dalam masyarakat.
Sumber belajar lain di tengah-tengah masyarakat dapat berupa perpustakaan, taman bacaan, pusat kegiatan belajar masyarakat, radio, televisi, warung internet, atau sumber belajar lainnya yang mengandung pesan isi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian, pada hakikatnya di tengah-tengah masyarakat terdapat aneka sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakat secara individu atau bersama-sama dalam kelompok.
Sumber.
Ahmad rohani,2004, pengelolaan pengajaran, jakarta,: Rineka cipta
B.p. Sitepu,2014 pengembangan sumber belajar. Jakarta; raja grafindo
Syaiful Bahri djamarah dan aswan Zein ,2002. strategi belajar mengajar , Jakarta; Rineka cipta
Sumber belajar yang termasuk jenis pertama adalah lembaga pendidikan seperti tempat kursus dan pelatihan yang memiliki program atau kurikulum, pembelajar, serta sarana dan prasarana belajar. Sedangkan sumber belajar yang termasuk jenis kedua adalah tempat-tempat yang memang bukan direncanakan khusus untuk tempat belajar tetapi untuk keperluan lain. Misalnya, museum yang dibangun untuk menyimpan dan merawat harta budaya lokal atau nasional tetapi dapat dimanfaatkan untuk mempelajari budaya asli dan perkembangannya. Rumah sakit atau puskesmas yang dibangun untuk merawat orang sakit, dapat dipergunakan untuk mempelajari jenis-jenis penyakit dan tata cara pengobatannya, tugas dan fungsi dokter, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Dengan melakukan ibadah di rumah ibadah, orang dapat belajar tata cara beribadah, berbagai ajaran agama melalui ceramah atau khotbah di rumah ibadah, fungsi rumah ibadah, serta bagian-bagian rumah ibadah. Melalui bangunan rumah ibadah dapat dipelajari perkembangan arsitektur dan budaya masyarakat sekitarnya. Seperti dalam organisasi, anggota masyarakat dapat juga menggunakan sesamanya sebagai sumber belajar dalam kehidupan sehari-hari dengan bertukar pikiran atau berdiskusi mengenai masalah tertentu yang dapat menambah pengetahuan. Ketika mengurus perpanjangan Kartu Tanda Penduduk (KTP), orang belajar prosedur dan mekanisme memperpanjang KTP. Atau ketika membuat atau memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM), orang belajar tata cara membuat atau mengurus perpanjangan SIM, termasuk di dalamnya budaya antri. Dalam hal-hal tertentu mungkin anggota masyarakat itu tidak menyadari bahwa ia mengalami proses belajar dengan melakukan kegiatan dalam masyarakat.
Sumber belajar lain di tengah-tengah masyarakat dapat berupa perpustakaan, taman bacaan, pusat kegiatan belajar masyarakat, radio, televisi, warung internet, atau sumber belajar lainnya yang mengandung pesan isi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian, pada hakikatnya di tengah-tengah masyarakat terdapat aneka sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakat secara individu atau bersama-sama dalam kelompok.
Sumber.
Ahmad rohani,2004, pengelolaan pengajaran, jakarta,: Rineka cipta
B.p. Sitepu,2014 pengembangan sumber belajar. Jakarta; raja grafindo
Syaiful Bahri djamarah dan aswan Zein ,2002. strategi belajar mengajar , Jakarta; Rineka cipta
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar