Paragraf Efektif : Pengertian, Ciri, dan Kategori Paragraf Efektif


Paragraf Efektif
Paragraf Efektif

Pengertian Paragraf Efektif

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang penulisannya dimulai dengan baris baru (Kuncoro, 2009:72). Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan  atau  spasi.  Demikian pula  dengan  paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

Paragraf merupakan susunan beberapa kalimat atau satuan bahasa yang saling  berhubungan dan  padu.  Kalimat-kalimat di  dalam  suatu  paragraph hendaknya disusun secara sistematis, sehingga dapat dijelaskan hubungan antara kalimat  yang satu dan kalimat yang lainnya dalam paragraf. Selain itu, paragraf merupakan satu kesatuan ide yang dirangkai dalam beberapa kalimat secara padu dan utuh.

Sementara itu, Akhadiah (1999:144) menerangkan bahwa paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat penjelas, sampai dengan kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. 

Pengertian lain dari paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang merupakan gabungan beberapa kalimat yang mengandung satu pokok pikiran atau pikiran utama.  Dalam  kenyataannya,  terkadang kita menemukan  paragraf  yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena di samping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu tidak dipakai dalam tulisan ilmiah.

Berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang dirangkai atau dihubungkan sehingga membentuk suatu gagasan tertentu. Paragraf dibedakan menjadi tiga, yaitu paragraf yang terbentuk berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak kalimatnya, dan berdasarkan isinya. Sebuah paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa persyaratan agar terbentuk suatu gagasan yang mudah dimengerti oleh pembaca.

ciri Paragraf Efektif

Widjono (2007) menyebutkan beberapa ciri paragraf efektif sebagai berikut: 

(1) kalimat pertama menjorok ke dalam delapan ketukan, 

(2) paragraf mempunyai satu pokok pikiran atau satu gagasan utama, 

(3) setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menguraikan, menjelaskan, atau menerangkan pikiran utama dalam kalimat topik, 

(4) mempunyai pikiran penjelas, padu, mengandung kesatuan ide, dan menggunakan ejaan yang benar.

Syarat sebuah paragraf, yaitu di setiap paragraf harus memuat dua bagian yakni kalimat pokok dan kalimat penjelas. Kalimat pokok biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat inti yang memuat ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Kalimat inti berisi suatu pernyataan yang akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Paragraf efektif harus memenuhi dua syarat lain, yaitu adanya kesatuan dan kepaduan. Kesatuan paragraf artinya jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok atau satu masalah. Apabila dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide. Kepaduan paragraf dapat diketahui dari  susunan  kalimat  yang  sistematis,  logis,  dan mudah  dipahami.  Kepaduan semacam itu dapat dicapai jika jalinan kalimat- kalimatnya terangkai secara apik.

Kategori Paragraf Efektif

Berdasarkan subtansi isi, gagasan pengembang di dalam paragraf dapat dipilah atas kategori-kategori berikut: 

(1) fakta, 

(2) contoh,

 (3) definisi, 

(4) ilustrasi, 

(5) penjelasan atau eksplanasi, 

(6) rincian spesifik, 

(7) analogi, 

(8) sebab akibat. 

Gagasan  pengembang dapat  pula  hasil  kombinasi  antara  pengembangan keenam gagasan tersebut.

Pengembangan paragraf dapat di kaji dari dua hal, yaitu   pengembangan gagasan secara internal atau deduktif dan pengembangan gagasan secara eksternal atau induktif. Pengembangan gagasan secara internal/deduktif adalah pengembangan paragraf    yang terjadi di dalam satu paragraf dalam bentuk pengembangan gagasan dasar ke dalam gagasan pengembang yang dilanjutkan dengan pengembangan kalimat topik  ke  dalam kalimat-kalimat pengembang.

Untuk pengembangan paragraf secara eksternal/induktif adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain. Hasil pengembangan ini adalah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain. Paragraf dibuat sebagai bagian karangan yang tak terpisahkan dari bagian karangan yang lain. Artinya, paragraf dikembangkan dalam hubungannya dengan paragraf lain dalam karangan.



Sumber: Pujiono, Setyawan. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 5 Keterampilan Berbahasa Produktif. Kemdikbud 

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar

Posting Komentar