Sistem Otot Manusia : Jenis, Struktur, Mekanisme Kontraksi, dan Cara Kerja Otot


 Manusia mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat. Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. Rangka manusia disusun oleh lebih dari 200 buah tulang. Beberapa tulang saling menyatu, dan tulang-tulang yang lainnya terhubung dengan sendi oleh ligamen yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Otot menempel pada tulang dan menghubungkan tulang yang  satu dengan tulang  lainnya.  Otot  mempunyai  kemampuan  berkontraksi yang  dapat  menggerakkan  tulang  dengan mekanisme  tertentu  sehingga  otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang disebut alat gerak pasif 

a. Jenis Otot Manusia

Otot manusia dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penampakannya:

1)   Otot Lurik

Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah yang terang berselangan kalau dilihat dengan mikroskop. Otot lurik diisebut juga otot sadar karena bekerja menurut perintah otak.

2)   Otot Polos

Di bawah mikroskop otot polos tampak polos. Bekerjanya dibawah kesadaran kita, misalnya pada rahim, usus, pembuluh darah, dan saluran kelamin.

3)   Otot Jantung

Bekerjanya dibawah kesadaran kita, bentuknya bergaris melintang. Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung.

b. Struktur Anatomi Otot

Setiap otot terdiri dari beberapa ratus hingga beberapa ribu sel otot. Di dalam setiap sel otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut myofibril 



Gambar   Struktur otot
(Sumber : http://contohlaporan.blogspot.com/2009/11/mekanisme-kerja-otot.html, diunduh tanggal 4/9/2015) 

Pada setiap miofibril terdapat banyak filamen tebal dan filamen tipis yang susunannya sejajar. Setiap filamen tipis terdiri atas dua untaian manik-manik yang saling berpilin. Butir-butir manik-manik tersebut adalah molekul globular dari aktin. Setiap filamen tebal terdiri atas sekumpulan molekul miosin. Aktin dan miosin merupakan protein  yang menggerakkan  otot.  Molekul miosin memiliki bagian kepala dan bagian ekor yang panjang. Molekul aktin dan miosin merupakan komponen dari sarkomer.

c. Mekanisme Kontraksi Otot

Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Proses kontraksi otot didahului dengan datangnya impuls saraf. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel  otot,  yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari protein yang disebut miosin

Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Dalam sel otot, filamen aktin terletak sejajar dengan filamen miosin tebal. Miosin bertindak sebagai molekul motor dengan bantuan lengan yang “menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk saling melewati yang lainnya. Kerja tim dari banyak filamen yang meluncur seperti ini membuat seluruh sel otot dapat memendek 

d. Cara Kerja Otot

1)   Otot sinergis

Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
Contoh:

a) Seluruh  otot  pronator  yang  mengatur  pergerakan  telapak  tangan  untuk menelungkup.
b) Seluruh  otot  supinator  yang  mengatur  pergerakan telapak tangan menengadah.

2)   Otot antagonis

Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Macam otot antagonis:

a)   Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan). 
b) Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
c)   Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d)   Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).





Sumber: Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok Kompetensi C dan E, Bab Jaringan Tumbuhan dan Jaringan Hewan Penulis: Zaenal Arifin, M. Si dan Arief Husein, M.Si
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar