Perbedaan Antara Makna Denotatif dan Makna Konotatif


Perbedaan Antara Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Perbedaan Antara Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Pengertian Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna yang sesungguhnya, makna dasar yang merujuk pada makna yang lugas atau dasar dan sesuai dengan kesepakatan masyarakat pemakai bahasa (Suwandi, 2008: 80). Pateda (1989: 55) mengatakan bahwa makna  denotatif  merujuk  pada  acuan  tanpa  “embel-embel” apapun.  Makna denotatif menurut Chaer (1995: 65) sering juga disebut sebagai makna denotasional, makna  konseptual, atau  makna  kognitif  jika  dilihat  dari  sudut pandang  yang  lainnnya.  Makna  denotatif  juga  berhubungan dengan  makna referensial karena makna denotasi ini kadang dihubungkan dengan hasil pengamatan seseorang melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasaan secara langsung. Oleh karena itu, makna denotasional berhubungan dengan informasi faktual yang objektif. Lebih lanjut Chaer (1995: 66) menghubungkan makna denotatif dengan makna yang sesungguhnya. Kata ibu dan mak mempunyai makna denotatif yang sama ‘orang tua perempuan’. Kata ayah dan bapak juga memiliki makna denotatif yang sama ‘orang tua perempuan’.

Kata ibu dan mak, kata ayah dan bapak pada contoh di atas memang memiliki makna denotasi yang sama, namun memiliki nilai yang yang berbeda. Dalam penggunaannya di masyarakat, kata ibu memiliki nilai rasa yang lebih tinggi dibandingkan kata mak. Kata ayah juga memiliki nilai rasa yang lebih tinggi dibandingkan dengan kata bapak. Mungkin kita akan bertanya mengapa dalam penggunaanya bisa terjadi demikian. Dalam masyarakat makna sebuah kata dapat memiliki nilai rasa tambahan karena pandangan dan nilai rasa yang dimiliki budaya masyarakat.  Akibatnya,  ada  beberapa  makna  yang  memiliki  makna tambahan karena dipengaruhi faktor nilai rasa dan budaya pemakainnya.

Pengertian Makna Konotatif

Makna denotasi sering disandingkan dengan makna konotasi. Konotasi sebagai sebuah leksem, merupakan seperangkat gagasan atau perasaan yang mengelilingi leksem tersebut dan juga berhubungan dengan nilai rasa yang ditimbulkan oleh leksem tersebut. Nilai rasa berhubungan dengan rasa hormat, suka/senang, jengkel, benji, dan sebagainya (Suwandi, 2008: 83). Lebih lanjut Suwandi memberikan contoh pemakaian kata langsing dan kurus yang memiliki makna denotatif yang sama.

(11) Tubuhnya sangat langsing.

(12) Tubuhnya sangat kurus.

Jika dihubungkan dengan keadaan fisik seseorang kedua langsing dan kurus memiliki makna denotasi ‘berat badan yang kurang’. Dalam penggunaannya, kedua kata tersebut memiliki makna konotasi yang berbeda. Langsing merujuk pada berat badan yang ideal, biasanya menjadi idaman bagi perempuan, sedangkan kata kurus berkonotasi negatif karena kurang makan, kurang gizi, atau karena penyakit. Dengan demikian, kata langsing berkonotasi baik dan kata kurus berkonotasi kurang baik. Perhatikan contoh lainnya.

(13)     Satpol PP menertibkan para gelandangan.

(14)     Satpol PP menertibkan para tunawisma.

Kata gelandangan dan tunawisma merujuk pada makna orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Akan tetapi, kedua kata tersebut memiliki makna konotasi yang berbeda. Gelandangan memiliki konotasi yang kurang baik, sedangkan tunawisma memiliki konotasi yang lebih baik. Penggunaan kata tunawisma dianggap lebih baik dan sopan daripada gelandangan. 

Perbedaan Antara Makna Denotatif dan Makna Konotatif

> Kata dengan makna denotatif tepat digunakan dalam karya ilmiah, sedangkan kata-kata yang bermakna konotatif biasanya digunakan dalam karya sastra.

> Makna denotatif adalah makna asli, atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem. Makna denotatif sama dengan makna leksikal.  Sedangkan makna konotatif adalah makna lain yang “ditambahkan” pada makna denotatitif.

> makna konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak sebenarnya pada kata atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna konotasi sering disebut juga dengan istilah makna kias. Lebih lanjut, makna konotasi dapat dijabarkan sebagai makna yang diberikan pada kata atau kelompok kata sebagai perbandingan agar apa yang dimaksudkan menjadi jelas dan menarik. Sedangkan makna denotasi adalah makna sebenarnya yang terdapat pada kata tersebut. Atau secara singkat makna denotasi diartikan sebagai makna sebenarnya. Makna sebenarnya yang dimaksud adalah makna dasar kata yang terdapat dalam kamus (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

> Makna denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, seangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.

> Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada makna denotatif. Makna denotatif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.


Sumber: Wahyudin, Ahmad. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 2 Semantik dan Wacana. Kemdikbud.

dan dari berbagai sumber lain


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar