Materi Dhamir (Kata Ganti Persona Arab) Modul Pendidikan Profesi Guru Bahasa Arab


Konsep Isim Dhamir (Kata Ganti Persona Arab) 

❖ Makna Isim Dhamir

Isim dhamir artinya kata ganti, yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama, seseorang, atau sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama. Dhamir merupakan isim yang mabni, artinya tetap pada apa keadaan i’rabnya. Namun isim dhamir dapat menempati tempat rafa, (selanjutnya disebut fi mahalli rafin, menempati tempat nahsab (fi mahalli nashbin), dan menempati tempat jar (fi mahalli jarrin).

Contoh, isim dhamir انأ (ana) yang bermakna saya, i’rabnya tetap انأ (ana), tidak pernah berubah menjadi ( anu) atau (ani), baik dalam keadaan marfu, manshub, maupun majrur. Begitu juga isim dhamir yang lain misalnya “ya” pada ي kata  (inni) tidak akan pernah berubah menjadi ( innayaa) atau (innayu). Begitu juga dhamir-dhamir yang lain, kecuali dhamir ه (hu), yang bisa berubah menjadi  ه (hi) pada saat didahului huruf jar, misalnya pada kata (alaihi), (ilaihi), (fiihi), dan seterusnya.

Jenis-jenis Isim Dhamir

 

❖  Dhamir Bariz

Dhamir bariz adalah dhamir yang tampak bentuknya. Dhamir bariz terdiri dari dua, yaitu dhamir  munfashil  dan dhamir  muttashil, kedua dhamir tersebut diuraikan berikut.

a. Dhamir munfashil (Kata ganti persona bebas ) 

Dhamir munfashil adalah dhamir yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan kata lain. dhamir munfashil ada 12 atau 14 (dengan pengulangan antumaa+humaa) 

1

أَنَا

Saya

2

نَحْنُ

Kami

3

أَنْتَ

Kamu (lk)

4

أَنْتُمَا

Kalian (berdua/lk)

5

أَنْتُمْ

Kalian (lk)

6

أَنْتِ

Kamu (pr)

7

أَنْتُمَا

Kalian (berdua/pr)

8

أَنْتُنَّ

Kalian (pr)

9

هُوَ

Dia (lk)

10

هُمَا

Mereka (berdua/lk)

11

هُمْ

Mereka (lk)

12

هِيَ

Dia (pr)

13

هُمَا

Mereka (berdua/pr)

14

هُنَّ

Mereka (pr)

b. Dhamir muttashil (penulisannya bersambung)

Dhamir Muttashil adalah dhamir yang penulisannya bersambung dengan kata yang lain. Dhamir ini berkedudukan sebagai objek atau menyatakan kepemilikan. 

Untuk  memahami  gambaran  umum  tentang  dhamir  muttashil,  Anda  diminta memperhatikan contoh penggunaan dhamir muttashil, dalam kalimat berikut


Dhamir muttashil pada contoh di atas ada yang berposisi marfu, manshub yang sambung kepada fiil. Selain itu ada juga yang sambung kepada isim, yaitu

Ada 12 dhamir muttashil atau 14 dengan pengulangan k umaa dan humaa. Dhamir muttashil yang berfungsi sebagai objek sama persis dengan dhamir yang menyatakan kepemilikan hanya ada satu yg berbeda yaitu pada Anaa (انأ). Objek dari Anaa adalah -nii  (ين) sedangkan kepemilikan nya -ii (ي) atau -ya (ي). 

❖  Dhamir Mustatir


Dhamir mustatir adalah dhamir yang tersembunyi dalam suatu kata kerja atau disebut fiil. Dhamir ini tidak tertulis atau tidak kelihatan tapi bisa diketahui dengan melihat bentuk kata kerjanya

Untuk memahami perbedaan antara dhamir bariz dan mustatir perhatikan contoh berikut


Dhamir pada contoh di atas, terlihat bentuknya yaitu ت, و, ي, dan ن

Kata kerja pada contoh di atas memiliki pelaku/ fail yg tidak tertulis atau tidak kelihatan, namun sudah bisa diketahui dari bentuk kata kerjanya bahwa dhamir pelakunya adalah هُوَ,نَحْنُ,أَنْتَ,هِيَ,أَنَا 

a. Dhamir mustatir wajib

Adalah dhamir mustatir yang hukum tersembunyinya wajib, sebagaimana dijelaskan berikut.




b. Dhamir mustatir tidak wajib (boleh tersembunyi dan tampak) Merupakan dhamir yang hukum tersembunyinya tidak wajib, yaitu bisa tersembunyi dan bisa tampak, sebagaimana dijelaskan berikut.




Dhamir Munfashil


Dhamir munfashil adalah dhamir yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan kata lain. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa dhamir munfashil ada 12 atau 14 (dengan pengulangan antumaa+humaa fii mahalli rafin, dan 12 juga fi mahalli nashbin)

Klasifikasi Dhamir Munfashil

❖  Berdasarkan I’rabnya

Berdasarkan  i’rabnya,  dhamir  munfashil  dapat  berposisi  marfu  dan manshub.

❖  Berdasarkan  Dsitribusinya   terhadap  Persona,  Jumlah,   dan Gender.

Dhamir munfashil dapat dikelompokkan berdasarkan distribusinya terhadap persona menjadi: mutak allim (persona I), muk hatab (persona II), dan gaib (persona III). Berdasarkan distribusinya terhadap jumlah, dhamir munfashil  dapat dikelompokkan  menjadi:  mufrad  (tunggal), mutsanna (dual), dan jamak (plural/jamak). Adapun berdasarkan gendernya dhamir dikelompokkan  menjadi  dua:   mudzakkar  (maskulin)  dan   muannast (feminin). 

Mutakallim meliputi:

(1) Anaa (saya) yang juga tergolong dhamir mufrad (tunggal) dan dapat digolongkan sebagai dhamir  mudzak k ar (maskulin) atau muannast (feminin);
(2) Nahnu (kami) yang juga tergolong sebagai dhamir jamak dan dapat digolongkan sebagai dhamir  mudzak k ar (maskulin) atau muannast (feminin).

Mukhatab meliputi:

(1) Anta  (kamu)  yang  juga  tergolong  dhamir  mufrad  (tunggal)  dan digolongkan sebagai dhamir mudzak k ar (maskulin), sebaliknya Anti (tergolong dhamir mufrad (tunggal) yang digolongkan sebagai muannastt (feminin);
(2) Antumaa   (kalian  berdua)  yang   juga   tergolong  sebagai  dhamir mutsanna (dual) dan digolongkan sebagai dhamir mudzakkar (maskulin) atau muannast (feminin);
(3) Antum  (kalian)  yang  juga  tergolong  sebagai  dhamir  jamak  dan digolongkan  sebagai   dhamir   mudzak k ar  (maskulin),   sebaliknya Antunna  (kalian)  yang juga  tergolong sebagai  dhamir  jamak  dan digolongkan sebagai dhamir muannast (feminin).

Adapun gaib meliputi:

(1) Huwa   (dia)  yang   juga  tergolong  dhamir  mufrad  (tunggal)  dan digolongkan sebagai dhamir mudzak k ar (maskulin), sebaliknya hiya (dia) tergolong dhamir mufrad  (tunggal) yang digolongkan sebagai dhamir muannast (feminin);
(2) Humaa   (mereka  berdua)  (laki-laki  atau  perempuan)  yang   juga tergolong sebagai dhamir mustanna (dual) dan digolongkan sebagai dhamir mudzak k ar (maskulin) atau muannast (feminin); 
(3) Hum  (mereka)  yang  juga  tergolong  sebagai  dhamir  jamak  dan digolongkan sebagai dhamir mudzak kar (maskulin), sebaliknya hunna (mereka) yang juga tergolong sebag ai dhamir jamak dan digolongkan sebagai dhamir muannast (feminin).

Dhamir Muttashil 

Sama halnya dengan dhamir munfashil, dhamir muttashil juga merupakan kata ganti yang menunjukkan seseorang atau sebuah benda. Dhamir ini juga merupakan isim yang mabni, yang maknanya adalah tetap i’rabnya dalam posisi yang beraneka ragam. Hanya saja dhamir yang satu ini tidak dapat berdiri sendiri layaknya dhamir munfashil, ia selalu menyatu dengan kata benda atau kata kerja lainnya.

Dhamir  muttashil  adalah kata ganti persona terikat yang bersambung dengan isim  dan ada yang bersambung dengan fiil.  Dhamir muttashil jumlahnya ada 9 yitu:


Klasifikasi Dhamir Muttashil

❖  Dhamir Muttashil yang Be rsambung De ngan Isim
❖  Dhamir muttashil yang bersambung dengan fiil



Sumber: Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG) Modul 1.  Istima’ ( Menyimak)

Penulis: Dr. Nurhidayati, M,Pd.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar