Alat-Alat Dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK


Alat-Alat Dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK


Alat yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas tentunya disesuaikan dengan sifat dasar data yang akan dikumpulkan. Ada sejumlah alat yang dapat digunakan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu

1. Catatan Lapangan

Alat ini merupakan catatan tentang kesan-kesan dan penafsiran peneliti terhadap segala sesuatu yang terjadi selama tindakan kelas dilakukan oleh guru dalam pembelajaran nyata. Catatan lapangan ini tentunya diarahkan kepada segala sesuatu yang menarik perhatian guru dan dipandang penting dalam kaitannya dengan upaya perbaikan pembelajaran. Deskripsi dari catatan lapangan ini bisa saja bersifat referensi, misalnya perilaku kurang perhatian dari siswa, kegaduhan dalam kelas atau bahkan percekcokan, kecerobohan tindakan yang dilakukan oleh guru itu sendiri, dan sejenisnya. 

2. Catatan Anekdot

Catatan anekdot adalah riwayat tertulis yang bersifat deskriptif dan dalam jangka waktu tertentu tentang apa yang dikatakan atau dilakukan oleh seseorang, dalam hal in siswa atau guru itu sendiri, dalam situasi nyata selama proses pembelajaran berlangsung Deskripsi secara akurat dalam catatan anekdot ini sangat diperlukan untuk bisa penjelasan dan penafsiran menghasilkan gambaran umum yang layak untuk keperluan Deskripsi tersebut biasanya mencakup peristiwa yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah proses pembelajaran berlangsung beserta konteks yang relevan atau berkaitan dengan objek yang diteliti.

3. Deskripsi Perilaku Ekologis

Teknik ini juga sejenis observasi, tetapi tidak seteliti dan seterarah catatan lapangan atau catatan anekdot. Dengan teknik ini, guru berusaha untuk mencatat hasil observasi dan pemahaman terhadap urutan perilaku yang terjadi selama praktik pembelajaran. Contoh deskripsi perilaku ekologis di antaranya: (1) Kelas dalam suasana serius, tetapi tiba-tiba ada siswa yang tertawa terbahak-bahak; (2) Seorang siswa mendeskripsikan hobinya dalam kegiatan bermain peran yang diberi judul "Saya bertanggung jawab atas perilaku saya."

4. Catatan Harian

Catatan harian adalah riwayat pribadi yang ditulis secara sistematis dan teratur berkenaan dengan hal-hal di seputar objek yang penelitian. Catatan harian bisa memuat hasil pengamatan, penafsiran, persepsi, perasaan, reaksi, sikap, atau tingkah laku. Objek catatan harian bisa berupa kegiatan siswa, hasil pekerjaan siswa, perubahan diri guru dalam penerapan metode mengajar, penggunaan alat peraga, dan sebagainya.

5. Kartu Cuplikan Butir

Alat ini mirip dengan catatan harian, tetapi dibuat dalam bentuk kartu. Sekitar enam kartu digunakan untuk mencatat tentang kesan-kesan sejumlah topik yang diamati Sebagai contoh: satu set kartu mencakup catatan-catatan tentang pendahuluan pelajaran, disiplin siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, kualitas pekerjaan siswa, interaksi individual dengan siswa, sikap dan perilaku siswa. Kartunya dikocok dan catatan harian dibuat untuk satu topik setiap harinya. Dengan cara demikian akan membangun gambaran tentang semua persoalan sebagai dasar melakukan refleksi tanpa terlalu memberikan tekanan pada aspek tertentu saja. 

6. Log

Alat ini juga mirip dengan catatan harian, tetapi biasanya disusun dengan mempertimbangkan alokasi waktu untuk kegiatan tertentu, pengelompokan siswa dalam kelas, dan sebagainya. Kegunaannya akan lebih tinggi jika disertai dengan komentar komentar secara logis dan sistematis

7. Analisis Dokumen

Analisis dokumen adalah mencermati berbagai macam data yang telah didokumentasikan yang berkenaan dengan objek utama penelitian. Beberapa macam dokumen dalam penelitian tindakan kelas yang dapat dianalisis di antaranya daftar kehadiran siswa, lembar kerja siswa, nilai rapor siswa, kegiatan siswa dalam ekstrakurikuler, lembar kegiatan praktikum siswa, laporan praktikum, laporan praktik kerja lapangan, dan sebagainya. Dokumen-dokumen semacam ini jika dianalisis secara cermat dan ditemukan berkaitan erat dengan objek penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru akan sangat berguna dalam memperkaya informasi untuk melakukan refleksi

8. Sosiometri

Alat digunakan untuk mengetahui apakah individu-individu siswa disukai oleh siswa lain, tidak disukai, atau saling menyukai. Pertanyaan-pertanyaan dalam sosiometri biasanya diajukan untuk mengetahui dengan siapa siswa ingin bekerja sama atau berinteraksi dalam suatu kegiatan bersama. Dalam pada itu, juga diajukan untuk mengetahui dengan siapa siswa tertentu tidak suka bekerja sama atau berinteraksi. Hasil dari sosiometri ini biasanya dituangkan dalam diagram yang disebut dengan sostogram. 

9. Jadwal dan Checklist Interaksi

Alat ini dapat digunakan berdasarkan waktu atau berdasarkan peristiwa. Jika digunakan berdasarkan waktu, maka pencatatannya dilakukan dengan menggunakan jarak waktu, misalnya setiap sepuluh menit sekali pencatatan dilakukan. Jika digunakan berdasarkan peristiwa, maka pencatatannya dilakukan kapan saja ketika suatu peristiwa yang dipandang penting terjadi. Penggunaan alat ini untuk menggambarkan tentang urutan perilaku yang diteliti . Beberapa perilaku dalam proses pembelajaran dapat dijadikan contoh, seperti berikut ini:

Perilaku verbal siswa mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan guru. menyela pembicaraan, berkelakar, mengemukakan gagasan, dan sebagainya.

Perilaku verbal guru: menjelaskan, mengajukan pertanyaan, mendisiplinkan. memotivasi siswa, dan memberikan petunjuk cara mengerjakan praktikum. Perilaku nonverbal siswa: menulis, menggambar, tertawa, ceria, menoleh, mondar mandir, menangis, dan sebagainya.

Perilaku nonverbal guru: tersenyum, cemberut, mengerutkan kening, mengangguk-angguk, berjalan mendekati siswa, duduk dekat siswa yang lamban, memberi isyarat acungan jempol, dan sebagainya.

10. Rekaman Tape Recorder

Alat perekam tape recorder sangat membantu untuk merekam pembicaraan atau wawancara. Dengan bantuan tape recorder dapat menghasilkan banyak informasi yang sangat berguna untuk memperkaya analisis dan refleksi. Dengan alat ini, sebagian besar atau bahkan seluruh hasil wawancara dapat direkam sehingga seandainya ada hal-hal yang belum jelas ketika wawancara berlangsung, rekaman tersebut dapat diputar ulang Dengan cara demikian, mencermati data yang diperoleh melalui wawancara dapat lebih teliti.

11. Rekaman Video

Video recorder yang sekarang populer dengan sebutan handycam dapat merekam suara lengkap dengan gambaran visualnya sehingga sangat bagus untuk merekam suatu kegiatan, suatu proses, atau objek yang bergerak. Hasil rekaman data menggunakan rekaman video ini memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan dengan rekaman tape recorder. Dengan alat ini, suatu proses dalam serangkaian kegiatan pembelajaran dapat direkam. Cara guru menyelenggarakan seluruh kegiatan pembelajaran, termasuk penerapan metode tertentu, penggunaan alat peraga, cara mengajukan pertanyaan kepada siswa, cara menanggapi pertanyaan siswa, cara mengelola kegiatan diskusi kelompok siswa, cara membimbing praktikum, dan sebagainya dapat direkam secara menyeluruh. Hasilnya, dapat diputar kembali sehingga guru sebagai peneliti dapat melihat, mendengar, dan mencermati secara mengasyikkan karena hasil rekaman itu sama dengan kejadian yang sebenarnya. Hasil pencermatan terhadap rekaman video ini akan memberikan umpan balik secara akurat sehingga dapat memberikan informasi lengkap guna melakukan dianalisis dan direfleksi sebagai perbaikan tindakan selanjutnya.



Src: Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, 2016, wacana prima h 55



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar