Kebudayaan dan Hiburan Masyarakat Dompu, Nente Jara Kapa Na'e


Kebudayaan dan Hiburan Masyarakat Dompu, Nente Jara Kapa Na'e
Naik kuda src Wikipedia

Ada pula suatu hiburan yang sangat terkesan kala itu, semacam rekreasi seperti sekarang, yaitu pada musim-musim buah pada setiap tahun atau pada upacara-upacara kepercayaan, seperti lao bunga rade, lao cola naja, lao toho ra dore, diadakanlah semacam kegiatan rekreasi atau hiburan yang biasanya disebut Lao Ngaha Caru, Lao Cola Naja, Lao Raho ra Pamao, dan dilakukan pada saat tertentu pula yaitu pada saat: 

+Musim buah, setelah musim panen selesai, dan

+ Pada saat melakukan upacara kepercayaan atau keagamaan

Nente Jara Kapa Nae artinya naik kuda berpelana besar yang dinaiki berdua antara wanita dan pria atau berpasangan. Walapun dikatakan naik kuda berdua berpasangan, menurut adat istiadatnya biasanya yang menjadi pasangan duduk berdua di atas kuda adalah suami istri, atau pria remaja dan ibunya atau saudara perempuannnya. Berpasangan antara pria dan wanita yang bukan mahramnya tidak dibolehkan oleh adat.

Salah satu yang menarik di sini adalah kebolehan seorang wanita duduk di atas punggung kuda dengan kaki yang dilipat (doho siwe) walaupun kuda sedang berlari semakin kencang larinya kuda, semakin enaklah duduknya. Ini adalah merupakan salah satu ketrampilan khusus bagi kaum wanita pada masa itu, dan oleh karenanya sangatlah tidak elok apabila seorang wanita tidak bisa naik kuda.


Israil M. Saleh,2020, Sekitar Kerajaan Dompu, buku litera, Yogyakarta h.  . . . . .316

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar