Pola Sosialisasi Menurut Gertrude Jaeger Beserta Contohnya


 

Pola Sosialisasi Menurut Gertrude Jaeger Beserta Contohnya

Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau kelompok untuk belajar mengenali serta menghayati pola perilaku, sistem nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima masyarakat.

Menurut G. Herbert Mead, pembentukan diri seseorang berlangsung melalui pengambilan peran (role taking). Ketika lahir manusia belum mempunyai diri (self) diri manusia berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan melalaui  interaksi  dengan  anggota  masyarakat  lain.  Setiap  anggota  baru harus mempelajari peran-peran dalam masyarakatnya. Dalam proses ini seseorang belajar mengenai peran apa yang dijalaninya dan apa yang dijalankan orang lain. Setiap individu mengalami sosialisasi sesuai tahapannya. 

Pola sosialisasi merupakan suatu pembentukan yang diterapkan oleh seseorang atau individu dalam cara berinteraksi, pembentukan perilaku ataupun dalam penerapan sehingga individu tersebut dapat menerima dengan nyaman yang ada di lingkungan tersebut.

Pola Sosialisasi Gertrude Jaeger

Gertrude Jaeger (Sunarto, 2008) membagi sosilalisasi ke dalam dua pola.

a)  Sosialisasi represif (repressive socialization):

 adalah proses sosialisasi yang ditandai dengan adanya penekanan berupa hukuman terhadap individu-individu yang melakukan pelanggaran terhadap norma. Menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan, komunikasi satu arah, kepatuhan penuh anak-anak kepada orang tua. Peran orang tua sangat dominan.

Contoh sosialisasi represif adalah ketika orangtua menghukum anaknya jika tidak mematuhi keinginan orangtua. Dalam proses sosialisasi ini komunikasi hanya bersifat satu arah atau bersifat otoriter.

b) Sosialisasi partisipatif atau sosialisasi partisipatoris (participatory socialization). 

adalah proses sosialisasi yang lebih memfokuskan pada penamaan kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan norma tanpa melakukan paksaan dan kekerasan fisik. Yaitu sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan motivasi, persuasi, komunikasi timbal balik dan penghargaan terhadap otonomi anak. Orang tua merupakan partner sharing tanggung jawab dalam proses tersebut. Merupakan pola anak diberi imbalan ketika berperilaku baik.

Contoh sosialisasi partisipatif adalah orangtua yang memberikan anaknya imbalan/hadiah ketika anaknya berperilaku baik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan untuk berinteraksi dan komunikasi.



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar