Rangkuman Materi PILAR NEGARA TWK SKD CPNS 05


Rangkuman Materi  PILAR NEGARA TWK SKD CPNS 05
Rangkuman Materi  PILAR NEGARA TWK SKD CPNS 05




TUJUAN DALAM SKD Mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang   Dasar   Negara   Republik   Indonesia   Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Suatu negara pasti memiliki sistem keyakinan atau belief system yang menjadi landasan hidup seluruh rakyatnya dalam bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara.  Sistem  keyakinan  tersebut  berisikan konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh satu negara. Banyak yang menyebut sistem keyakinan sebagai sebuah philosophische grondslag (filosofi).

Satu pilar yang kuat dan kokoh akan mampu menangkal berbagai  jenis  gangguan  dan  ancaman  baik  dari  dalam  negara  itu  sendiri maupun dari luar. Sistem keyakinan yang dimiliki Indonesia haruslah mampu menjamin terwujudnya keamanan, ketertiban,   keadilan,   kenyamanan   dan   kesejahteraan   bagi   semua   warga negaranya .4 (empat) Pilar Kebangsaan adalah soko guru (tiang penyangga yang  kokoh)  yang  membuat  seluruh  rakyat  Indonesia  merasa  aman,  nyaman,  sejahtera,  tentram  dan  terhindar  dari  berbagai  jenis gangguan dan bencana

A. Pengertian

Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan  nilai-nilai  luhur  yang  harus  dipahami  oleh  seluruh  masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk  mewujudkan  bangsa  dan  Negara  yang  adil,  makmur,  sejahtera, dan bermartabat. 

Melalui nilai-nilai Empat Pilar, maka diharapkan dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan   patriotisme   generasi   penerus   bangsa   untuk   semakin   mencintai  dan  berkehendak  untuk  membangun  negeri.  

Empat Pilar  ini  akan  dapat  menjadi  panduan  yang  efektif  dan  nyata,  apabila semua pihak, segenap elemen bangsa, para penyelenggara Negara dan masyarakat konsisten mengamalkannya dalam arti yang seluasluasnya.Pengertian pilar adalah tiang penguat, dasar, yang pokok, atau induk.

Empat  pilar  tersebut  mencakup:    Pancasila, Undang-Undang  Dasar  Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika

lihat penjelasan masing masing melalui link berikut :

TWK - Pilar Negara ( Pancasila  )

TWK - Pilar Negara ( Undang-Undang Dasar 1945 )

TWK - Pilar Negara ( NKRI )

> TWK - Pilar Negara ( bhinneka tunggal ika )

B. Kedudukan 4 Pilar Negara

Penyebutan  Empat  Pilar  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara  tidaklah  dimaksudkan  bahwa  keempat  pilar  tersebut  memiliki  kedudukan yang sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada prinsipnya Pancasila sebagai ideologi  dan  dasar  Negara  kedudukannya  berada  di  atas  tiga  pilar yang lain.

Pancasila  sebagai  ideologi  dan  dasar  Negara  harus  menjadi  jiwa  yang  menginspirasi  seluruh  pengaturan  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa,  dan  bernegara.  Nilai-nilai  Pancasila  baik  sebagai  ideologi  dan  dasar  Negara  sampai  hari  ini  tetap  kokoh menjadi landasan dalam bernegara. Pancasila juga tetap tercantum  dalam  konstitusi  Negara  kita  meskipun  beberapa  kali   mengalami   pergantian   dan   perubahan   konstitusi.   Ini   menunjukan  bahwa  Pancasila  merupakan  konsensus  nasional  dan dapat diterima oleh semua kelompok masyarakat Indonesia.   Pancasila   terbukti   mampu   memberi   kekuatan   kepada   bangsa Indonesia, sehingga perlu dimaknai, direnungkan, dan diingat oleh seluruh komponen bangsa.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah   konstitusi   Negara   sebagai   landasan   konstitusional   bangsa Indonesia yang menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan   perundang-undangan   di   bawahnya.   Oleh   karena   itu,   dalam Negara yang menganut paham konstitusional tidak ada satupun perilaku penyelenggara Negara dan masyarakat yang tidak berlandaskan konstitusi.

Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  merupakan  bentuk  Negara  yang   dipilih   sebagai   komitmen   bersama.        Negara        Kesatuan        Republik Indonesia adalah pilihan yang     tepat     untuk     mewadahi     kemajemukan       bangsa.       Oleh       karena  itu  komitmen  kebangsaan  akan  keutuhan  Negara  Kesatuan  Republik Indonesia menjadi suatu “keniscayaan” yang harus dipahami      oleh      seluruh      komponen      bangsa.  Dalam  Pasal  37  ayat  (5)  secara  tegas  menyatakan  bahwa  khusus  mengenai  bentuk  Negara  Kesatuan      Republik      Indonesia      tidak  dapat  dilakukan  perubahan  karena      merupakan      landasan      hukum  yang  kuat  bahwa  Negara  Kesatuan      Republik      Indonesia      tidak dapat diganggu gugat.

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara sebagai modal untuk  bersatu.  Kemajemukan  bangsa  merupakan  kekayaan  kita, kekuatan kita, yang sekaligus juga menjadi tantangan bagi kita  bangsa  Indonesia,  baik  kini  maupun  yang  akan  datang.

Oleh karena itu kemajemukan itu harus kita hargai, kita junjung tinggi, kita terima dan kita hormati serta kita wujudkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  (MPR)  sebagai  penjelmaan  seluruh rakyat Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk mengukuhkan  nilai-nilai  fundamental  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara,  sesuai  dengan  mandat  konstitusional  yang  diembannya. Dalam kaitan ini, MPR melaksanakan tugas- tugas konstitusionalnya   dengan   menjungjung   tinggi   nilai-nilai   luhur   bangsa. Salah satu upaya yang dilakukan MPR adalah dengan melaksanakan   tugas   untuk   memberikan   suatu   pemahaman   nilai-nilai  luhur  bangsa  yang  terdapat  pada  Pancasila,  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  1945,  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia,  dan  Bhinneka  Tunggal  Ika kepada masyarakat.

Terbentuknya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara  untuk  mengingatkan  kembali  komitmen  seluruh  komponen  bangsa  agar  melaksanakan  dan  penyelenggaraan  kehidupan  berbangsa dan bernegara selalu menjungjung tinggi nilai-nilai luhur  bangsa  dalam  rangka  mewujudkan  Negara  Indonesia  yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

C. Fungsi 4 Pilar Kebangsaan

  • Sebagai   tombak   untuk   tetap   kokohnya   berdirinya   bangsa
  • Menginspirasi  rakyat  Indonesia  untuk  kembali  ke  revolusi atau tujuan yang benar
  • Menjaga kemurnian UUD 1945
  • Membangun  kepahaman  tentang  jiwa  bangsa  secara  utuh
  • Membangun karakter bangsa
  • Membentuk  watak  dan  peradaban  bangsa  yang  bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
  • Sarana pembangunan hukum bangsa
  • Sarana pembaharuan masyarakat
  • Sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
  • Alat ketertiban dan pengaturan masyarakat

D. Wujud Sikap Yang Mencerminkan 4 Pilar Kebangsaan

  • Setia dan cinta tanah air
  • Mengembangkan  persatuan  dan  kesatuan  atas  dasar  Bhinneka Tunggal Ika
  • Tidak menjadi koruptor
  • Tidak membuat pernyataan atau keputusan yang merugikan bangsa
  • Tidak  membedakan  ras,  suku,  agama,  adat,  maupun  bahasa
  • Tidak menyalahgunakan kekuasaan
  • Menjaga ketertiban dan keamanan
  • Peduli terhadap bangsa dan Negara
  • Saling tolong – menolong Saling menghormati antar sesama manusia



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar