Genre Teks Nonfiksi : Macam- Macam Teks Nonfiksi


Genre Teks Nonfiksi : Macam- Macam Teks Nonfiksi
Genre Teks Nonfiksi : Macam- Macam Teks Nonfiksi 

Teks yang dibahas adalah jenis teks di jenjang SMP/MTs kelas VII, VIII, IX. Teks tersebut  terdiri  dari  teks  deskripsi, prosedur, laporan  hasil  observasi, berita, eksposisi, eksplanasi, dan pidato persuasif.

a.   Teks Deskripsi

Salah satu keterampilan pertama yang muncul oleh pengguna bahasa adalah menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu. Keterampilan ini paling banyak digunakan di semua di area pembelajaran. Deskripsi memungkinkan pengkategorian atau klasifikasi berbagai pengalaman, pengamatan, dan interaksi yang hampir tak terbatas (Knapp & Watkins, 2005: 97). 

Penjelasan juga digunakan secara luas dalam banyak jenis teks, seperti laporan informasi, deskripsi sastra, deskripsi deskriptif. Genre teks deskripsi kemudian banyak diartikan sebagai tulisan dimana gagasan utamanya itu disampaikan dengan cara menggambarkan dengan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik atau tema kepada pembaca sehingga si pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan di dalam teks tersebut. Ada 3 (tiga) macam teks deskripsi yang sering dikenal, yakni subjektif (penggambaran objek oleh kesan penulis), spatial (penggamabaran objek yang berupa tempat, benda, atau ruang), dan objektif (penggambaran keadaan pada objek tanpa penambahan suatu opini penulis).

>>> selengkapnya tentang teks deskripsi

b.  Teks Prosedur

Teks prosedur teks prosedur diartikan sebagai teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. 

Dalam Knapp & Watkins (2005: 153) teks ini diistilahkan dengan genre of instructing. Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial melakukan langkah tertentu. Di dalam teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut.

Salah satu keterampilan kognitif awal yang dikembangkan anak adalah kemampuan untuk mengemukakan urutan. Namun, banyak anak tidak mampu ketika mereka diharapkan untuk mereproduksi urutan langkah-langkah secara tertulis. Untuk alasan inilah penting untuk menggunakan kegiatan konkret Ketika pertama kali memberikan instruksi untuk mewakili tahapan dalam prosedur dengan gambar atau bahkan media audiovidual.

Teks prosedur terdiri dari tiga bagian utama, yakni: 

a) Tujuan. Bagian tujuan teks prosedur berisi tentang tujuan pembuatan teks prosedur atau hasil akhir yang hendak dicapai bila sudah melakukan beberapa tahapan dalam teks prosedur itu. 

b) Material. Pada bagian material dari teks prosedur yang isinya terkait bahan, alat, ataupun material yang diperlukan. Tidak semua teks prosedur memerlukan bagian material ini. Umumnya pemakaian bagian material ada dalam teks prosedur yang membahas tentang pembuatan tertentu seperti pembuatan resep makanan ataupun lainnya. 

c). Langkah-Langkah. Bagian langkah-langkah isinya tentang langkah yang perlu dilalui agar memperoleh hasil yang sesuai terhadap tujuan dari teks  prosedur. Hal  yang  harus  diperhatikan adalah  urutan  yang  tidak  boleh dilakukan secara acak.

>>> selengkapnya tentang teks prosedur

c.  Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang memberikan informasi secara umum tentang sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung, seperti melaporkan hasil observasi buku pengetahuan yang dibaca dan membandingkan dua teks laporan hasil observasi.

Adapun struktur lainnya dari teks laporan ini adalah sebagai berikut. a) Definisi Umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang sesuatu yang dibahas didam teks. b) Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraph (penjelasan rinci). c) Definisi  Manfaat,  bagian  yang  menjelaskan manfaat  dari  sesuatu  yang dilaporkan d) Penutup, adalah bagian rincian akhir dari teks.

Teks  laporan hasil  observasi memiliki hubungan erat  dengan penelitian dan pengetahuan, maka hal ini termasuk kedalam jenis teks formal yang mengharuskan bahasa yang baku atau sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain diuraikan sebagai berikut.

1)  Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

2)  Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

3)  Menggunakan verba aktif alam, hal ini untuk menjelaskan perilaku, seperti :bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.

4)  Menggunakan kata penghubung, untuk menyatakan : Tambahan (dan, serta), Perbedaan (berbeda dengan), Persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (sedangkan, tetapi, namun), Pilihan (atau).

5)  e) Menggunakan    paragraf    dengan    kalimat    utama, hal    ini    untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

6)  Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, dan lain-lain. 

>>> selengkapnya tentang teks laporan hasil observasi 

d.   Teks Berita

Teks Berita adalah teks yang berisi tentang segala peristiwa yang terjadi di dunia yang disebarkan melalui berbagai media seperti radio, televisi, internet, situs web, maupun media yang lainnya. Teks berita berisi fakta, tetapi tidak semua fakta dijadikan berita. Bagaimana seorang guru harus mengajarkan teks berita kepada siswa? Karena kemuculan teks berita dapat berasal dari berbagai media seperti yang disebutkan di atas, guru dapat melalukan berbagai variasi pembelajaran teks berita. Yang perlu diperhatikan oleh pada guru adalah siswa harus mengerti betul bagian-bagian atau struktur teks berita. Oleh karena itu, dalam kurikulum dibentangkan kemampuan yang harus dikuasai siswa mulai dari membacakan teks berita, memahami teks berita melalui lisan maupun tulis sampai pada menulis teks berita melalui reportase langsung sebuah kejadian di lingkungan sekitar siswa.

Seperti yang telah diketahui bahwa teks berita harus memuat informasi minimal memenuhi unsur 5W+1H. Struktur tertentu, begitu pula dengan teks berita. Teks ini mempunyai tiga struktur yang saling berhubungan yang kemudian membentuk teks ini secara utuh.

1)  Orientasi Berita yaitu berisi pembuka dari peristiwa yang diberitakan di teks tersebut. Umumnya tertera penjelasan singkat mengenai berita yang sedang dibahas.

2)  Peristiwa yaitu  berisi  tentang  proses  kejadian  dari  awal  sampai  akhir berdasarkan peristiwa yang terjadi dan menjelaskan berdasarkan fakta yang ada.

3)  Sumber Berita yaitu dari mana asal sumber berita tersebut muncul. Sumber berita tidak selamanya ditulis dibagian akhir berita.

>>> selengkapnya tentang teks berita 

e.  Teks Eksposisi

Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah informasi yang isi dari paragraf tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

Struktur teks eksposisi yang harus diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut. 

a) Judul: menggambarkan sesuatu yang dibahas Judul harus ditulis dengan kata- kata yang singkat, menarik dan sarat akan makna. 

b) Pernyataan  Umum  atau Tesis: berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan pembaca pada posisi tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, pembaca dapat berada pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan dengannya. 

c) Argumentasi atau alasan: berisi argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang ada dalam pernyataan umum, kemudian menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui penyajian contoh dan alasan. 

d) Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan): pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks eksposisi memiliki.

>>> selengkapnya tentang teks eksposisi 

f.   Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang memaknai fenomana latar belakang dan proses kronologis sebuah kejadian. Struktur teks eksplanasi terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup (Mahsun, 2013: 189).

Pernyataan Umum berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi. Deretan Penjelas berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. 

Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi. Interpretasi/penutup (Opsional) tidak harus ada dalam teks. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

>>> selengkapnya tentang teks eksplanasi 

g.  Teks Pidato Persuasif

Pidato persuasif adalah pesan yang disampaikan kepada sekelompok khalayak oleh seorang pembicara yang hadir untuk memengaruhi pilihan khalayak melalui pengondisian, penguatan, atau pengubahan tanggapan (respon) terhadap gagasan, isu, konsep, atau produk tertentu. 

>>> selengkapnya tentang teks pidato 

h.  Teks Negosiasi

Teks negosiasi memang belum banyak dikenalkan pada buku teks sebelum kurikulum 2013. Teks negosiasi atau negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan tersebut dengan cara berdialog dan tidak akan merugikan salah satu pihak (Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013). Negosiasi dilakukan karena adanya pihak-pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan mengenai permasalahan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuannya dari teks ini adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak, dengan mencari cara menemukan butir-butir yang sama sehingga tercipta  kesepakatan yang  disetujui bersama. Sebelum melakukan negosiasi hendaknya ditetapkan terlebih dahulu wakil-wakil dari setiap pihak, begitu juga bentuk atau struktur interaksi (apakah dialog atau mediasi)

Hal yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya yakni teks ini memiliki ciri-ciri   yaitu:   
a) menghasilkan   kesepakatan   (yang   saling menguntungkan); 
b) mengarah pada tujuan      praktis; 
c) memprioritaskan kepentingan bersama; 
d) merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Secara umum, struktur retorik teks negosiasi terdiri dari empat bagian berikut.
1)      Negosiator: Penutur & Mitra Tutur
2)      Pembuka: Penggiringan topik / basa-basi 
3)      Isi: Inti pembicaraan
4)      Penutup: Pengambilan keputusan / penyelesaian

i.   Resensi

Resensi ini berasal dari Belanda resentie serta Bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang mempunyai arti mengulas kembali atau   juga melihat kembali. Sementara dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia (2017), resensi ini diartikan ialah sebagai pertimbangan atau juga pembicaraan dan ulasan mengenai buku. Sementara itu, Poerwadarminta (Romli, 2003:75) menjelaskan resensi secara bahasa ialah sebagai pertimbangan atau juga perbincangan mengenai sebuah buku yang menilai kelebihan atau juga kekurangan buku tersebut, menarik- tidaknya tema serta isi buku, kritikan, dan juga memberi dorongan kepada khalayak mengenai perlu tidaknya buku tersebut untuk dibaca dan juga dimiliki atau dibeli.

Ada beberapa jenis resensi yang dikenal. 
1) Resensi Informatif, yakni suatu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi dengan secara singkat serta umum dari keseluruhan isi buku. 
2) Resensi Deskriptif, merupakan suatu resensi yang membahas dengan secara detail/ lengkap pada setiap bagian atau babnya.
3) Resensi Kritis merupakan suatu resensi yang berbentuk ulasan detail/lengkap dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi tersebut biasanya kritis dan juga objektif dalam menilai isi buku.
Hal yang perlu Anda ajarkan kepada siswa ialah mengenai struktur teks resensi ini yang meliputi beberapa bagian berikut :
1)  Identitas,   melingkupi   judul,   pengarang,   tahun   terbit,   tebal   halaman, penerbit, dan juga ukuran buku. Bagian diatas mungkin saja tidak dinyatakan dengan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film serta juga juga lagu.
2)  Orientasi, biasanya letaknya itu pada paragraf pertama, yakni penjelasan mengenai/tentang keunggulan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
3) Sinopsis, yakni ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
4)  Analisis, berisi  paparan mengenai atau  tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan juga alur.
5) Evaluasi, adalah paparan mengenai kelebihan/keunggulan serta juga kekurangan suatu karya. 

j.   Teks Editorial

Teks editorial atau sering dikenal dengan tajuk rencana merupakan pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditajukkan tadi (Spencer dalam Assegaff: 1991).

Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat   kabar   yang merupakan pendapat  atau pandangan  redaksi  terhadap  suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumentasi yang logis. Ada tiga struktur utama yang menyusun teks editorial/opini, yaitu:

1) Pernyataan pendapat (tesis), bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.

2) Argumentasi,   merupakan   alasan   atau   bukti   yang   digunakan   guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa  pertanyaan  umum/data  hasil  penelitian,  pernyataan  para  ahli, maupun fakta-fakta.

3) Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta yang biasanya berada di bagian akhir teks.



Sumber: Lestyarini, Beniati. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 6 Genre Teks dalam Bahasa Indonesia. Kemdikbud.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar