Langkah dan Fase Menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah.


Pembelajaran Berbasis Masalah.
Pembelajaran Berbasis Masalah.



Pembelajaran Berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan .

Fase fase dalam menerapkan pelajaran pembelajaran berbasis masalah.


    Pelajaran untuk Pembelajaran Berbasis - Masalah hadir dalam dua level, yang berkorespondensi dengan tujuan belajar saat menggunakan model ini. Pertama, siswa harus memecahkan satu masalah spesifik dan memahami materi yang terkait dengan itu. Kedua, siswa harus mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan menjadi murid mandiri. Untuk membantu siswa memenuhi tujuan-tujuan ini, pelajaran untuk Pembelajaran Berbasis-Masalah terjadi dalam empat fase: (eggen&kauchak:2012)

Fase 1: Mereview dan Menyajikan Masalah

Menerapkan Pelajaran Berbasis-Masalah dimulai dari mereview pengetahuan awal yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan kemudian  menyajikan masalah itu sendiri.
Guru mereview pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan memberi siswa masalah spesifik dan konkret untuk dipecahkan. Dalam hal ini ada 3 hal yang harus dilakukan;
(1). Menarik perhatian siswa dan menarik mereka ke dalam pelajaran,
(2). Secara informal menilai pengetahuan awal ,
(3). Memberikan fokus konkret untuk pelajaran

Fase 2: Menyusun Strategi

Siswa menyusun strategi untuk memecahkan masalah dan guru memberi mereka umpan balik soal strategi, Memastikan sebisa mungkin bahwa siswa menggunakan pendekatan berguna untuk memecahkan masalah.
siswa menyusun strategi untuk memecahkan masalah. Guru harus menggunakan pertimbangan cermat di tengah fase ini untuk memberikan cukup bimbingan supaya siswa tidak menghabiskan terlalu banyak waktu meraba-raba. Namun, jangan juga memberikan bimbingan berlebihan sehingga pengalaman mereka menyusun strategi menjadi terbatas.

Fase 3: Menerapkan Strategi

Siswa menerapkan strategi strategi mereka saat guru secara cermat memonitor upaya  mereka dan memberikan umpan balik, Memberi siswa pengalaman untuk memecahkan masalah.
Dalam fase ini, siswa menerapkan strategi mereka. Meskipun fase ini harus mengalir mulus dari kedua fase pertama, kadang itu tidak terjadi sehingga guru harus memberikan sokongan (scaffolding), dukungan pengajaran yang membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas yang tak mampu mereka selesaikan sendiri (Puntambekar & Hubscher, 2005). Mengajukan pertanyaan yang memberikan panduan bagi siswa adalah bentuk sokongan yang paling umum

Fase 4: Membahas dan Mengevaluasi Hasil

Guru membimbing diskusi tentang upaya siswa dan hasil yang mereka dapatkan,  Memberi siswa umpan balik tentang upaya mereka.Dalam fase terakhir, guru meminta siswa untuk menilai kesahihan solusi mereka.

Sementara itu yatim riyanto(2009) merumuskan langkah langkah pembelajaran model ini sebagai berikut;
1. Guru mempersiapkan dan melempar masalah kepada siswa
2. Membentuk kelompok kecil, dalam masing-masing kelompok siswa mendiskusikan masalah tersebut dengan memanfaatkan dan merefleksi pengetahuan/ keterampilan yang mereka miliki. Siswa juga membuat rumusan masalahnya dan membuat hipotesis-hipotesisnya.
3. Siswa mencari (hunting) informasi dan data yang berhubungan dengan masalah yang sudah dirumuskan.
4. Siswa berkumpul dalam kelompoknya untuk melaporkan data apa yang sudah diperoleh dan mendiskusikan dalam kelompoknya berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut. Langkah ini diulang-ulang sampai memperoleh solusinya.
5. Kegiatan diskusi penutup sebagai kegiatan akhir, apabila proses sudah memperoleh solusi yang tepat



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar